"Who gets the perfect score, Kim Seungmin."
Suara tepuk tangan yang begitu riuh terdengar di seluruh penjuru kelas. Dengan segera Seungmin bangkit dari kursinya dan melangkah menuju Mark selaku guru bahasa Inggris yang mengajar.
Mark tersenyum dengan sangat bangga mengetahui bahwa salah satu murid yang diajarnya mendapat nilai sempurna. Hal itupun membuat Mark yang merupakan guru baru di sekolah mendapat banyak pujian karena berhasil mengajari muridnya dengan sangat baik.
"Congratulations, Seungmin. Don't forget to keep learning and keep your grades." Ucap Mark ketika murid kebanggaannya itu menerima kertas ulangannya.
"This is all thanks to your teachings. Please help me in the future so that it will be better."
"Of course,"
Untuk terakhir kalinya Mark menepuk sebelah pundak Seungmin dengan bangga sebelum menyuruhnya kembali ke kursinya. Setelah itu, Mark melanjutkan tugasnya untuk membagikan semua kertas ulangan kepada murid-muridnya sesuai dengan nilai tertinggi.
Di kursi deretan paling belakang, kau yang sedaritadi merasa tidak enak terus menyembunyikan wajahmu dibalik buku paket bahasa Inggris yang cukup tebal. Kau tak henti-hentinya bergumam dan berdoa agar Mark segera memanggil namamu. Tapi hingga hampir semua kertas ujian terbagi, namamu tak kunjung dipanggil oleh pria yang memiliki wajah tampan itu.
Tersisa satu lembar kertas ujian di tangan Mark. Kau yang mengetahui hal tersebutpun semakin menenggelamkan wajahmu sembari terus menggerak-gerakkan kakimu di bawah meja dengan perasaan campur aduk. Keringat dingin keluar disetiap pori-pori kulitmu. Jantungmu berdetak semakin cepat seiring bergantinya detik yang entah kenapa terasa sepuluh kali lebih lambat dari biasanya.
"Seo (Y/n)..."
Dan rasanya jantungmu sudah mau melompat keluar dari tempatnya ketika Mark memanggil namamu dengan nada yang sedikit kecewa atau mungkin . . . kesal?
Perlahan tapi pasti, kau menjauhkan buku paket bahasa Inggrismu dan memberanikan diri untuk menegakkan tubuh sekaligus menatap Mark yang rupanya sudah menatapmu dengan tatapan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Yang jelas tatapan itu membuat saliva yang baru saja kau telan terasa seperti bongkahan batu besar.
"N-ne?"
Mark menghela napas berat di depan sana. Diapun memperlihatkan lembar kertas ujianmu sembari berkata, "Haruskah aku membuang sampah ini? Atau kau sendiri yang mau membuangnya?"
Kau mengigit bibir bawahmu kuat. Dengan sangat berat hati, kau bangkit dari kursimu dan berjalan menuju depan kelas guna mengambil lembar kertas ujian yang Mark sebut sebagai sampah. Katakanlah jika ucapan Mark terlalu kasar, tapi kau menyetujuinya.
Karena bagaimanapun berharganya kertas ujian itu bagi murid-murid yang lain, kertas ujian dengan coretan berwarna merah ditiap nomor dan lingkaran besar berwarna serupa yang menjelaskan nilaimu hanya akan berakhir di tempat sampah.
"Biar aku yang membuangnya sendiri, Mister." Ucapmu yang kemudian mengambil kertas ujian tersebut.
Mark memang mendapat banyak pujian berkat Seungmin yang mendapat nilai sempurna di ujian minggu lalu. Tapi pria itu juga mendapatkan kritikan pedas karena gagal mendidik salah satu muridnya hingga selalu mendapatkan nilai sangat rendah di mata pelajaran bahasa asing ini.
Padahal materi itu sudah berkali-kali diulang, tapi nilai yang kau dapatkan tak pernah berubah sejak pertama kalinya diujikan. Kadang hal itu membuat Mark tidak habis pikir.
"(Y/n),"
Kau yang hendak kembali ke tempat dudukmu menoleh begitu Mark memanggil namamu. Dia memijat tulang hidungnya kemudian bertanya, "Apa cara mengajarku terlalu rumit hingga kau tidak bisa mendapatkan nilai yang lebih baik?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids IMAGINE]
Storie brevi--It's just imagination with you-- Berisi kumpulan cerita pendek bersama member Stray Kids. Semua cerita hanyalah fiksi atau imajinasi sang penulis. Started : March 24, 2018 Dell Shin Eunhwa