Janji Tetaplah Janji.

56 41 2
                                    

Setelah satu bulan maharani dirawat akhirnya ia pun diperbolehkan untuk kembali ke rumah,kondisinya harus dipastikan stabil dalam satu minggu jika dalam satu minggu ia mengalami beberapa keluhan atau badannya kembali merasa sakit ia harus kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan kembali.

"mas.."ucap maharani

Dimas yang sedari tadi membereskan alat-alat dan barang-barang maharani pun menoleh dengan senyuman yang hangat.

"iyah ada apa sayang?"jawab dimas seraya mengusap perlahan kepala maharani.

"setelah aku boleh pulang dari rumah sakit ini apa kamu akan sibuk dengan urusan kantor mu mas?"tanya maharani.

"aku selalu sibuk rani,hanya saja harus pinter-pinter mengatur waktu maka semuanya akan berjalan dengan baik,memangnya kenapa kamu bertanya demikian?"ujar dimas seraya duduk di depan maharani dan menatapnya dengan tatapan tanya.

"gpp kok hanya saja aku merasa bahwa kamu akan lebih sering berada di kantor dari pada di rumah..."lirih maharani.

"heii kamu takut aku akan mengabaikan kamu lagi ?"tanya dimas.

Maharani pun menganggu-anggukkan kepala seraya menggenggam erat tangan dimas penuh kekhawatiran.

Dimas yang melihat sikap maharani ini pun tersenyum senang,sudah lama ia tidak merasakan bagaimana rasanya dikhawatirkan oleh seseorang selain ibu dan kirana.

"kamu akan tau aku akan lebih sering dirumah atau di kantor saat tiba di rumah nanti,jadi jangan terlalu banyak berfikir"jawab dimas

"memangnya aku akan melihat apa?"tanya maharani

"melihat sesuatu yang akan  membuat mu senang.."ujar dimas

"baiklah akan ku liat...uhhh jadi tidak sabar ingin tiba dirumah.."ucap maharani dengan senyuman yang enggan pudar dari wajah berserinya itu.

Dimas dan maharani pun meninggalkan area rumah sakit dan kembali ke rumah,diperjalanan maharani tidak henti-henti nya tersenyum dan bersikap manja pada dimas yang membuat dimas tersenyum hangat melihat tingkah maharani itu.
Ntah lah seketika dimas mengingat kirana yang dulu selalu tersenyum padanya walaupun kekacauan terjadi kirana enggan menghapus senyumannya saat berada di samping dimas.

Mereka pun sampai di kediaman mereka,dimas dengan sigap membantu maharani untuk membantunya untuk jalan.

"wah...sejuknya..taman ini selalu menunjukkan ke indahhannya saat aku melihat ke area ini..ahh mas yang di samping rumah kita kan dulu kosong kok sekarang ada bangunannya?"tanya maharani.

"ingin melihat bangunan itu?"ujar dimas.

"hemmm apa boleh kita masuk ke dalam sana mas?"tanya maharani

"tentu,apa yang tidak untuk mu rani..."jawab dimas

"oke kita masuk ke sana sebelum kamu mengatakan hal-hal yang membuatku tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila.."ujar maharani

"ahahha..baiklah ayok kita masuk.."jawab dimas

mereka pun berjalan dengan santai hingga tiba di depan pintu bangunan itu.Maharani baru menyadari bahwa di samping pintu besar itu terdapat sebuah tulisan D'innovasion,yang tak lain itu adalah nama perusaan yang dimas bangun bersama kirana dulu saat awal mereka menikah.

D'innovasion adalah perusahaan besar yang terus-menerus berinovasi untuk menciptakan Top Brand Mobil dibeberapa Negara terutama di Negara Belanda.

"mas ini kantor kamu..?"tanya maharani seraya menatap dimas.

"bukankah sudah tertera jelas bahwa ini milik ku.."jawab dimas

Dreamcatcher. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang