[STAY In My Heart]

3.4K 357 167
                                    

STAY Version : 08

×××

Bersama dengan Chan dan Minho, pagi-pagi sekali kau sudah mempersiapkan sarapan dalam porsi yang besar.

Karena hari ini adalah hari libur, kau memanfaatkan kesempatan itu untuk memasak dan makan bersama delapan namja yang sudah kau kenal lama. Karena kau tidak mungkin menyiapkan semua makanannya seorang diri, kau meminta bantuan Chan dan Minho yang memiliki keahlian dalam memasak.

Aroma makanan yang begitu lezat membuat beberapa orang yang awalnya terlelap jadi terbangun. Sebut saja Changbin dan Seungmin yang langsung melangkah menuju dapur ketika indera penciuman mereka menangkap deretan aroma makanan lezat.

"Kenapa kalian tidak bilang sih jika ingin memasak? Aku 'kan juga ingin membantu." Cicit Changbin sembari mengerucutkan bibirnya.

"Kalau terlalu banyak orang, yang ada bukannya memasak malah menghancurkan dapur." Ucap Minho ketika ia menaruh beberapa makanan yang sudah matang ke atas meja makan.

Changbin mendengus. Dia benar-benar ingin membantu, tapi tidak pernah ada yang membangunkannya ketika kau datang untuk menyiapkan sarapan pagi seperti sekarang ini. Padahal Changbin sudah banyak sekali berlatih untuk bisa menyiapkan makanan. Ya, meskipun bentuknya kadang tidak karuan, tapi makanan yang dibuatnya masih bisa dimakan.

"Sudahlah, hyung, lebih baik kita tunggu saja di meja makan." Kata Seungmin sembari menarik Changbin menuju meja makan.

Pada akhirnya Changbin menurut. Dia duduk di salah satu kursi dan merapikan makanan diatas meja yang masih berantakan. Seungmin pun melakukan hal yang sama.

Meski tidak bisa membantu memasak, setidaknya mereka masih bisa melakukan hal yang sedikit berguna daripada hanya diam dan memandangi makanan yang membuat mereka semakin tidak sabar untuk menghabiskan semuanya.

"Woah, (Y/n) datang lagi? Pantas saja aku mencium aroma makanan lezat."

Semua orang menoleh pada Jisung yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dengan rambutnya yang masih basah, ia melangkah mendekati mu yang masih sibuk dengan panci besar berisi kimchi. Jisung menghirup aroma kimchi itu dengan mata terpejam dan senyum yang begitu lebar.

"Kimchi buatanmu memang yang paling enak, (Y/n). Aromanya saja sudah membuatku ingin menghabiskan semuanya." Puji Jisung yang terus menghirup aroma masakanmu. "Ah, aku jadi tidak sabar untuk memakannya."

"Sebentar lagi semuanya akan siap kok. Jisung-Oppa tunggu saja di meja makan."

Jisung menggelengkan kepalanya pelan, "Shireo, aku disini saja. Aku ingin melihat semua makanan ini--Buk! Aw! Hyung, kenapa memukulku sih?"

Kini atensi Jisung yang awalnya fokus pada panci berisi Kimchi berubah. Dia menatap Minho yang baru saja memukul kepalanya dengan spatula kayu.

"Duduk dan keringkan rambutmu dulu! Jika menolak kau tidak akan mendapatkan semua makanan ini!"

Jisung menekuk wajahnya kecewa. Dengan sedikit terpaksa, ia melangkah menuju meja makan dan bergabung bersama yang lainnya. Tepat ketika ia duduk, Felix keluar kamar dan ikut mengambil tempat di meja makan. Mereka semua saling berbagi cerita sembari menunggu kau, Chan dan Minho yang hanya tinggal menyelesaikan masakan terakhir.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang