"Abel, ada satu hal yang membuatku penasaran." tanyaku sambil menatap langit-langit kamar Abel dengan rasa penasaran yang kuat.
"Hm? Apa itu, Cleine?" Abel berganti posisi menjadi menghadapku. Tangannya bertumpu untuk menyangga pipi kanannya supaya wajahnya terangkat untuk melihat wajahku.
"Semenjak aku datang ke Grand Duchy, aku tidak pernah sekalipun melihat pengasuhmu. Apakah kau tidak memiliki pengasuh, atau pengasuhmu sudah lama berhenti bekerja?" tanyaku.
Raut wajah Abel berubah menjadi lebih gelap seketika. Oh, Dewi Cahaya! Apakah aku baru saja menyinggung sesuatu yang diluar batasan?
"Kenapa kau bertanya tentang itu?" suaranya terdengar lebih rendah kali ini.
"Tidak.. aku.. aku minta maaf. Aku hanya bingung kenapa aku tidak pernah melihat pengasuhmu. Kau tahu, semua putra putri bangsawan memiliki pengasuh pribadi sejak mereka masih bayi. Tetapi, aku tidak melihat satupun pengasuhmu selama aku datang ke sini."
Finansial Grand Duke tentu saja tidaklah seburuk itu untuk dikategorikan sebagai keluarga bangsawan miskin yang tidak dapat memperkejakan pengasuh. Maksudku, keluarga ini adalah bangsawan kaya raya dengan sejarah lama! Keluarga old money! Keluarga kaya raya yang kekayaannya diturunkan dengan jumlah yang semakin saja membesar di setiap generasi! Tidak masuk akal bahwa Abel tidak memiliki pengasuh untuk dirinya!
"Aku memilikinya." Abel menghela nafas, "Tetapi, wanita itu sudah lama dipecat secara tidak hormat dan dihukum mati atas perbuatannya."
Dengan gerakan reflek, aku begitu terkejut hingga tanpa sadar menutup mulutku, "Apa?"
"Maafkan aku. Ini bukan cerita yang begitu bagus untuk diceritakan. Apa kau masih tetap ingin mendengarnya?"
Keluarga Grand Duke Macario adalah keluarga yang bijaksana dan adil kepada para pekerja. Seluruh staf, pelayan, dan juga pekerja di kediaman Macario selalu mendapat gaji serta fasilitas yang layak dan lengkap. Mereka diberikan gaji diatas rata-rata, tempat tinggal, konsumsi, fasilitas, jaminan kesehatan, dan sebagainya.
Jadi, jika pengasuh Abel diperlakukan seperti itu, sepertinya pengasuh itu telah melakukan perbuatan jahat kepada Abel atau kepada keluarga Grand Duke selama ia bekerja disini.
"Tidak apa. Katakan saja."
Abel menatapku, seolah berpikir untuk sejenak. Aku meraih tangannya dan mengelusnya lembut, "Tetapi jika kau tidak mau atau belum siap untuk menceritakannya, maka tidak apa-apa. Jangan paksakan dirimu."
Aku bangkit lalu merubah posisiku, tangan kiri ku menggenggam tangannya dan satu tanganku memainkan poni rambutnya.
"Sepertinya itu kenangan buruk untukmu. Aku tidak akan memaksamu."
Abel masih menatapku, kemudian untuk meyakinkannya bahwa aku tidak apa bila ia tidak bercerita, aku mencubit pipinya dengan gemas.
"Ini adalah hari ulang tahunmu. Jangan pasang ekspresi seperti itu."
"Hm, Cleine.."
"Ya?"
"Sebenarnya tidak apa-apa. Aku akan menceritakannya kepadamu."
Aku sedikit terkejut. Kupikir, Abel memilih untuk tidak menceritakannya kepadaku.
"Apa kau yakin? Aku tidak memaksamu untuk menceritakannya." aku menatapnya.
"Aku tahu, dan aku yakin." genggaman tangan Abel terasa mengerat. Ia menatapku dengan tegas dan yakin.
"Baiklah. Tolong ceritakan kepadaku."
"Eum.. pertama-tama, harus dimulai darimana cerita ini?" Abel merubah posisinya. Ia menatap langit-langit, seolah sedang mereka ulang ingatannya untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mission: Became the Next Duchess!
FantasySetelah bereinkarnasi ke dalam sebuah novel, aku menyadari bahwa aku datang pada timeline yang salah! Kenapa tokoh utama pria dan tokoh utama wanita sudah menikah dan memiliki seorang putra?! Terlebih, putra mereka ternyata dua tahun lebih muda dari...