Tawaran

338 48 5
                                    

Aurora sedang menatap langit malam, hatinya masih penuh dengan luka. Ia mencoba, tersenyum.

Bintang malam terlihat indah, menghiasi malam ini. Tetapi, berbeda dengan suasana hatinya akhir-akhir ini.

"Gue tau, lo cinta sama Angkasa" ucap seseorang, membuat Aurora segera membalikan badannya.

"So tau lo!" bentak Aurora.

Laki-laki mendekat, kearah Aurora. Aurora menatapnya dengan, tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Lo engga bisa bohong," jawab laki-laki itu.

Aurora membuang wajahnya, tau dari mana laki-laki ini?

"Gue punya tawaran bagus, biar Lo bisa dapetin Angkasa" tawar, laki-laki itu.

Aurora mendongkakan kepalanya menatap lekat pria, didepannya ini. Dengan, halis berkerut.

"Diposisi ini, lo cinta sama Angkasa. Dan gue, cinta sama Embun" jelasnya.

Aurora terdiam beberapa saat, dengan apa yang dikatakan laki-laki yang berada didepannya ini.

"Gue yakin, lo udah tau bahwa Embun adalah seorang anak adopsi" ucapnya.

Aurora membulatkan matanya, tau dari mana laki-laki ini?

"Tau dari mana lo?!"

"Gue tau semua tentang Embun, dirumah Angkasa. Terdapat CD, pengakuan dan penjelasan dari tuan Elang tentang identitas Embun" jelasnya.

"Urusannya apa?" tanya Aurora dingin.

"Gue mau, Lo ambil CD itu. Kita bongkar semuanya, Otomasi Embun akan benci sama Angkasa karena udah nutupin semuanya. Mereka akan putus, setelah itu" jelas pria itu.

"Disitu, ada kesempatan lo buat milikin Angkasa"

"Heh! Jaganya mulut lo! Secinta apapun gue, sama Angkasa. Gue engga pernah ada niatan, buat ngambil dia dari Embun!" bentak Aurora.

Pria didepannya hanya bisa tertawa, dengan perkataan Aurora. Lalu melipat, kedua tangannya.

"Shut! Jangan munafik, nyonya Aurora Jalmov.  come on, Aurora"

"Inget ya! Gue engga akan, ngelakuin cara kotor dengan apa yang lo tawarin ke gue!" tolak Aurora.

"Kalo sampe ketauan, suatu saat. Lo hancurin semuanya, gue pastiin! Lo ditemukan engga akan bernyawa, dan menderita!"

Setelah mengatakan hal tersebut, Aurora segera pergi meninggalkan laki-laki itu sendiri.

"Kita lihat, siapa yang aku menderita" ujarnya pelan.

¥¥¥

Embun sedang sibuk menonton film, dengan sesekali memakan Snack yang berada disampingnya.

"Drakor mulu,"

Embun tidak menghiraukan ucapan Angkasa, suaminya itu merasa bosan. Dan memeluk, Embun.

Embun sama sekali tidak terganggu, dengan apa yang dilakukan suaminya. Dia masih, sibuk menonton filmnya.

"Sayang, lihat deh bunda kamu. Dia sibuk sendiri, ngelupain ayah" monolog Angkasa, dengan memegan perut rata Embun.

"Ayah kesepian," kodenya.

Embun masih fokus dengan filmnya, membuat Angkasa prustasi dibuatnya. Embun, sama sekali tidak terganggu dengan kode yang diberikan suaminya itu.

"Sayang ih!"

"Apasih Sa?!" tanyanya, ketus.

"Mau kapan kamu ngasih tau, Dede bayi ini" tanya Angkasa.

"Setelah masuk sekolah" jawab Embun, tak terbebani.

Angkasa hanya mengganggukan kepalanya, tiba-tiba air mata Embun menetes. Membuat Angkasa, khawatir ada apa ini?

"K-enapa kamu nangis?" tanya Angkasa khawatir.

"Lihat deh Sa, kasian gadis ini. Ibunya meninggal, dia belum bertemu dengan ibunya. Dia diurus sama ayahnya, tapi ternyata dia anak adopsi Sa" jelas Embun, membuat Angkasa terdiam.

"P-asti hancur banget kan," tanya Embun dengan menangis sesenggukan.

Angkasa segera memeluk istrinya, mengapa Embun menjadi secengeng ini?

"Tanpa kamu tau, cerita itu persis sama cerita hidup kamu yang sebenernya"

¥¥¥

Aurora terus saja mondar-mandir, dengan pikiran yang kalut. Apa sebenarnya yang laki-laki, itu inginkan?

"Kenapa si sayang?" tanya laki-laki paru baya, membuat Aurora sedikit terlonjak.

"Eh, ayah"

"Kenapa? Kamu kayak ada masalah? Cerita sama ayah sayang" ucap Fano.

"E-ngga apa-apa kok yah" jawab Aurora gugup.

"Aurora tidur duluan ya ayah, selamat malam" pamit Aurora, lalu mencium pipi ayahnya dan berlari menuju kamarnya.

"Malam,"

"Jangan lari-lari sayang, nanti jatuh!" peringat Fano.

"Iya ayah!"

TBC
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Siapasih sebenarnya laki-laki itu?

Galaksi? Atau Farrel?

Jangan sider ya gaes, karena itu cuma jadi hama aja.

Luka_10

After EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang