Setelah selesai dari rumah Cantika, Embun meminta untuk pulang. Karena dia hari sudah mulai sore, dia juga sangat mengantuk.
Didalam perjalanan Embun terlelap didalam mobil, Elang tersenyum. Mengapa gadis kecil itu, sangat mirip dengan Embun?
Setelah sampai, Elang segera menggendong Embun masuk kedalam rumah. Dan segera menidurkannya.
Elang menyelimuti Embun, dan memandang gadis kecil itu. Lalu mencium, kening Embun dengan kasih sayang.
Walaupun gadis kecil itu, bukan darah dagingnya. Elang sangat menyayangi Embun, seperti putrinya sendiri.
"Kamu adalah Embun, kecilnya Elang"
¥¥¥
Waktu mulai berlalu, Minggu demi Minggu sudah Elang lalui. tahun demi tahun telah Elang lalui sendiri.
Ratu hatinya masih wanita yang sama yaitu Embun, dia tidak pernah sekalipun ingin melupakan Embun dalam ingatannya.
Embun penyejuk hatinya, Embun yang memberikan warna dalam kegelapan hidup Elang.
"Ayah.." panggil gadis kecil.
"Iya sayang?" ucap Elang, dengan senyum tipisnya.
"Embun, mau bertemu bunda" ujar gadis itu dengan senyuman, manisnya.
"Boleh ayo," ajak Elang dan menggendong putri kecilnya.
Saat dalam perjalanan, bibir mungil Embun terus saja berceloteh dengan menggemaskan.
Embun Devon Ravandra, memang bukan anak kandung Elang dan Embun. Namun dia mampu, mengisi kekosongan hidupnya dengan kedatangan gadis kecil itu.
Embun, adalah pengganti gadis yang Elang cintai.
"Hallo bunda," ucap Embun saat sudah sampai dipemakaman, bundanya.
Elang membersihkan makan Embun, yang dibantu oleh gadis kecilnya.
"Bunda, aku pengen ketemu bunda" ucap Embun, sedih.
"Bunda mau datang kemimpi Embun kan?" tanya gadis kecil itu.
"Pasti sayang,"
Elang mencium pucuk kepala putri kecilnya itu dengan lembut, dan penuh dengan perasaan rindu pada Embun.
Ingatan saat bersama kembali hadir didalam ingatan Elang, hatinya sedikit sakit.
Sakit, saat orang yang ia cintai harus pergi dengan cepat. Tidak ada yang lebih sakit, merindukan seseorang yang telah berada disisi Tuhan.
¥¥¥
"Om Argan!" teriak Embun, saat melihat Argan.
"Hallo gadis manis, kangen om ya?" tanya Argan dengan menggendong Embun.
Kehadiran gadis kecil itu, sungguh berarti dalam kehidupan Elang dan teman-temannya.
Mereka menerima baik kehadiran Embun, mereka sangat menyayangi Embun seperti anak mereka sendiri.
Jika kalian bertanya, dengan siapa Argan sekarang. Jawabannya masih sama, Argan tidak bersama dengan siapapun.
Dia tidak pernah mencintai wanita manapun, selain Embun. Ratu hatinya masih Embun.
"Tadi Embun ketemu bunda om!" ucap Embun dengan semangat.
"Oh ya?"
"Iya! Embun kangen banget sama bunda," ujarnya dengan senyuman menggemaskan.
Tiba-tiba Elang berjalan menghampiri, putri kecilnya itu dengan Argan. senyuman tipisnya terpancar dengan indah.
"Cantika, Baskara, Fano sama Udin mana Gan?" tanya Elang.
"Fano lagi sama istri dan anaknya, membeli sesuatu. Udin lagi dikamar mandi, kalo Cantika sama Baskara paling bentar lagi datang" jelas Argan.
Elang hanya mengganggukan kepalanya, sebagai jawaban.
"Om, gak kangen sama bunda?" tanya Embun.
"Kangen dong," ujar Argan dan mencium pipi gembul, Embun dengan gemas.
"Kenapa gak ketemu?" tanya Embun.
"Setelah ini, kita semua ketemu bunda" ucap seseorang, membuat Embun, Argan dan Elang menoleh.
"Tante Can!"
"Hallo sayang," ujar Cantika dengan senyumannya.
Embun segera turun dari gendongan Argan, dan segera berlari menuju Cantika dan memeluknya erat.
Cantika ikut memeluk gadis kecil itu dengan sayang, dia merasa meluapkan rindunya pada Embun.
"Embun rindu,"
"Tante apalagi sayang." kata Cantika, dan mencium kedua pipi Embun.
"Gak kangen sama om Bas?" tanya Baskara, membuat Embun menoleh.
Embun tersenyum, dan memeluk Baskara. Baskara terkekeh pelan, dan membalas pelukan gadis kecil itu.
Mereka selaku menyalurkan rasa rindunya pada Embun, dengan kehadiran gadis kecil yang mereka beri nama Embun itu.
Walaupun tidak ada ikatan darah diantara Embun dan gadis kecil itu, kemiripan sangat ketara dalam segi wajah mereka.
Membuat mereka semakin, merindukan kehadiran Embun ditengah-tengah kebahagiaan mereka.
TBC
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡Luka_10
KAMU SEDANG MEMBACA
After Embun
Fiksi RemajaBIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA REVISI DILAKUKAN SETELAH CERITA SELESAI diusahakan untuk membaca cerita Embun terlebih dahulu. Agar tau, alur ceritanya bagaimana. Agar, tidak salah paham. Embun Ravandra Praciska, memang bukanlah bagian keluarga Rava...