[Lee Minho]

6.4K 812 49
                                    

-Part3-

Pip.

Pip.

Pip.

Pening. Kepala gadis itu benar-benar sakit. Rasanya seperti mau pecah. Gadis itu mulai membuka kelopak matanya yang sangat berat. Silau. Lampu ruangan itu terlihat menyilaukan. Akhirnya gadis itu kembali memejamkan matanya.

Pip.

Pip.

Gadis itu kembali membuka matanya dan mulai melakukan toleransi terhadap cahaya lampu ruangan tersebut. Setelah berhasil, gadis itu menyapu seluruh ruangan dengan matanya.

Kosong, tidak ada siapapun didalam sana. Ruangan tersebut nampak hening. Tidak ada suara selain benda kotak yang terus berbunyi pip. Pendeteksi jantung.

Ceklek!

Pintu ruangan tersebut terbuka dan memperlihatkan seorang lelaki yang berjalan masuk mendekati gadis itu dengan senyuman yang merekah. Lee Minho, dia tampak sangat bahagia melihat kekasihnya telah sadarkan diri.

"Kau sudah sadar?" tanyanya dengan lembut seraya mengusap kepala gadis itu.

"Ak-" tenggorokan gadis itu terasa sangat kering. Mengetahui hal itu akhirnya Minho menyodorkan segelas air minum kepada y/n dan membantunya untuk meminum air itu.

Beberapa saat kemudian seorang lelaki paruh baya masuk dengan pakaian serba putih. Dia mulai memeriksa keadaan y/n.

Minho berdiri diam dan menatap dokter itu dengan serius. Salah satu perawat muda nampak mencatat berbagai hal di kertas yang tertempel di papannya yang berwarna coklat.

Lima belas menit kemudian pemeriksaan selesai, dokter itu menepuk pundak Minho kemudian pergi menuju ruangannya.

"Aku selamat?" tanya y/n yang masih merebahkan badannya di ranjang.

"Iya, kau beruntung." jawab Minho yang kemudian duduk di kursi besi samping ranjang y/n.

Y/n pun mendudukkan tubuhnya di ranjang dan bersandar di sana. "Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

"Lima hari."

"Selama itu?" ucap y/n kaget yang dibalas oleh anggukkan Minho. "Aaah, bagaimana dengan latihanku. Hanya tersisa seminggu lagi untuk pergi ke Kanada." lanjutnya sambil memainkan ujung selimut yang menutupi separuh tubuhnya.

"Kau tidak akan pergi ke Kanada."

Manik mata y/n membulat, "Mwo?!"

"Jiwon akan pergi sendiri. Panitia sudah menyiapkan penggantimu dari sekolah lain. Kau tidak akan pergi kemanapun. Kau tetap di sini dan melakukan perawatan."

"Kenapa begitu? Aku belum menyetujuinya."

"Kau baru saja mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan. Mengetahui kau selamat saja itu adalah kabar yang baik."

Entah sejak kapan, setetes air mata lolos membasahi pipi y/n. Beberapa saat kemudian tetesan lainnya ikut turun. Ini kali pertamanya Minho melihat y/n menangis.

Ini adalah jalan pertama bagi y/n untuk mengejar mimpinya. Lalu kenapa semua ini terjadi? Rasanya begitu sakit mengetahui dia gagal sebelum perang dimulai. Kenapa kecelakaan itu harus terjadi sebelum ia meraih penghargaan?

Set.

Minho menghapus airmata y/n dengan tangannya. Iapun duduk di samping ranjang y/n dan bersimpuh di sana.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang