[My Princess]

8.9K 714 117
                                    

Dengan buku catatan yang ada di tanganmu, kau berjalan menuju gudang untuk melaksanakan tugasmu.

Sore ini kau harus memastikan seluruh barang yang dibutuhkan untuk acara amal besok sudah tersedia di gudang. Tidak boleh ada satupun barang yang terlupakan, kau juga harus memastikan kualitas semua barang itu.

Kau melihat beberapa orang yang juga merupakan panitia acara amal tengah sibuk dengan tugasnya masing-masing. Ada yang mempunyai tugas sama denganmu, mengatur susunan barang untuk dimasukkan kedalam kotak yang lebih besar, ada juga yang membawa barang baru dari parkiran menuju gudang.

Kau mengulas senyum tipis mengetahui mereka semua sangat berantusias untuk kegiatan amal ini. Mereka tampak dengan setulus hati memberikan waktu dan tenaganya tanpa meminta balasan yang lebih.

"(Y/n)."

Kau tersentak begitu seseorang menepuk pundak dan memanggil namamu. Kau menoleh dan melihat Chaewon yang berdiri di sampingmu.

"Kau sudah memeriksa semua barang yang ada?" tanyanya padamu.

"Aku baru saja sampai untuk memeriksanya."

Chaewon menganggukkan kepalanya pelan, "Kalau begitu laksanakan tugasmu secepatnya, karena aku harus melihat laporanmu sore ini juga."

"Baiklah. Aku akan segera memberikan laporannya padamu."

Chaewonpun pergi untuk memeriksa laporan panitia lainnya. Kau berjalan masuk kedalam gudang dan mulai memeriksa satu persatu barang yang ada disana. Kau menjalankan tugasmu dengan penuh konsentrasi.

"Annyeong (Y/n)-ah..."

Kau hanya membalas sapaan itu dengan dehaman keras tanpa mengalihkan pandangan dari kardus-kardus coklat yang ada di hadapanmu.

Namja yang menyapamu itu berdecak, "Kau mengabaikanku? Berani sekali kau mengabaikan kekasihmu sendiri."

Kau tetap tidak menghiraukan suara namja itu.

Merasa dirinya terabaikan, diapun melangkah maju untuk mendekatimu. Dia mendekatimu guna melancarkan aksinya yang usil agar kau mau mengalihkan pandanganmu dari kardus-kardus itu dan melihatnya walau hanya dalam waktu sedetik saja.

Dia mengusikmu mulai dari bernyanyi dengan suara keras, melakukan rap cepat di telingamu, menyentuhmu dengan telunjuk tangannya secara berulang-ulang, memainkan rambutmu, sampai sesekali memeluk tubuhmu dari belakang.

Tapi tampaknya usaha keras itu sia-sia. Kau tetap menjalankan tugasmu dengan penuh konsentrasi tanpa sedikitpun merasa terganggu olehnya. Kau terus mengabaikannya yang sudah mulai kesal saat ini.

"Kau benar-benar mengacuhkanku, ya? Kau lebih sayang pada kertas dan kardus-kardus itu, eoh?" ucapnya merajuk.

"Kau cemburu pada kertas dan kardus-kardus ini?"

"Kau bahkan tidak melihatku ketika bicara. Begitukah caranya berbicara dengan kekasihmu sendiri?"

Kau menghela napas kasar dan membalikkan tubuh kearah lawan bicaramu sekarang. Kau melihat namja bersurai hitam pekat itu tengah mengerucutkan bibirnya dan menatapmu kesal. Tapi kau tahu betul kalau tatapan itu bukanlah tatapan yang benar-benar kesal.

"Apa kau sudah menyelesaikan semua tugasmu?"

Namja itu menganggukkan kepalanya.

"Kau sudah memberikan laporan pada Chaewon?"

Dia kembali menganggukkan kepalanya.

"Berarti kau sudah tidak memiliki pekerjaan lagikan?" Dia mengangkat kedua alisnya ketika kau menunjukkan senyum dan berjalan menghampirinya. "Kalau begitu bantu aku untuk membuat laporan, setelah itu aku akan bicara denganmu." Ucapmu yang kemudian memberikan lembar catatan padanya.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang