[Trust]

4.3K 400 74
                                    

Seperti apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Sekitar pukul setengah lima pagi, kau bangun lalu pergi bersiap-siap. Hari ini, kau akan mengunjungi apartemen kekasihmu. Sudah 2 bulan lamanya, kau tidak pergi berkunjung ke rumah Chan karena kesibukan kuliahmu.

Namja bersurai blonde dengan lesung pipi yang menawan itu sering kali mengeluh kepadamu. Keluhannya bermacam-macam, sampai membuatmu pusing. Salah satunya, adalah ketika Chan yang mengeluh merindukan keberadaanmu di sekitarnya.

Dan kemarin saat kalian sedang melakukan panggilan video, Chan kembali berulah. Namja itu merengek dan mengancam bahwa dirinya akan mogok makan, jika kau tidak kunjung datang ke rumahnya. Mendengar penuturannya tadi, membuatmu jengkel. Karena itu kau segera mengerjakan habis semua tugas yang diberikan dosenmu, sehingga kau dapat meluangkan waktu untuk mengunjunginya.

"Noona mau kemana?" tanya Soobin yang baru saja keluar dari kamarnya sambil menggendong Sean―anjing mereka. Namja yang merupakan adikmu itu memandangmu dengan tatapan bingung. Satu tangannya yang bebas menggosok pelan surai coklat gelap miliknya yang basah menggunakan handuk kecil. Sepertinya ia baru saja selesai mandi.

"Ah, itu! A-aku mau pergi ke―"

Kau menghentikan ucapanmu, ketika melihat Soobin tersenyum. Dan entah kenapa, kau menjadi gugup melihat senyuman yang ia lontarkan itu. Belum lagi tatapan Soobin disertai kedua alisnya yang naik-turun, seolah menggodanya.

"Noona akan menemui Chan-hyung 'kan?"

Kau menganggukan kepala sebagai balasan sebelum melangkah ke rak sepatu. Kemudian terdiam karena bingung memilih apa yang akan kau kenakan.

"Pakai sepatu kets saja, noona. Jangan terlalu sering memakai sepatu yang ber-heels. Nanti kakimu sakit." Kau mengulum senyum mendengar saran Soobin. Memang adikmu yang satu ini sangat peka dan juga pengertian terhadapmu. Maka dari itu, kau sangat menyayanginya.

"Pulangnya jangan terlalu malam. Aku bosan sendirian dirumah." ucap Soobin sambil menurunkan Sean dari dekapannya. Lalu berjalan ke arah dapur untuk memakan sarapan paginya. Sebungkus roti dan segelas susu. Soobin sangat menyukai roti, dan juga ia tidak terbiasa sarapan dengan nasi. Perutnya akan dengan otomatis menolak. Karenanya, persediaan roti cukup banyak dirumah mereka.

"Akan ku usahakan sore nanti aku sudah ada dirumah. Oh ya, apa kau mau menitip sesuatu? Sepertinya nanti sebelum pulang aku harus ke toko, membeli bahan makanan. Appa dan Eomma baru saja mengirim uang bulanan ke rekeningku."

Seketika Soobin menolehkan kepala, menatapmu dengan berbinar. "Benarkah? Aku mau susu almond, Noona!"

Kau terkekeh, Soobin terdengar sangat bersemangat mengucapkannya. Sebenarnya tanpa kau bertanya pun, kau sudah tahu jawabannya. Memang selain roti, susu almond itu termasuk kesukaan Soobin. Sehingga keduanya menjadi prioritas hal yang harus kau beli ketika berbelanja bahan makanan.

"Baiklah, akan ku belikan. Aku pergi." Setelah itu, kau membuka pintu rumah dan berjalan keluar menuju halte bis terdekat. Meninggalkan Soobin yang melambaikan tangan sambil meneriakkan "Hati-hati!" kepadamu.

×××

Entah sudah berapa kali kau mengetuk pintu apartemen Chan, namun namja bermata sipit itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Tak mau menunggu lama lagi, akhirnya kau memilih untuk menekan beberapa digit password apartemen yang pernah diberitahu oleh kekasihmu itu.

Sebenarnya bisa saja sedari tadi kau masuk dengan memasukkan password apartemen tadi. Chan bahkan memperbolehkannya. Tetapi kau hanya ingin bersikap sopan terhadap tuan rumah. Meski tuan rumah tersebut adalah kekasihmu sendiri.

[Stray Kids IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang