Embun dan Angkasa sedang bersiap-siap, untuk segera menyerang ke gedung Mahardika.
Angkasa terus menatap istrinya, membuat Embun kembali menatapnya.
"Kenapa?"
"Engga apa-apa sayang,"
Angka berjongkok dibawah Embun, yang sedang duduk dimeja riasnya. Angkasa terus saja menatap istrinya, sedikit membuat Embun penasaran.
"Kalo aku gugur dimedan perang nanti, jaga anak kita baik-baik ya?" ucap Angkasa, dengan mengelus perut besar istrinya.
Embun segera menggelengkan kepalanya, tanda tidak setuju dengan apa yang suaminya katakan.
"Engga Sa, engga. Kita pasti bisa! Jangan kayak gitu," ucapnya bergetar.
Angkasa tersenyum dan memegang pipi istrinya, Embun sudah menteskan air matanya. Dan segera, memeluk Angkasa dengan erat.
"Ja-ngan tinggalin aku, cuma kamu sama baby yang aku punya didunia ini."
¥¥¥
Geng Black Wolf, sudah siap berada didepan gedung Mahardika. Angkasa berada didepan, dengan memegang tangan istrinya sebagai ketua.
Angkasa menatap anggotanya, dan segera mengajaknya untuk masuk. Anggota Black Wolf, ada seratus lima puluh lebih anggota.
Tiba-tiba geng lawan datang, memberhentikan jalan Angkasa dan juga anggotanya. Semua lawannya, memakai masker hitam untuk menutup wajahnya.
"Ck! Buka masker lo," perintah Angkasa.
"Engga akan." jawab ketua geng, lawan.
"Pengecut!"
Angkasa tertawa meremehkan, ketua lawan segera membuka maskernya yang diikuti oleh seluruh anggotanya.
Embun sama sekali tidak kaget, dengan wajah ketua geng lawan. Ternyata memang, benar ia adalah Galaksi.
"Ku kira kawan, ternyata lawan." sindir Satria.
"Engga usah, banyak ngomong!"
Lawan segera menyerang, membuat anggota Black Wolf sedikit lengah. Semuanya bertarung, terkecuali Embun yang berada ditepi medan perang.
Angkasa terus saja memberikan hantaman pukulan, kepada Galaksi. Galaksi dengan cepat, menghindar.
"Mau lo apa sebenarnya?" tanya Angkasa, dengan nafas terengah-engah.
"Gue pengen istri lo, jadi milik gue." jawabnya, dengan senyum miringnya.
"Anjing!"
Angkasa kembali menyerang, namun Galaksi sama sekali tidak lengah dengan pukulan dan hantaman yang diberikan oleh Angkasa.
Beberapa anggota Black Wolf, sudah banyak yang terkena pukulan lawan. Hingga tak sadarkan diri.
Satria, Surya, Aurora dan Farrel terus melawan pukulan lawan. Walaupun, sedikit terkenan pukulan.
"Lo manusia paling anjing, yang pernah gue temuin" ucap Satria, membuat lawan semakin marah.
Embun yang berada ditepi Medang perang, sudah menangis ketakutan terjadi suatu kepada suaminya.
Angkasa terkena pukulan Galaksi, beberapa kali membuatnya terjatuh. Galaksi segera menahan tangannya, agar sulit untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Embun
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA REVISI DILAKUKAN SETELAH CERITA SELESAI diusahakan untuk membaca cerita Embun terlebih dahulu. Agar tau, alur ceritanya bagaimana. Agar, tidak salah paham. Embun Ravandra Praciska, memang bukanlah bagian keluarga Rava...