"Yang Mulia, Yang Mulia Kaisar mengajak seluruh Pangeran untuk makan bersama di ruang makan."
Altair yang tengah mengerjakan dokumen miliknya, menoleh dengan sebelah alis terangkat heran.
"Apa? Pria itu?" tanyanya dengan nada tidak percaya. Severus Camilton—asisten pribadinya, mengangguk mengiyakan.
"Benar, Yang Mulia. Makan malam akan dimulai satu setengah jam lagi. Kalau begitu, Anda harus segera bersiap-siap mulai dari sekarang."
Altair mengeraskan rahangnya, "Dia tidak pernah seperti itu sebelumnya. Apa yang dia pikirkan saat ini?"
Severus mengedikkan bahunya, "Entahlah, Yang Mulia. Mungkin saja, ada sesuatu yang perlu dikatakan oleh Yang Mulia Kaisar. Dan lalu, cepatlah bersiap-siap."
Altair mendengus, "Baiklah. Oh, iya, bagaimana dengan balasan surat dari Abel?"
"Grand Duke Muda Macario masih belum mengirim balasan untuk surat Anda, Yang Mulia."
"Bocah itu!" geram Altair sambil memijat pelipisnya. Ia beberapa kali bertanya kepada sepupunya itu mengenai gadis yang ia temui di pesta pertunangan Abel. Tetapi, balasan yang dikirimkan Abel selalu membuat darahnya mendidih naik.
Abel, apa kau mengingat Lady yang aku ceritakan kepadamu saat itu? Aku bertemu dengannya di hari pertunanganmu. Rambutnya berwarna hitam keunguan sepinggang, bola matanya ungu permata yang bersinar indah.
Kau mengenalnya, bukan? Jika tidak, setidaknya tanyakan kepada tunanganmu.
Tertanda,
Altair.Altair menulis dan mengirim suratnya dengan baik, tetapi bocah laki-laki itu membalasnya dengan acuh.
Yang Mulia,
Saya membakar surat Anda untuk tunangan saya. Jika Anda berniat mengganggunya hanya karena gadis itu, Anda mengerti apa yang akan saya lakukan kedepannya.Dan juga, berhenti mencarinya. Dia adalah orang yang sangat tidak ingin saya sebut. Bagaimana bisa Anda jatuh cinta dengan perempuan aneh yang ingin merebut tunangan saya? Dia adalah gadis yang aneh, Yang Mulia. Carilah perempuan lain yang lebih normal untuk menjadi pasangan Anda.
Silahkan tanya di guild milik keluarga saya jika Anda begitu penasaran. Saya tidak akan membantu Anda kali ini. Saya minta maaf. Ketidaksukaan saya dapat mengalahkan rasa setia saya, terkadang.
Tambahan : jika Anda bertanya ke guild, bayar sesuai dengan informasi yang Anda inginkan. Tidak ada potongan harga, bahkan jika Anda seorang pangeran.
-Abel.
Lalu, surat balasan yang ia kirim pun masih terbilang sangat baik untuk ukuran orang yang sedang menahan kesal.
Hei bocah kecil.
Jangan bermain-main dan cepat beritahukan siapa gadis itu kepadaku, sialan.Tertanda,
Altair.Oh, sebenarnya, itu tidak bisa dibilang sebagai surat dengan isi yang baik dan sopan. Tetapi, tidakkah sumpah serapah itu masih terlalu bagus untuk ditujukan kepada Abel?!
"Ck. Sepertinya dia benar-benar serius," Altair mendengus. Terakhir kali ia mencoba untuk mengirimkan surat ke Lady Evanthe-tunangan dari Abel, ia tampak heran kenapa Lady itu tidak kunjung membalas suratnya. Tetapi, sebuah surat justru datang dari Abel dan mengatakan bahwa Abel sangat menentang Altair untuk mengirim surat lagi kepada tunangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mission: Became the Next Duchess!
FantasiaSetelah bereinkarnasi ke dalam sebuah novel, aku menyadari bahwa aku datang pada timeline yang salah! Kenapa tokoh utama pria dan tokoh utama wanita sudah menikah dan memiliki seorang putra?! Terlebih, putra mereka ternyata dua tahun lebih muda dari...