Menjadikanmu Miliku

452 66 17
                                    

Embun dan Angkasa sedang berada dikamar, Embun yang terlihat sangat bosan namun Angkasa terus mencoba menghiburnya.

"Mbun,"

"Hm?"

"Aku mau kamu, jadi milik aku seutuhnya" ucap Angkasa, membuat Embun mendongkakan kepalanya menatap Angkasa.

"Akukan, udah jadi milik kamu" ucap Embun.

Angkasa menggangkat bibir tipisnya, dan menatap istrinya dengan lekat.

"Kita belum melakukan apapun," jawab Angkasa.

Embun terdiam ditempatnya, dan memainkan kancing baju milik suaminya.

"Kamu tau kan, nolak suami itu hukumnya dosa?" tanya Angkasa.

Embun mengganggukan kepalanya, seolah-olah dia bodoh sekarang dihadapan Angkasa.

"Aku mau ngajak kamu, beribadah" lanjut Angkasa.

"Aku mau punya keturunan dari kamu"

Embun terdiam seolah berpikir apa yang dikatakan, oleh Angkasa barusan. Embun memejamkan, matanya seolah ingin mengatakan sesuatu.

"A-ku mau, aku siap" ujar Embun.

"Kamu serius?" tanya Angkasa.

Embun memberanikan diri menatap mata indah milik Angkasa, dan mengganggukan kepalanya dengan siap.

Angkasa tersenyum lalu, mencium bibir milik istrinya. Keduanya, hanyut dengan keindahan pagi ini.

¥¥¥

"Aku, udah tanam bibit disini" ucap Angkasa, memegang perut rata Embun.

"Ih! Jangan gitu, aku malu" ujar Embun, membuat Angkasa tertawa mendengarnya.

"Kami masih aja malu?" tanya Angkasa.

Embun mencubit perut sobek milik, suaminya itu. Membuat Angkasa, sedikit meringis.

"Kamu udah jadi milik aku, seutuhnya sekarang" ujar Angkasa, dan mencium kening Embun cukup lama.

"Aku lapar,"

"Aku pesen makan," jawab Angkasa.

Embun mengganggukan kepalanya, Angkasa segera turun kebawah untuk membawa handphonenya karena tidak sengaja ia tinggal.

Embun tersenyum manis, bayangan kejadian tadi terus saja terbayang dibenaknya membuatnya sangat malu.

¥¥¥

Embun sedang sibuk mencuci piring, habis makan Angkasa dan ia barusan. Angkasa sibuk, dengan handphonenya seperti biasa.

Setelah selesai mencuci piring, Embun segera berjalan menuju ruangan tv untuk menemui Angkasa.

"Gaakan ada perpisahan tahun ini," ujar Angkasa, membuat Embun mengerutkan dahinya.

"Kenapa?" tanya Embun, sambil memakan snacknya.

"Cuaca lagi engga nentu sekarang, besok kita udah mulai libur." jawab Angkasa.

"Kamu serius Sa?" tanya Embun, sedikit tidak percaya.

Angkasa mengganggukan kepalanya, dan menyenderkan kepalanya dibahu Embun dengan sesekali menyomot Snack milik istrinya itu.

Angkasa mengelus perut rata milik Embun, dengan sesekali menciumnya dengan gemas.

"Kamu ngapain si?" tanya Embun.

"Aku pengen cepet-cepet punya bayi, sayang" jawab Angkasa.

Angkasa terus saja mengelus perut rata milik Embun, membuat Embun terkekeh geli.

"Jangan terus dielus Sa," ucap Embun.

"Emang kenapa?" tanya Angkasa.

Angkasa terus saja mengelus perut rata Embun, dengan memejamkan matanya.

¥¥¥

Tiba-tiba handphone Embun berdering, membuat Angkasa membuka matanya. Embun segera mengambil, handphone miliknya.

"Siapa?" tanya Angkasa.

"Galaksi," jawab Embun.

"Jangan diangkat ih" rengek Angkasa.

Embun tidak mendengar larangan suaminya, Embun menempelkan jarinya dibibir agar Angkasa diam.

Angkasa memanyunkan bibir tipisnya, membuat Embun gemas sendiiri. Angkasa memeluk, Embun dengan posesif.

"Iya Si kenapa?" tanya Embun.

"Gue denger, lo sakit ya?"

"Hehe iya demam doang kok. Sekarang, udah mendingan"

"Lo udah minum obat? Jujur si, gue khawatir banget pas tau lo sakit"

"Mbun minum obat lo, terus istirahat jangan main hp terus!" teriak Angkasa, membuat Embun membulatkan matanya.

"Lo lagi sama siapa?"

"Euhh.. gue, lagi sama sodara gue!"

"Oh yaudah deh, gue tutup ya. Sehat terus cantik!"

Angkasa segera mengambil handphone Embun, dan menutupnya tanpa mengucapkan pamit terlebih dahulu.

Angkasa menatap Embun dengan dingin, membuat Embun sedikit kebingungan sekarang.

"Cuma nelepon loh Sa,"

"Tetep aja aku engga suka! Kamu itu punya aku, dan aku punya kamu. Kamu ngertikan sayang?" tanya Angkasa.

"Engga ada yang bisa, rebut kamu dari aku!"

Embun terkekeh dengan ucapan Angkasa, yang sangat menggemaskan menurutnya.

"Iya bayiku!"

TBC
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Terus kalian milik siapa?😭

Luka_10

After EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang