Hari ini adalah hari pertama Sabit tanpa kehadiran Khenzie.Yang biasanya setiap pagi hari Sabit melihat senyuman hangat milik Khenzie sekarang Sabit tidak akan melihat senyuman itu selama lebih dari 7 tahun.
"pagi bu~"sapa Sabit seraya memeluk Kirana dari belakang.
kirana yang sedang fokus memasak pun sedikir terkejut,lalu tak lama ia tersenyum melihat Sabit yang juga tersenyum.
"duduk sana dek,bentar lagi sarapanya siap"ucap Kirana.
Sabit pun melepaskan pelukannya dan berjalan ke meja makan untuk menunggu sarapannya siap dihidangkan.
"Kok ibu yang masak emang bi linda kemana bu?"tanya Sabit
"bi Linda lagi beresin kamar ali,ini dia sarapannya udah siappppp"jawab kirana seraya menaruh piring cantik itu di meja makan.
Sabit pun tersenyum melihat makanan kesukaannya dijadikan hidangan untuk sarapan.
"wahhhh~nasi goreng kesukaan aku nih bu,makasih ibu."ucap Sabit yang langsung melahap sarapanya
Kirana tersenyum melihat Sabit yang begitu lahap dan damai saat sarapan,seketika Kirana teringat saat Meira dan Meisyah bertengkar merebutkan sebuah piring yang akan dijadikan wadah untuk hidangan sarapan mereka.
Note:Ingat yah Meira itu manggil sabit dengan nama aslinya yaitu 'Meisyah'
FlashBack On.
"Meira Meisyah turun sini nak kita sarapan"ucap Kirana dari ruang makan.
Meira dan Meisyah pun balapan lari untuk sampai di ruang makan.
"yess aku menang!!!"ucap Meisyah
Meira mengelap dahi nya yang berkeringat karena lomba lari itu.
"Huffff Iyah deh kakak ngaku kalah, udah sana pilih wadah nya" Ucap Meira yang langsung duduk di kursi dengan wajah yg lesu.
Meisyah dengan semangat berlari menuju rak piring untuk memilih piring yang akan di jadikan wadah untuk menaruh makanan nya.
Dimas yang baru saja selesai bersiap pun langsung menghampiri melihat meira yang lesu.
"Kakak kenapa? " Tanya Dimas seraya duduk di kursi sebelah Meira.
"Hmm kakak kalah lomba lari jadi meisyah deh yang milih wadah nya~" Lirih Meira.
Dimas tersenyum seraya mengusap surai meira.
"Gpp kan bisa milih wadahnya lagi pas makan siang, masih pagi jangan cemberut gitu dong~" Ucap Dimas.
Meira pun menatap sang ayah yang tersenyum hangat kepadanya yang tentu saja membuatnya ikut tersenyum.
"Nah gitu dong senyum kan cantik anak ayah" Ucap Dimas seraya mengacak lembut rambut Meira.
Meisyah dan Kirana tiba di meja makan dengan menu sarapan yang begitu menggoda.
"Wah nasi goreng!!! " Ucap Meira dengan semangat.
"Iyah ka, tadi aku udah coba sedikit wahhh rasanya~Enakkkkkk" Jawab Meisyah seraya mengacungkan dua jempol nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher. [END]
Teen Fiction•COMPLETE√ • Rasa Hampa Karena Tidak Mengingat apapun Rasa Benci Yang Selalu Menghampiri Rasa Dendam Yang Menghancurkan Diri. Hingga Pertemuan Yang Merubah nya Menjadi Rasa Hangat & Memiliki Menghampiri Aku Dengan Dia. Start : 09 Februari 2020. En...