Prolog

2K 159 1
                                    

"Mbun kangen bunda ayah," ucap gadis kecil itu, dengan bibir ditekuk sedih.

"Besok pagi sayang, kita ketemu bunda" ucap Elang, mengecup pipi gembul putrinya.

"Bunda Cantik gak ayah?" tanya Embun.

"Bunda Cantik, cantik banget kayak kamu" jawab Elang, dengan senyum cerahnya.

"Udah. Embun tidur dulu, udah malem sayang" perintah Elang.

Embun mengganggukan kepalanya, dan berbaring nyaman ditempat tidurnya. Elang segera menaikan selimutnya, agar putri kecilnya tidak kedinginan.

Elang mencium kening Embun dengan lembut, "selamat malam princess" ujar Elang.

"Malam ayah,"

Elang tersenyum dan segera mematikan lampu kamar, dan segera menutup pintunya.

Setelah kepergian Embun cukup lama, Elang memutuskan untuk mengadopsi seorang putri.

Untuk mewarnai hidupnya kembali, setelah kepergian Embun dalam hidupnya. Keluarga Embun, sudah menyetujui kehadiran Embun kecil.

Mereka sangat menyayangi Embun, seperti cucu mereka sendiri. Kehadiran gadis kecil itu, sangat berarti dalam hidup mereka.

¥¥¥

"Bunda! Embun datangg!" teriak Embun, setelah sampai dimakam ibunya.

Walaupun gadis kecil itu, bukan anak dari rahim Embun. Tetapi dia sangat menyayangi Embun, walaupun mereka tidak pernah bertemu sekalipun.

"Bunda kangen Embun ga?" tanya gadis kec itu.

"Embun kangen banget sama bunda," ujarnya sedih.

"Hey, gadis cantik. Kenapa sedih? Bunda pasti rindu kamu" ujar Elang dengan senyumannya.

Gadis kecil itu tersenyum, dan kembali bercerita dimakam Embun. Dengan sesekali tertawa, seolah-olah ada manusia didepannya.

Elang tersenyum, dan membelai rambut putrinya dengan lembut. Hidupnya tidak lagi hitam sekarang.

Setelah cukup lama berada di pemakaman, Embun meminta untuk bertemu dengan Cantika.

Tentu saja, Elang mengiyakan permintaan putri manisnya itu.

¥¥¥

"Tante Can!"

"Hallo sayang, sama siapa kesini?" tanya Cantika lembut.

"Sama ayah Tante."

"Oh ya?"

Elang keluar dari mobilnya, dan tersenyum kepada Cantika. Cantika membalas senyuman Elang.

"Yaudah, ayo masuk. Tante bikin banyak kue buat Embun" ajak Cantika.

"Ayo Tante" Embun segera berlari, masuk kedalam rumah Cantika dengan senang.

"Jangan lari-lari sayang, nanti jatuh!" teriak Elang.

"Engga ayah."

TBC
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Siapa yang kangen Embun?

Aku buat cerita After Embun, untuk membalas rasa rindu kalian untuk Embun🧡

Jangan lupa vote dan komen❤️

Luka_10

After EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang