Love Mission : 20

2K 242 2
                                    

"Emily, tidakkah aku punya sesuatu yang harus dilakukan?" tanyaku bosan. Emily tampak berpikir setelah mendengar pertanyaanku, "Hm.. mungkin membalas surat yang dikirimkan untuk Anda?" jawabnya beberapa saat kemudian.

Ketika mendengar jawaban Emily, wajahku mencerah. "Benar sekali, surat! Sudah berapa lama aku tidak membalas surat-surat itu dan menitipkan semuanya kepadamu? Huhu."

Emily tertawa kecil, "Semenjak Nona berteman dengan Tuan Muda Macario, Anda menjadi jarang pergi ke pesta teh dan hanya bergaul dengan Tuan Muda Macario dan dengan Lady Tuvania saja." perkataan Emily membuatku tertohok. Aku yang sedang meminum teh chamomile, tersedak kecil.

"Uhuk, uhuk." aku terbatuk kecil. "Emily, astaga. Kamu benar. Sudah berapa lama aku mengasingkan diri dari pergaulan kelas atas?!"

"Astaga, Nona!" Emily dengan tergesa berlari menghampiriku dan segera memberiku sapu tangan yang bermotif bunga lavender. "Apa Anda tidak apa-apa?" tanyanya khawatir. Aku mengangguk lalu mengelap sudut bibirku dengan saputangan.

"Iya, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit tersedak. Terimakasih, Emily."

Emily menghembuskan nafas lega, "Astaga.. syukurlah. Tolong lebih berhati-hati, Nona."

"Iya, terimakasih, Emily."

Emily mengangguk lalu tersenyum, "Sama-sama, Nona." kemudian ia melanjutkan pekerjaannya untuk merapihkan kamarku.

Berbicara tentang surat dan pergaulanku ketika memasuki dunia ini, sebenarnya Bellanca yang asli adalah putri bangsawan yang sangat aktif dan menguasai pergaulan kelas atas. Bahkan, reputasi putri seorang Duke tetap kalah jauh dibandingkan dengan Bellanca yang notabene-nya hanya seorang putri Count. Tetapi, dengan wajah cantik dan reputasi keluarga serta kemampuan sosial yang baik, dengan mudahnya Bellanca mengalahkan reputasi putri dari keluarga bangsawan dengan gelar yang lebih tinggi, dan ia juga dapat menggenggam seluruh isi pergaulan sosial kelas atas di dalam genggamannya.

"Sekitar.. satu tahun? Semenjak Anda terbangun dari koma Anda selama tiga hari di tahun lalu, Anda seolah berubah, Nona. Anda menjadi cuek terhadap pergaulan kelas atas, dan hanya bermain dengan Tuan Muda Macario dan Lady Tuvania saja. Anda juga berhenti merengek kepada Tuan Count dan Tuan Muda Carsten untuk mendapat hari libur dan pergi bersama Anda setiap Anda ingin." Emily tertawa kecil. Namun, melihat Emily yang begitu mengenang masa itu, dadaku terasa nyeri.

Berubah? Bellanca tidak berubah, Emily. Yang berubah adalah jiwa yang menempati tubuhnya.

Aku selalu nyaman dengan kehidupan Bellanca. Keluarga yang hangat, kehidupan yang menyenangkan, kekayaan dan reputasi keluarga yang luar biasa, dan seluruh hal lain yang tidak bisa kurasakan dan kudapatkan ketika aku menjadi Seo-hyun.

Terutama kasih sayang keluarga. Aku berasal dari keluarga yang tidak utuh, atau bisa dikatakan sebagai anak dari keluarga broken home. Hal itu bermulai sejak ayahku yang bekerja sebagai seorang pilot, seringkali tidak pulang dari jadwal terbangnya. Awalnya ibuku mengira, Ayahku hanya mengambil jatah lembur supaya ia bisa mendapat pendapatan lebih. Tetapi ternyata, pada kenyataannya, Ayah kandungku justru berlibur bersama dengan selingkuhannya yang merupakan seorang pramugari yang bekerja di satu maskapai penerbangan yang sama dengannya.

Hal itu baru diketahui ketika adikku sudah lahir dan sudah mulai tumbuh besar. Kedua orang tuaku bercerai. Sikap ibuku juga berubah. Aku tahu dia menyibukkan dirinya di pekerjaannya untuk melupakan Ayah dan demi menghidupi kami; tetapi semakin lama, ia bersikap semakin cuek dan dingin. Ia menjadi sering mengambil dinas keluar negeri, dan sekalipun ia pulang, ia hanya akan bekerja sampai larut malam, pulang dan mabuk berat, lalu kembali pergi bekerja di pagi harinya.

Love Mission: Became the Next Duchess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang