"(Y/n)-ya, ayo kita latihan dance. Sudah seminggu ini kita tidak latihan. Pasti tubuhku sudah mulai kaku."
Ajak Felix yang merupakan kakak kembaran (Y/n). Felix menggoyang-goyangkan tangan (Y/n) yang sedang mengetik, ia sedang membalas pesan dari seseorang.
(Y/n) menggelengkan kepalanya tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari ponsel. "Aku malas, kau latihan sendiri saja."
Felix mengerucutkan bibirnya mendengar penolakan dari (Y/n). Ia sangat ingin berlatih hari ini, tapi ia tidak bisa berlatih bila tidak bersama (Y/n). Karena menurutnya, melakukan sesuatu tanpa (Y/n) membuatnya tidak bersemangat.
"Kalau kau tidak mau latihan, bagaimana kalau kita menonton drama yang baru saja aku download. Aku yakin kau pasti akan menyukainya."
"Hmm..."
"Ada Kyungsoo-hyung loh."
"..."
Felix mendengus kesal karena merasa terabaikan oleh (Y/n). Apalagi (Y/n) tidak mengalihkan pandangannya dari ponsel saat Felix mengajaknya bicara.
Felix mulai berpikir untuk mencari cara agar (Y/n) tidak mengabaikannya dan menghabiskan waktu bersamanya. Bukan bersama benda pipih yang sekarang terlihat menyebalkan dan mengurung diri di kamar seharian.
Beberapa detik kemudian, ia beranjak dari tempatnya dan keluar kamar (Y/n). Ia berjalan menuju dapur dan membuka kulkas untuk mengambil sesuatu dari dalam freezer.
(Y/n) yang melihat Felix pergi hanya mengangkat bahunya acuh lalu kembali fokus pada ponselnya. Sesekali ia tertawa mendapati pesan yang lucu dari teman sekelasnya.
Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang dingin menempel di pipinya. Saat ia menoleh, ia melihat Felix yang berdiri dengan sekotak es krim di tangannya.
"Kalau kau tidak berhenti memainkan ponselmu itu, aku akan menghabiskan sekotak es krim ini sendirian. Kau tidak akan kubagi."
(Y/n) terkekeh mendengar ancaman Felix. Anak itu tahu sekali apa yang membuat (Y/n) kalah darinya. Dia sangat tahu kalau es krim itu sangat berharga bagi (Y/n).
Ya, sangat berharga bagi (Y/n). Karena es krim itu diberikan oleh seseorang yang sedang dekat dengannya. Dan sekotak es krim itu diberikan untuknya, bukan untuk Felix.
"Baiklah, aku akan berhenti bermain ponsel. Ayo kita menonton drama Kyungsoo-oppa. Tapi kau tidak boleh menyentuh es krim ku lagi."
(Y/n) meletakkan ponselnya di atas nakas di samping tempat tidurnya lalu mengambil alih es krim tadi dan mengembalikannya ke freezer.
Felix yang sangat penasaran dengan ponsel (Y/n) pun memanfaatkan kesempatan itu disaat (Y/n) pergi ke dapur. Ia menekan tombol untuk menyala, hingga menampilkan lock screen pada layar ponsel tersebut.
Ia terkejut ketika melihat lock screen yang kini berubah. Tak ada lagi fotonya yang sedang menonton bioskop sambil memakan popcorn berdua dengan (Y/n).
Yang ada hanya, foto (Y/n) tersenyum manis di dalam rangkulan seseorang yang ia kenal.
Bae Jinyoung.
Teman sekelas (Y/n) yang juga merupakan teman satu ekstrakulikuler Felix.
Felix merasa ada yang aneh. Sejak kapan (Y/n) dekat dengan Jinyoung?
Setahunya (Y/n) dan Jinyoung tidak terlalu dekat. (Y/n) pernah bercerita kalau dirinya tidak pernah bicara dengan Jinyoung, meski dia adalah teman sekelas (Y/n). Dan saat (Y/n) menemaninya berlatih dance, secara tidak sengaja (Y/n) berpapasan dengan Jinyoung, tapi mereka tidak saling sapa. Seperti orang asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids IMAGINE]
Short Story--It's just imagination with you-- Berisi kumpulan cerita pendek bersama member Stray Kids. Semua cerita hanyalah fiksi atau imajinasi sang penulis. Started : March 24, 2018 Dell Shin Eunhwa