[Unbelieve]

6K 438 87
                                    

"Jisung-ah, besok kita akan ke rumah Halmoni. Kau mau ikut tidak?"

Namja yang sedari tadi terfokus pada ponselnya itu segera mengalihkan pandangannya mendengar pertanyaan dari ibunya. Ia mengubah posisi menjadi duduk lalu mengangguk dengan semangat. Membuat Nyonya Han terkekeh melihat responnya yang antusias.

"Kenapa?" tanya Jisung bingung dengan Ibunya yang tiba-tiba saja terkekeh setelah melihatnya.

"Tidak apa-apa. Sepertinya kau sangat bersemangat ya Jisung-ah?" Nyonya Han mengelus pelan surai hitam putera kesayangannya itu.

"Tentu saja. Kita sudah lama sekali tidak mengunjungi Halmoni. Sudah setahun lamanya. Aku merindukannya, Eomma..."

Jisung bangkit dari duduknya kemudian melangkah ke arah lemari pakaian yang berada dipojokan kamarnya. Ia mengeluarkan satu per satu baju maupun celana miliknya.

"Bawalah pakaian yang tebal dan hangat. Ingat? Disana sangat dingin, Jisung-ah. Kau tidak ingin kejadian tahun lalu terulang kembali kan?"

Jisung mengerecutkan bibirnya, merasa kesal mendengarnya. Perkataan Ibunya barusan sukses membuat Jisung teringat dengan kejadian memalukan yang terjadi saat ia menginap dirumah neneknya tahun lalu.

Ketika itu, Jisung terlalu keras kepala untuk tidak menuruti nasehat Ibunya untuk membawa pakaian yang dapat melindungi dirinya dari hawa dingin disana. Alhasil, karena tidak terlalu kuat dengan hawa dingin, tubuh Jisung menggigil dan disusul dengan demam tinggi.

Halmoni-nya tidak ingin Jisung bertambah sakit, ia pun meminjamkan beberapa pakaian hangat miliknya. Jisung merengek dan menolak keras ide neneknya. Tetapi sayangnya ia kalah argumen dengan neneknya, sehingga dengan terpaksa memakai pakaian neneknya sampai ia pulang ke Seoul. Sesampainya di Seoul, Jisung harus menganggung malu karena mengundang banyak tawa setiap orang yang melihat dirinya.

"Ne, Eomma."

Nyonya Han mengulum senyum sejenak, sebelum akhirnya melangkah keluar kamar. Meninggalkan Jisung yang sibuk memilih pakaian yang akan ia bawa.

CEKLEK!

"Yo, Jisung!"

Suara berat khas sahabatnya itu menyapa gendang telinga Jisung, sehingga ia reflek menoleh ke arah namja bersurai pirang yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Kau itu tidak sopan ya? Ketuk pintu terlebih dulu, tunggu sampai orang didalam mengizinkanmu, baru kau masuk." Protes Jisung kepada sahabat sekaligus tetangganya itu.

"Ayolah, kau seperti tidak tahu diriku saja, Jisung-ah." Tanpa rasa bersalah, Felix duduk diatas pakaian Jisung yang baru saja ia rapikan.

"YA--Aku baru saja merapikan itu! Aish, pergi kau dari sini!!"

Dengan kasar Jisung mendorong Felix, membuat decak sebal dari namja bersurai pirang tersebut, "Santai Bro, aku tidak sengaja."

Jisung menatap sinis sahabatnya itu sebelum melanjutkan kembali kegiatan memilah pakaiannya.

"Hei, ku dengar dari Ajhumma kalian akan pergi ke rumah Halmoni-mu ya?" tanya Felix sambil mengambil alih pakaian yang sedang Jisung lipat.

"Ya, aku akan pergi. Tidak lama, hanya 2 hari. Hari Minggu aku kembali ke Seoul."

Jawaban Jisung membuat Felix melenguh. Bagi Felix, 2 hari itu terlalu lama. Ia memikirkan nasib liburannya yang akan kosong dan membosankan jika sahabatnya itu akan pergi. Tidak ada yang akan menemaninya bermain PlayStation selama 2 hari kedepan.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang