Sesuai dengan apa yang Khenzie bicara kan bahwa Sehari sebelum keberangkatan nya ke Belanda ia akan menghabiskan waktu bersama dengan sabit.
Pagi ini Khenzie telah bersiap untuk berkencan bersama sabit dan juga rasya dan ali.
"Ibu.. Khenzie mau langsung berangkat aja yah" Ujar Khenzie seraya menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang utama rumahnya.
"Sarapan dulu ka,sabit juga lagi sarapan kali" Jawab Tiffany
"Nanti aja lah bu, nanti Khenzie kan ngajak sabit jalan-jalan sekalian makan" Ucap Khenzie.
"Yaudah terserah kamu kak, pamit dulu sama ayah dan zozo sana" Jawab Tiffany
"Ayah ama zozo dimana emangnya bu? " Tanya Khenzie.
"Ditaman belakang " Jawab Tiffany yang masih sibuk menyiapkan sarapan.
Khenzie pun melangkah kan kakinya menuju taman belakang, saat tiba disana Khenzie langsung tersenyum saat melihat ayah dan adik nya tengah bermain bersama.
"Ayah.." Sapa Khenzie.
Hendra pun menoleh kearah Khenzie seraya tersenyum.
"Kenapa ka? " Tanya Hendra.
"Khen mau izin main seharian sama sabit, rasya, ali yah" Ucap Khenzie.
"Yaudah sana boleh, tapi inget jangan cape-cape besok kamu harus berangkat" Ujar Hendra.
"Siap boss~zozo kakak main dulu yah" Ucap Khenzie.
Khenzo tampak sedih saat kakaknya ingin meninggalkan nya, namun dengan segera Hendra menggendong khenzo untuk menenangkan khenzo yang ingin menangis itu.
"Kakak khen mau main bentar yah zozo, zozo main sama ayah dulu hari ini yah" Ucap Hendra.
"Tapi kan besok ka khen udh berangkat ke Belanda ayah, zozo sedihh~" Lirih khenzo.
"Heii jangan sedih nanti kita temuin ka khen setiap seminggu sekali dek" Ucap Hendra.
"Bener ya ayah kita temuin ka khen seminggu sekali , janjiiii" Jawab khenzo dengan heboh
"Iyah janji, udah sana ka berangkat"ujar Hendra.
" Yaudh khen berangkat yah, zozo jangan bandel"ucap Khenzie.
"Siap ka"jawab khenzo.
Khenzie hanya membalas dengan senyuman setelah itu ia bergegas kegarasi untuk menggunakan mobilnya menuju rumah sabit.
Sesampainya dirumah sabit, Khenzie dengan segera menekan bel rumah sabit.
*TING.TONG.TING.TONG*
Setelah khenzie menekal bel tersebut tak lama pintu pun terbuka, bi Linda menyambut khenzie dengan ramah dan memintanya untuk segera masuk ke dalam.
Khenzie memasuki rumah sabit seraya melihat seisi rumah sabit.
"Loh khen udh dateng" Ucap Kirana.
"Eh bunda..pagi bunda" Sapa khenzie seraya memeluk Kirana dengan hangat.
Kirana pun membalas pelukan itu dengan senang hati, lalu melepaskan pelukan nya saat merasa cukup.
"Bun mei udah sarapan belum tadi? " Tanya khenzie.
"Udah barusan selesai, kamu pasti belum sarapan yah.. Kenapa sih kebiasaan banget suka gx sarapan pagi gx sehat loh khen" Jawab kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher. [END]
Fiksi Remaja•COMPLETE√ • Rasa Hampa Karena Tidak Mengingat apapun Rasa Benci Yang Selalu Menghampiri Rasa Dendam Yang Menghancurkan Diri. Hingga Pertemuan Yang Merubah nya Menjadi Rasa Hangat & Memiliki Menghampiri Aku Dengan Dia. Start : 09 Februari 2020. En...