Embun sedang berada diruangan tamu, dengan Angkasa disampingnya. Embun, memanyunkan bibirnya.
"Ayo makan," perintah suaminya.
"Pengen Boba Sa," jawab Embun.
"Makan dulu sayang, kasihan Dede bayinya. Nanti, kelaperan didalam perut." ucap Angkasa, suaminya itu mendekatkan sendok ke mulut Embun.
"Engga mau!" tolaknya.
"Masa Boba, aja engga boleh si!"
Angkasa menghembuskan nafasnya perlahan, ia harus bersabar lebih dari menghadapi mood istrinya ini.
"Bukan engga boleh sayang, boleh banget. Aku beliin, sepuluh. Asal, makan dulu" jawab Angkasa lembut.
Embun memalingkan wajahnya, Angkasa mulai kebingungan. Dan, menyimpan piring dan sendok itu dimeja.
"Kasihan, anak kita sayang."
"Pantang makan, sebelum minum Boba!"
"Bobanya aku pesen, asal kamu makan"
"Aku mau, kamu yang beli kesana!"
"Iya aku beli, asal kamu makan. Setelah aku Dateng, makanan ini harus abis." ujar Angkasa, Embun mengganggukan kepalanya setuju.
"Cepet!"
Angkasa mengganggukan kepalanya, lalu beranjak dari duduknya. Dan, mencium kening istrinya.
"Aku berangkat,"
Embun menatap kepergian suaminya itu, dan segera membawa piring dan memakannya.
"Makan ya sayang, jangan bikin bunda mual terus" monolog Embun, dengan mengelus perutnya.
¥¥¥
Angkasa sedang berada disebuah toko, yang khusu menjual minuman Boba saja. Angkasa melirik, kedaftar menu.
"Mau rasa apa ya mas?" tanya seorang, pegawai pria.
"Eh iya mas, sebentar ya. Saya tanya istri saya dulu,"
"Silahkan,"
Angkasa segera mengeluarkan handphonenya, dari saku belakang celananya.
Momy baby❤️
Sayang, kamu mau rasa apa aja?
Coklat, capuccino, green tea, macca, dan juga rasa Dancow!
Astagfirullah, kamu mau beli apa jualan?
Cepetan aja beli! Atau jangan pulang aja!
Iya-iya sayang, aku beliin
.Kalo udah sampe kabarin!
Siap sayang, i love you❤️❤️
YAngkasa hanya bisa memegang dadanya, saat melihat balasan dari istrinya itu. Tanpa berniat, untuk membalasnya.
Angkasa kembali menatap nama kontak, yang ia berikan. Lalu, ia tertawa dengan geli.
"Mas, saya mau pesen. Rasa coklat, capuccino, green tea, macca dan juga Dancow ya."
"Wah, banyak banget mas. Ada pesta?" tanyanya.
"Oh engga mas, istri saya lagi ngidam." jawab Angkasa.
"Wah! Selamat ya mas, semoga anaknya mirip ayahnya. Tampan," ucapnya.
"Amiin mas, semoga engga mirip istri saya. Galak, cerewet juga"
Angkasa terkekeh mengatakannya, jika Embun tau. Ia mengatakan, ejekan untuknya. Bisa habis, Angkasa ditangan istrinya itu.
¥¥¥
Momy baby❤️
Sayang, aku udah ada didepan.
Masuk! Ngapain bilang?
Kan kata kamu, suruh kabarin kalo udah sampe.
Nurut banget HAHAHA
Angkasa segera menyimpan handphonenya disaku belakang, celananya. Dan, segera masuk kedalam rumah.
"Sayang!"
Embun segera turun, dengan berlari kecil menghampiri suaminya itu.
"Jangan lari-lari!"
"Maaf hehe,"
Angkasa segera memberikannya kepada Embun, Embun menerimanya. Dan, segera membukanya.
Embun mencoba rasa, green tea terlebih dahulu. Dan mencoba, rasa lainnya dengan mengganggukan kepalanya.
Setelah semua ia coba, Embun segera berjalan menuju kamarnya. Namun, ditahan oleh suaminya.
"Kemana? Kan belu abis!"
"Abisin sama kamu, anak kita udah kenyang" jawab Embun, dan kembali melanjutkan jalannya.
Angkasa menatap Boba, yang hanya dicicipi oleh istrinya itu. Lalu, menepuk jidatnya dengan pasrah.
"Kamu menyusahkan, cebong!" ucap Angkasa, dan berjalan menuju meja dengan lemas.
¥¥¥
Angkasa berjalan menuju kamar, dengan lemas. Ia kira, boba-boba itu akan habis diminum oleh istrinya.
Ternyata hanya membuang-buang uang saja, tapi gapapa uang Angkasa tidak akan pernah habis 7 turunan.
"Yang,"
Angkasa melirik keranjang tempat tidurnya, ternyata Embun sedang terlelap. Angkasa segera berjalan, dan berbaring disebelah istrinya.
"Jangan nyusahin Dady ya sayang, untung Dady kayak." monolog Angkasa, dan memegang perut istrinya itu.
Angkasa memeluk Embun dengan posesif, dan mulai memejamkan matanya. Untuk, menyusul Embun dialam mimpinya.
TBC
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡Luka_10
KAMU SEDANG MEMBACA
After Embun
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA REVISI DILAKUKAN SETELAH CERITA SELESAI diusahakan untuk membaca cerita Embun terlebih dahulu. Agar tau, alur ceritanya bagaimana. Agar, tidak salah paham. Embun Ravandra Praciska, memang bukanlah bagian keluarga Rava...