Love Mission : 69

783 35 0
                                    

"Tidakkah kau penasaran bagaimana kehidupan pertamamu dimulai?"

"Kau—siapa, kau?!"

"Kau pasti mengerti. Kita adalah rupa yang sama, dengan jiwa yang sama pula. Kau adalah bentuk dari regresiku selama tujuh kali kehidupan."

"Apa? Omong kosong!"

"Maka, ingatlah satu persatu dari ketujuh kehidupan itu."

***

"Cleine, beri salam. Dia adalah Grand Duke Macario, tunanganmu."

"Halo, Yang Mulia. Saya adalah Bellanca Cleine Evanthe. Senang dapat bertemu dengan Anda."

Abel memandang gadis di hadapannya dengan tatapan datar. Meski dalam hatinya ia merasakan perasaan yang aneh, ia hanya mengangkat dagunya dengan dingin seraya menjawab singkat.

"Ya." dan tanpa perasaan, ia berbalik meninggalkan gadis yang akan menjadi tunangannya itu.

"Apakah dia memang kurang ajar, Ayah?"

Count Evanthe—yang mendengar hal itu dari mulut putrinya segera tertawa.

"Apa maksudmu? Grand Duke hanya kaku dengan wanita." lelaki dengan kerutan halus di wajahnya itu tertawa pelan.

"Ayah yakin, kau akan menyukainya, Cleine." lelaki berusia nyaris 50 tahun itu mengusap pundak putrinya dengan lembut. "Ayah mengatur pertunangan ini karena Ayah yakin, bahwa suatu saat, Grand Duke bisa menjadi sumber kebahagiaanmu."

"Aku sudah cukup bahagia untuk bersama dengan Ayah dan Kakak." gadis itu menjawab dengan rengutan tidak suka.

"Maksudku, Ayah. Bagaimana bisa dia bersikap begitu acuh kepada calon tunangannya?"

"Jika begitu, dapatkanlah hatinya, Cleine. Dapatkan perhatiannya. Bangunlah hubungan yang bisa menjadi jembatan cinta di antara kalian berdua. Bukankah ini akan menyenangkan? Kau selalu bertanya-tanya apa itu romansa yang sebenarnya."

Mendengar kalimat sang Ayah, dalam hati gadis itu ada sedikit perasaan tertantang yang bangkit dan membara.

"Aku akan mencobanya."

***

Cleine menatap jendela kamarnya dengan lesu. Sudah setahun semenjak kepergian Abel—tunangannya ke medan perang atas perintah Kaisar. Sebagai tunangan dari Abel, kini ia harus tinggal di mansion Macario dan menjaga Grand Duchy dengan kewenangan sebagai calon Nyonya dari kediaman ini.

"Nona..! Nona..!"

Cleine menengok dengan raut terkejut saat melihat Emily—pelayan pribadinya, berlari mendekatinya dengan terburu-buru.

"Pasukan Grand Duchy sudah kembali!" ujar Emily dengan semangat. "Saya dengar, Yang Mulia Grand Duke memisahkan diri dari barisan untuk pergi ke makam mendiang Grand Duke dan Grand Duchess sebelumnya! Bagaimana jika Anda menghampirinya?"

"Apa kau yakin, Emily?"

"Tentu saja, Nona! Saya akan membantu Anda bersiap dengan cepat! Ah, selain itu, bagaimana jika Anda membawa kotak kesehatan ini? Mungkin saja Grand Duke terluka, jadi Anda bisa mengobati lukanya!" Emily mengangguk dengan semangat. Mendengarnya, Cleine segera mengangguk, "Baiklah! Tolong bantu aku, Emily!"

***

"Grand Duke, Anda disini."

Abel menoleh terkejut melihat tunangannya datang begitu tiba-tiba. Ia yang tadinya sedang duduk bersimpuh di depan makam Ibunya, segera bangkit dan menghampiri tunangannya itu.

"Lady, apa yang Anda lakukan disini?" tanya Abel. Cleine tersenyum, "Saya menanti kedatangan Anda, Yang Mulia." ia menatap Abel dengan senang. Aura di wajah tunangannya terlihat lebih suram daripada sebelumnya, tetapi ketampanannya tidak berkurang sedikitpun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Mission: Became the Next Duchess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang