Anak Baru

426 61 0
                                    

Kelas 11 IPA 1 sedang jam kosong, tidak ada guru yang masuk. Hingga jam sembilan siang, entah kemana guru-guru hari ini.

Dis SMK Gelora, sangat jarang ada jam kosong. Karena menurut guru, jam kosong hanya membuang waktu saja.

Banyak hal yang tidak penting, akan murid-muridnya lakukan.

Embun sedang tertidur, dengan tas sebagai alasnya. Angkasa tersenyum tipis, melihat wajah tenang Embun.

Dia lebih terlihat cantik, saat dia diam. Tidak membuka suaranya, yang mungkin mampu membuat siapa saja tersakiti.

Tetapi, Embun memiliki hati yang baik. Dan Angkasa, kagum akan hal tersebut. Tiba-tiba, ada guru yang masuk dengan laki-laki dibelakangnya.

"Selamat siang anak-anak" sapa Pak Yusuf.

Embun membuka kedua matanya perlahan, yang pertama ia lihat adalah wajah Angkasa yang sedang menatap kedepan.

Embun segera membenarkan duduknya, dan mengucek matanya. Namun, ditahan oleh Angkasa.

"Jangan di kucek!" larang Angkasa.

Embun membuang nafasnya perlahan, lalu berkedip dengan cepat. Agar, penglihatannya normal kembali.

Embun menatap kedepan ada pa Yusuf, dan juga seorang anak laki-laki. Yang sudah tentu, dia adalah anak baru dikelas ini.

"Siapa?" tanya Embun.

"Anak baru kayaknya, nanti juga diperkenalkan" jawab Angkasa, Embun hanya bisa mengganggukan kepalanya.

"Oke anak-anak, kenalin. Dia adalah Galaksi Abraham, pindahan dari SMA Rajawali. Semoga kalian, bisa berteman baik" ucap Pak Yusuf.

"Mari Galaksi, duduk dibelakang Embun dan Angkasa" perintah Pak Yusuf.

Embun dan Angkasa melirik bangku belakang, ternyata memang kosong. Hanya, ditempati oleh Adul saja.

Galaksi mengganggukan kepalanya, lalu berjalan dan duduk disebelah Adul.

"Oke, bapak harus segera mengajar dikelas 10. Mungkin, kalian akan jam kosong sampai istirahat. Oke selamat siang!" pamit pak Yusuf, dan segera berjalan menuju luar.

"Siang pak!" ujar semua siswa, dengan kompak.

Embun tersenyum lalu kembali akan tertidur, namun Angkasa menahan kepala Embun.

"Apasi Sa!"

"Jangan tidur lagi! Nanti Lo pusing!" larang Angkasa.

Embun berdecak dan terduduk dengan bibir, yang cemberut. Membuat Angkasa, hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Angkasa memutar badannya, untuk melirik siswa baru yang duduk dibelakangnya.

"Hai kenalin, gue Angkasa" ucap Angkasa, dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Hai juga, kenalin gue Galaksi" ujarnya, dan membalas salaman.

Angkasa mencolek pipi Embun, membuatnya melirik Angkasa dengan tajam.

"Kenalan" perintah Angkasa.

Embun dengan malas, membalikan badannya dan menatap Galaksi dengan dingin.

"Gue Embun." ujar Embun dingin.

"Gue Galaksi" ucapnya lalu tersenyum, hangat.

Embun menganggukan kepalanya, lalu kembali memutar badannya menatap kedepan.

Angkasa hanya bisa menggelengkan kepalanya, kenapa saat tertidur dikelas lalu bangun. Embun akan, bersikap seperti anak kecil seperti sekarang.

"Maaf ya, dia baru bangun tidur" ucap Angkasa.

"Gapapa, santai aja kali" ujar Galaksi.

"Lo kenapa diem terus Dul?" tanya Angkasa heran.

"Gue bingung, mau nanya apa" jawabnya polos.

🌼🌼🌼

After EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang