Love Mission : 03

5.2K 675 22
                                    

Saya membuka payung berwarna biru muda untuk melindungi diri saya dari paparan sinar matahari. Matahari sedang diatas, meski tak begitu panas, namun tetap memicu peluh keluar dari tubuh saya. Berkali-kali saya harus menyeka wajah saya yang berkeringat.

"Jadi.. Dimana Nona akan berbelanja?" Emily sudah tampak bosan. Senyumnya terlihat terpaksa, seolah mengatakan bahwa 'Nona, segeralah masuk ke butik dan berbelanjalah dengan nyaman disana.'

Yah, itu wajar karena kami sudah berkeliling jalanan di ibukota selama kurang lebih 30 menit, dan saya masih belum mendapatkan butik untuk saya masuki.

"Aku.. Baiklah. Aku akan menuju butik yang berada di ujung sana." saya menunjuk butik yang berada di ujung jalan. Tampak terpencil, tetapi entah mengapa menarik perhatian saya.

Emily memicingkan matanya, ia melangkahkan kakinya tidak yakin namun tetap patuh; "Baik, Nona."

****

Ketika membuka butik, saya merasa terkejut.

Luar biasa, apakah ini surga?

Saya bisa melihat banyaknya pakaian, mulai dari gaun untuk pesta dan bepergian, gaun tidur, pakaian berkuda wanita, serta seragam, terpajang rapih di dalamnya.

Dari luar, cat yang melapisi butik salon ini tidak terlihat menarik karena beberapa tampak mengelupas. Saya membuka pintu butik tersebut, bersamaan dengan suara lonceng yang berbunyi ketika saya membuka pintunya.

"Benar-benar hari yang cerah! Rupanya kami kedatangan tamu seorang Lady terhormat yang sangat cantik hari ini!" seseorang yang saya pikir sebagai pemilik butik datang menghampiri saya.

"Selamat datang ke toko butik salon kami, Lady. Perkenalkan, nama saya Madam Chloe, pemilik butik salon Chloe Morzch ini. Jika nanti ada yang Lady butuhkan, tolong katakan kepada saya, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu Lady." Madam Cho menunduk untuk memberikan salam.

Saya membalas senyumnya, "Aku mencari tiga buah gaun."

Madam Cho tampak semangat, "Silahkan beritahu gaun apa yang Anda butuhkan, Lady! Saya akan membantu Anda mendapatkan gaun terbaik di kekaisaran!"

Saya tertawa kecil, "Baiklah. Aku mencari gaun pesta, gaun tidur, dan gaun berkuda. Masing-masing jenis, aku membutuhkan tiga."

Madam Cho mengangguk, "Silahkan tunggu di ruang tunggu, Lady. Kami akan menyiapkan gaunnya."

***

Saya berjalan menuju ruang tunggu dengan Emily yang berjalan beberapa langkah dibelakang saya. Namun, sebelum saya benar-benar sampai diruang tunggu, seorang anak laki-laki menabrak saya dan membuat saya terjatuh.

"Nona!!" Emily berteriak kaget. Ia mengulurkan tangan dan membantu saya untuk bangun.

"Terimakasih, Emily."

"Nona, apa anda baik-baik saja?" Emily bertanya dengan cemas. Wajar saja jika ia khawatir hanya dengan insiden kecil, karena tubuh asli Bellanca memang lemah.

Saya mengangguk, "Ya." dan pandangan saya beralih kepada anak laki-laki yang terjatuh.

"Halo. Apakah kamu baik-baik saja?" saya mengulurkan tangan saya untuk membantunya berdiri. Saya tidak melihat wajahnya karena ia menunduk, namun ketika ia mendongakkan wajahnya, saya dapat melihat wajahnya yang memerah.

"Wah, kamu begitu cantik seperti boneka.." ia bergumam dengan wajah memerah, matanya memandang saya dengan tatapan kagum.

"Y-yaa?" saya terkejut.

Sesaat, anak lelaki itu tampak lebih terkejut dari saya. Ia bangkit dan menundukkan sedikit tubuhnya, "S-saya mohon maaf atas ketidak sopanan saya, Nona. Dan maafkan saya atas kecerobohan saya. Akibat kecerobohan saya, Nona jadi terluka."

Love Mission: Became the Next Duchess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang