Cahaya matahari menyelinap masuk lewat jendela kantor, membangunkan ia dari tidur nya.
"Hoammm~,Ck.Sudah pagi lagi aja."
Ucapnya seraya meregangkan otot-otot nya yang kaku,kakinya melangkah menuju toilet yang ada di ruangan nya.
Membasuh wajah nya dengan air dingin dan mulai membersihkan seluruh tubuhnya.
15 menit ia berada di toilet dan kini ia sudah kembali menggunakan stelan jas yang ada di ruang pakaian pribadi milik nya.
Seperti ini lah resiko jika lembur, mau tidak mau ia harus tertidur di kantor karena kelelahan yang membuat nya tidak sanggup untuk pulang ke rumah.
TOK.
TOK.
TOK.
Pintu pun terbuka dan memperlihatkan wajah sang pemilik perusahaan ini.
"Kenapa tidak pulang ka, lembur lagi kamu?"Tanya Hendra.
"Iyah ayah.." Jawab Khenzie.
"Jangan memaksakan diri khen.Jika lelah istirahat lah, urusan kantor kan bisa di handled sama bawahan mu" Tegur Hendra.
"Mereka juga banyak kerjaan ayah. Toh khen masih kuat, ouh iyah gimana kabar ibu? Khen belum sempat menelpon nya kemarin" Jawab Khenzie.
"Ibu mu baik-baik saja, hanya dia khawatir dengan kesehatan mu.Telpon lah dia jika kamu senggang, ayah Pamit keruangan ayah dulu ya, ingat ada meeting dengan dream world dan Amazing Company jam 09.00." Ujar Hendra seraya melangkah pergi.
Khenzie menghela nafasnya dengan berat.Lelah, penat, pusing, dan rasa ingin menyerah selalu menghampiri nya. Namun untung lah ketika Khenzie mengingat Sabit ia kembali bersemangat lagi.
Ingat Sabit itu penerus dan pemilik perusahaan besar jadi mana mungkin keluarga nya akan menyerah kan Sabit kepada laki-laki yang tidak memiliki apapun kan-???.
Kini khenzie kembali berkutik dengan berkas-berkas nya. Dia ingin menyelesaikan tugas nya dengan cepat karena dia tidak ingin lembur lagi.
Pukul 09.00
Khenzie melihat Arlojinya yang menunjukkan sudah pukul 09.00 ,dia langsung bergegas menuju ruang meeting dengan terburu-buru.
Sesampainya di sana Khenzie langsung duduk dengan tenang.Hendra,Revan, Rasya, Ali dan juga Jakson sudah berada di ruang meeting lebih dahulu.
"Gx telat kan?? " Tanya Khenzie kala menyadari jika dirinya ditatap oleh semua orang.
"Gx kok, lu kenapa lagi pake buru-buru segala? Orang mah santai aja toh rekan bisnis lu sahabat lu sendiri elah" Ujar Rasya.
"Time is money Ras, Kita mulai aja yah meeting nya. " Ucap Khenzie.
"Udah punya banyak duit jangan belaga miskin Khen. " Jawab Rasya.
"Rasya Adipati-!! " Tegur Revan.
"Oh sorry, yaudah mulai meeting nya. " Jawab Rasya.
Meeting pun berlangsung dengan santai namun tetap tegas, sekitar 2 jam meeting itu berlangsung dan kini mereka telah menyelesaikan meeting nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher. [END]
Teen Fiction•COMPLETE√ • Rasa Hampa Karena Tidak Mengingat apapun Rasa Benci Yang Selalu Menghampiri Rasa Dendam Yang Menghancurkan Diri. Hingga Pertemuan Yang Merubah nya Menjadi Rasa Hangat & Memiliki Menghampiri Aku Dengan Dia. Start : 09 Februari 2020. En...