Warning : This section contains the emotions of a person who leads to suicide, violence, bad words, and a lil bit of mature content. Please consider this warning before you read, thank you.
×××
Angin di pertengahan musim gugur berhembus kencang.
Membuat dedaunan yang mulai meranggas dan berubah warna terlepas dari rantingnya. Daun-daun itu akan dibawa oleh angin, terbang tanpa arah sebelum akhirnya jatuh ke tanah.
Pemandangan itu sungguh sangat indah. Terlebih jika dilihat dari ketinggian yang sempurna. Dimana kau dapat melihat puluhan bahkan ratusan pohon yang menggugurkan daun secara bersamaan ketika angin berhembus. Dan Lino sangat beruntung karena bisa menikmatinya.
Selain pemandangan di bawah sana, langit biru yang membentang luas di cakrawala pun terlihat sangat indah. Bersih tanpa saputan awan dan nyaman dipandangi tanpa gangguan cahaya matahari yang menyilaukan.
Langit itu menjanjikan kebebasanㅡsesuatu yang sangat Lino idamkan.
Angin kembali berhembus, membelai surai kecokelatan Lino yang halus. Pemuda itu memejamkan matanya sejenak, menikmati angin musim gugur yang menggigit tulang. Perlahan, ia membuka matanya. Menengadah. Memandangi hamparan langit di atas sana.
Kebebasan itu terasa semakin nyata. Terlebih ketika seekor burung terbang di atas sana. Berputar-putar dan memekik nyaring seolah memanggil Lino dan mengajak pemuda itu untuk terbang bersamanya. Dadanya bergemuruh. Sesuatu dalam tubuhnya berdesir aneh.
Seperti burung itu, ia ingin terbang. Terbang bebas mengelilingi cakrawala. Terbang bebas kesana-kemari. Bebas melakukan apapun yang ia inginkan. Bebas memekik keras menyalurkan seluruh emosi yang selama ini bergumul di dadanya.
Seperti burung itu, ia ingin bebas.
Lino merentangkan kedua tangannya. Ditarik kedua ujung bibir hingga membentuk kurva manis yang begitu lebar di wajahnya. Lino suka sensasi ini. Lino suka ketika dadanya bergemuruh hebat dan sesuatu dalam tubuhnya terus berdesir aneh. Lino suka kala kakinya bergetar kencang terlebih ketika ia mengalihkan kembali pandangannya ke bawah.
Ke deretan pepohonan yang menggugurkan daunnya ketika angin berhembus. Ke jalanan yang dipenuhi dedaunan yang sudah gugur tadi. Ke jalanan yang dilalui banyak orang. Ke jalanan yang akan menyambutnya dengan suka cita ketika ia terbang.
Jika tahu berada di ketinggian ternyata bisa semenyenangkan ini, Lino pasti sudah lama melakukannya. Lino pasti sudah lama menyukainya. Lino pasti sudah lama berdiri di pagar pembatas rooftop gedung berlantai lima belas itu. Lino pasti sudah lama merentangkan tangannya, tersenyum dengan sangat lebar--bahkan tertawa lepas--menikmati langit biru yang akan membawanya pada kebebasan.
Lino pasti sudah lama melompat dari atas gedung berlantai lima belas itu untuk merengkuh kebebasannya. Membiarkan tubuhnya melayang di udara selama beberapa saat sembari menikmati angin yang berhembus jauh lebih kencang dan jauh lebih menggigit tulang sebelum pada akhirnya tubuhnya berdebum. Membiarkan dedaunan di jalanan kembali terbang sebelum menutupi tubuhnya yang tergolek tak berdaya bersama dengan cairan merah kental yang menggenang di sisinya.
Seperti yang terjadi sekarang ini.
.
.
Sirine ambulans memekik teramat keras. Memerintahkan seluruh kendaraan yang ada di jalan untuk melipir. Ini keadaan darurat. Tidak ada yang boleh menghambat laju kendaraan tersebut.
(Y/n) menutup telinga dan matanya rapat-rapat. Sungguh, ia sangat benci suara itu. Dadanya selalu terasa sesak tiap kali mendengarnya. Tubuhnya akan melemas dan meluruh setiap kali kendaraan itu melintas--meski gadis itu tak pernah melihatnya secara langsung.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids IMAGINE]
Nouvelles--It's just imagination with you-- Berisi kumpulan cerita pendek bersama member Stray Kids. Semua cerita hanyalah fiksi atau imajinasi sang penulis. Started : March 24, 2018 Dell Shin Eunhwa