Cup.
"Itu adalah balasan untukmu hari ini." aku tersenyum.
"Maafkan aku, sebelumnya kau tampak sedih tetapi aku tidak dapat melakukan apapun. Tetapi, ketika aku sedih, kau selalu berada di sisiku. Ini memalukan, tetapi aku sangat berterimakasih untuk itu."
"Terimakasih, Abel."
Dengan wajah memerah yang terpesona, tangannya memegang erat pipi kanan yang menjadi tempat aku mendaratkan kecupanku tadi.
"Uh, oh, itu.." ia sedikit gelagapan dengan wajah yang sekarang memerah sempurna seperti tomat.
"Dan, jika suatu saat kau sudah bersedia untuk menceritakannya kepadaku, aku akan selalu siap untuk mendengarkanmu." aku menggenggam tangannya dan tersenyum.
Sebelum Abel sempat menjawab dan mengatakan hal lain, aku menarik tangannya yang berada di genggamanku dengan perasaan senang yang meletup-letup. Kami memulai perjalanan yang menyenangkan selama festival.
"Abel, lihat itu! Mereka menjual permen kapas dan beberapa kentang spiral!"
"Benar. Haruskah kita mencobaya?" Abel menjawab dengan raut wajah senang. Wajahnya yang tersenyum membelakangi sinar bulan, benar-benar menjelaskan bahwa ia adalah seorang tokoh karakter utama pria di dalam sebuah novel.
"Nona Muda dan Tuan Muda! Apakah kalian berdua adalah pasangan? Hoho, kalian berdua terlihat sangat serasi!" sapa seorang bibi pedagang penjual perhiasan dan pernak pernik kepada kami. Aku mendekati tenda toko miliknya dengan sumringah.
"Itu benar! Kami bertunangan!"
"Hoho~ Astaga! Bertunangan di usia muda? Syukurlah kalian memiliki hubungan yang baik!"
"Apakah terlihat seperti itu? Terimakasih!" aku menjawab ceria.
"Tentu saja! Lalu, Tuan Muda, berhubung kalian berdua adalah pasangan muda yang manis, bagaimana jika kalian membeli kalung liontin yang saya jual? Ini adalah produk baru yang dibuat khusus satu set untuk pasangan, apakah kalian tertarik untuk mencobanya?" Bibi tersebut menyodorkan sebuah kotak kalung dan membukanya. Dua kalung liontin terdapat di dalamnya.
"Ini sangat indah, Bibi! Bagaimana menurutmu, Abel?"
"Ini indah," Abel menjawab. Oh, ya ampun! Bahkan setelah waktu berlalu, wajahnya masih memerah dan ia tidak bisa banyak berbicara seolah ia kehilangan suaranya. Bagaimana ini~ Tunanganku sangat imut!
"Berapa harganya, Bibi?" tanyaku.
"Aku hanya memberikan harga ini kepadamu, Nona. Pasangan yang lain membelinya dengan harga 10 keping gold shiel. Tetapi untukmu, Nona yang manis, aku hanya akan memberikannya dengan harga 5 keping gold saja." Bibi itu tersenyum lebar.
"Terimakasih, Bibi! Kalau begitu, kami akan membeli ini." aku tersenyum lebar, begitu pula dengan sang bibi yang terlihat begitu senang.
"Benarkah? Terimakasih banyak, Nona!" Bibi itu tersenyum sumringah. Menggantikanku, Abel merogoh sakunya dan memberikan uang kertas yang bernilai sama dengan 100 keping gold shiel.
"T-Tuan Muda, maaf sekali, tetapi untuk uang sebesar ini, kami tidak memiliki kembalian yang cukup untuk Anda.."
Abel menaikkan satu alisnya, "Aku tidak memintamu untuk memberikan kembalian."
".." Bibi itu terdiam untuk sejenak. Dengan ekspresi wajah terkejut dan tidak menyangka, ia melotot, "T-Tuan Muda, apakah Anda serius?!"
"Ya. Ambillah kembalian itu, Bibi. Terimakasih telah berkata bahwa kami pasangan yang manis."
Bibi itu ternganga hingga tidak bisa berkata-kata pada awalnya. Tetapi setelah ia sadar, ia segera tersenyum bahagia dan membungkuk beberapa kali untuk berterimakasih kepada Abel.
![](https://img.wattpad.com/cover/267837449-288-k362395.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mission: Became the Next Duchess!
FantasíaSetelah bereinkarnasi ke dalam sebuah novel, aku menyadari bahwa aku datang pada timeline yang salah! Kenapa tokoh utama pria dan tokoh utama wanita sudah menikah dan memiliki seorang putra?! Terlebih, putra mereka ternyata dua tahun lebih muda dari...