Love Mission : 15

2.3K 323 10
                                    

Jalanan di ibu kota kekaisaran tampak persis seperti gambaran ibu kota sebuah kekaisaran dalam manhwa fantasi. Lampu-lampu dan lampion keemasan berada di setiap sudut jalanan dan di langit-langit. Setiap jalanan diisi oleh toko dan stan dagangan yang menawarkan beraneka ragam; mulai dari pakaian, kue, hingga makanan.

"Abel, kamu cocok dengan pakaian itu." Abel yang kulihat sehari-hari selalu menggunakan pakaian formal, entah kemeja hitam dengan jas formal, ataupun hanya kemeja hitam dengan dasi atau berlian berwarna merah darah yang gemerlap.

".. Benarkah?" jawab Abel dengan wajahnya yang memerah. Aku mengangguk, "Iya, sungguh."

Abel memegang ujung jari telunjukku dengan wajah malu-malu, "Cleine juga cantik memakai baju itu. Ah, tetapi, menurutku Cleine selalu cantik menggunakan apapun."

Mendengar pujiannya, aku tertawa kecil. "Terimakasih kalau kau menganggapnya seperti itu."

Kami masih berjalan menyusuri jalanan. Sampai akhirnya, aku menarik tangan Abel untuk pergi ke sebuah stand dagangan yang menjual makanan ringan.

Kami membeli beberapa makanan, seperti sosis bakar, sate daging yang dibakar, dan beberapa makanan ringan lain.

Langit mulai menjadi jingga, menandakan kami sudah cukup lama berjalan-jalan.

"Abel, ayo kita lihat stand yang itu!" aku menarik tangan Abel dan menghampiri sebuah stand yang menjual aksesoris.

"Halo, Nona dan Tuan kecil yang manis, ada yang perlu dibantu?" sang penjual menyapa kami dengan ramah. Aku tersenyum, "Kami akan melihat-lihat dulu."

Pandanganku jatuh kepada sebuah bros berlian imitasi yang berwarna ruby merah ametis. Sangat cantik, dan elegan, bahkan jika itu hanyalah berlian palsu.

"Berapa harga bros ini?" tanyaku.

"50 shiel keping gold, Nona."

50 shiel keping gold? Itu harga yang cukup mahal untuk berlian imitasi.

"Apakah berliannya asli?" tanyaku lagi. Karena jika menggunakan 70 shiel keping gold di toko permata, kami bisa mendapatkan setidaknya dua perhiasan yang terbuat dari perak.

"Sayangnya tidak, Nona. Namun kami membuatnya dari bahan yang sangat bagus yang diimpor langsung dari Kerajaan Berdine, jadi itu terlihat seperti berlian sungguhan." jelas sang penjual.

Aku menatap bros berlian imitasi itu, lalu mencoba mencocokkannya dengan Abel.

"Terlihat bagus. Aku akan beli yang ini." pintaku. Sang penjual dengan wajah bahagia mengangguk, "Tentu, tentu, Nona! Akan kami bungkuskan!"

"Tidakkah kalian punya bros lain? Atau perhiasan lain? Kalung? Aku butuh yang warnanya biru safir," tanya Abel. Aku mengerutkan dahiku, "Untuk apa?"

Abel tersenyum kepadaku, "Bukankah.. orang-orang membeli hadiah yang sama ketika mereka pergi ke festival?"

Mendengar perkataannya yang terdengar lugu, aku tertawa kecil. Perutku terasa aneh, seolah-olah perutku terisi dengan kupu-kupu yang berterbangan. Jantungku juga terasa berdegup lebih kencang dari biasanya.

Abel terlalu imut dan menggemaskan! Selain itu, Abel terlihat sangat tampan hari ini, seperti.. sangat, sangat, sangat tampan!

"Maksudmu, barang pasangan?" tanyaku memastikan. Abel mengangguk yakin.

Melihat gestur yakinnya, aku tersenyum lebar. Benar.. barang couple. Bagaimana bisa aku tidak memikirkannya sebelumnya?!

"Ide yang bagus, Abel." pujiku. Abel mengalihkan pandangannya dengan wajahnya yang memerah dengan sempurna, "T-terimakasih?"

Love Mission: Became the Next Duchess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang