[You Make Me STAY]

4.2K 407 204
                                    

STAY Version : 05

×××

Gadis itu menahan tubuhnya yang hampir limbung.

Dia memejamkan matanya dan menggeleng pelan untuk menghilangkan rasa sakit yang menyerang kepalanya. Tangannya mencengkeram pinggiran jendela dengan sangat kuat ketika denyutan di kepalanya tak kunjung berhenti.

"Asshi!" (Nona!)

Sungyeon, pelayan setia gadis itu memekik keras ketika tubuh Tuan Putrinya terjatuh ke lantai. (Y/n) sudah tidak sanggup lagi untuk menahan keseimbangan tubuhnya sekarang.

Sungyeon menaruh nampan berisi makanan di meja kecil sebelum berlari mendekati (Y/n) yang kini terduduk sembari memegangi kepalanya. Sungyeon bergerak untuk menuntun (Y/n) agar kembali ke tempat tidurnya. Tapi gadis itu menolak bantuannya.

(Y/n) berdiri dengan usahanya sendiri. Ekspresi wajahnya pada saat itu terlihat sangat kesakitan, tapi ia terus menahannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengalahkan rasa sakit itu. Di hadapan gadis itu, Sungyeon sesekali meringis dan dan terus menahan airmata nya.

Entah kenapa ia seperti merasakan apa yang dirasakan oleh Tuan putrinya itu. Rasa sakit yang bertubi-tubi.

"Jangan paksakan dirimu, Asshi. Kau harus banyak beristirahat."

(Y/n) mengangkat kepalanya dan melihat dayang berwajah manis itu dengan senyum tipis nya, "Gwaenchana, Sungyeon-ah."

Sungyeon mendesis mendengar ucapan (Y/n) yang terlihat memaksa itu. Ucapan dengan kondisinya benar-benar berbanding terbalik.

"Aniya, kau tidak terlihat baik-baik saja, Asshi. Wajahmu memucat, tubuhmu pun dingin, kau tidak boleh memaksakan diri."

"Tidak bisa, aku sudah membuat janji dengan Jisung-Mama. Aku harus menemuinya hari ini." (Yang Mulia)

"T-Tapi..."

"Sungyeon-ah, jebbal. Aku ingin menemuinya sebelum kita berpisah besok,"

Sungyeon terdiam. Dia menatap mata gadis itu masih dengan tatapannya yang penuh kekhawatiran. Di tatapan itu juga tersirat rasa kesedihan, ia sedih karena tahu apa yang akan terjadi pada (Y/n) dan Jisung besok.

Beberapa saat setelahnya, Sungyeon melepaskan tatapannya dan memejamkan mata. Ia menarik napas dalam sebelum meraih tangan (Y/n) yang memucat dan memberikan obat-obatan yang biasa dikonsumsi Tuan Putrinya itu.

"Aku harap kau pulang dengan keadaan yang baik-baik saja, Asshi..." Ucapnya yang membuat kedua ujung bibir (Y/n) terangkat, dia tersenyum lega.

Gadis itupun menarik Sungyeon kedalam pelukannya yang erat. Ia melompat kecil tanda sangat bahagia dan berterima kasih. Rasa sakit pada kepalanya mendadak hilang begitu saja, berganti dengan rasa bahagianya.

"Gomapta, Sungyeon-ah!"

×××

Jisung berdiri diam sembari memandangi pemandangan yang ada di depannya. Ilalang-ilalang yang tak terlalu tinggi itu bergoyang lembut ketika angin berhembus. Kicauan burung juga gesekan ranting yang berbunyi terdengar seperti melodi indah dari alam. Jisung menyukainya, suasana di tempat itu sangatlah damai.

Setidaknya disana ia bisa melupakan segala macam keributan istana yang tidak pernah berhenti untuk sesaat.

"Jisung-ah!"

Jisung yang tadinya terhanyut dalam suasana damai itu kini terperenjat di tempatnya setelah mendengar suara gadis yang ia kenali. Jisung memutar tubuhnya dan mencari gadis yang tadi meneriaki namanya. Tapi sosok gadis itu sama sekali tak terlihat.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang