Love Mission : 25

1.6K 207 9
                                    

Bagai sebuah mimpi, aku menjalani sebuah keajaiban yang dikatakan pada cerita-cerita fantasi pada umumnya.

Mereka menyebutnya sebagai transmigrasi, tetapi itu hanyalah kata lain dari memasuki tubuh seseorang, sama seperti merasuki tubuh orang lain dan menggunakan serta mengendalikan tubuh itu sesuka hatimu.

Aku yang seharusnya pergi ke alam baka setelah meninggal; justru malah bertransmigrasi ke dunia novel. Apalagi, novel itu adalah sequel lanjutan yang belum sempat kubaca lanjutannya dari cerita novel series pertamanya; The Lady Became The Grand Duchess!.

Menjalani hidup layaknya putri bangsawan yang sesungguhnya, menerima kasih sayang keluarga, mendapatkan kehidupan baru yang bergelimang cinta dan harta. Aku menikmati semua pada awalnya tanpa berpikir keras untuk kedepannya-selain memikirkan cara untuk mempertahankan dan meningkatkan kenyamanan untukku, dan juga berpikir bahwa mereka yang tinggal di dunia ini hanyalah karakter fiksi. Maksudku, bisa saja sebenarnya mereka tidak nyata dan memang hanya karakter yang diciptakan oleh seseorang, bukan?

Tetapi, memikirkan bahwa ternyata selama ini keberadaan mereka sudah menjadi kuat dan nyata untukku, perlahan-lahan, aku mulai menyadari bahwa reinkarnasi ini bukan lagi sekedar transmigrasi ke dalam dunia novel.

Bagiku, ini adalah duniaku saat ini. Meski aku tidak begitu beruntung karena terlanjur mati dan bereinkarnasi sebelum aku sempat membaca novel volume dua cerita ini (novel Wynstelle), tetapi tetap saja aku bersyukur bahwa aku masih mengingat jelas beberapa latar dari cerita The Lady Became The Grand Duchess! yang cukup membantuku untuk mengira-ngira masa depanku. Apalagi, ingatan dan memori Bellanca yang masuk kedalam otakku juga sangat membantu sejak pertama kali aku bereinkarnasi menjadi Bellanca.

"Nona, semua bibit tanaman dan pupuk sudah disiapkan. Jika Anda membutuhkan bantuan, jangan sungkan untuk memanggil saya." Rut, tukang kebun yang ditugaskan menjaga rumah kaca milik Countess membungkukkan tubuhnya sedikit. Aku mengangguk, mengetuk-ngetuk meja kaca dengan jari jemariku.

"Baiklah, terimakasih, Rut."

Rut mengangkat wajahnya dan mengangguk dengan wajah cerah, "Sebuah kehormatan bagi saya untuk bisa bekerja melayani Nona. Kalau begitu, saya pamit dulu, Nona."

Rut keluar dari rumah kaca setelah ia membungkuk lagi dan keluar. Hari ini, rencananya aku akan pergi ke pesta teh Lady Rosevilda. Tetapi sebelum itu, aku menyibukkan diri dengan bunga-bunga yang bermekaran di rumah kaca.

Dahulu, ketika menjadi Ahn Seo-hyun, aku memiliki mimpi untuk menjadi seorang pembuat parfum, dan juga bermimpi untuk membuat galeri seni. Tetapi, mimpi hanyalah sekadar mimpi. Ibuku menentang keras dan Ayahku.. ia bahkan tidak peduli lagi dengan kami setelah kedua orang tuaku resmi bercerai. Pada akhirnya, mimpi itu hanya tertanam di angan-anganku tanpa pernah terealisasi, apalagi Ibu tidak pernah memberikan dukungan untukku mencapai cita-cita yang sebenarnya aku inginkan.

Jadi, sepertinya di kehidupan kali ini, aku akan mencoba merealisasikan mimpi yang tertunda itu. Aku memiliki banyak kesempatan dan dukungan di kehidupan kali ini, jadi tentu saja aku akan memanfaatkannya dengan sangat baik, yang dengan kata lain adalah aku akan mencobanya merealisasikan semua mimpi yang tertunda itu.

"Nona, ada surat yang datang dari kediaman Grand Duke Macario." Emily menghampiriku, lalu meletakkan sebuah surat diatas meja, bersamaan dengan cangkir teh dan beberapa makanan ringan seperti kue cookies.

Abel. Sudah cukup lama sejak terakhir aku bertemu dengannya. Kudengar bahwa kondisi kesehatan Grand Duchess sedang menurun, jadi aku memaklumi kenapa Abel tidak kunjung mendatangiku saat aku sakit kemarin. Aku dan Grand Duchess sama-sama sakit, dan aku sadar bahwa menjaga Ibunya akan lebih baik daripada melakukan hal lain. Selain itu, pasti Abel juga tengah kesulitan karena tugasnya sebagai perwakilan Grand Duchy yang menumpuk. Meskipun begitu, Abel masih sempat mengirimkan beberapa hadiah ke kediamanku. Tentu saja hadiah-hadiah itu dikirim oleh pelayan, tetapi hadiah yang dikirim Abel nyaris semuanya berharga sangat mahal. Ia mengirimkan air suci, mantel dengan kualitas yang sangat baik, permata yang berisi mana cahaya dengan kekuatan penyembuhan, dan hal-hal lain.

Love Mission: Became the Next Duchess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang