Setelah Revan meninggalkan rumah sakit ia pun bergegas menuju rumah nya untuk berkumpul bersama keluarga kecilnya yg hampir 10 tahun tidak ia kunjungi sejak kejadian 10 tahun lalu.
"Assalamualaikum.."Ucap revan dengan senyuman yg mengembang dipipinya.
"Waalaikumsalam.."Jawab seseorang dibalik pintu.
Tak lama pintupun terbuka dengan lebar,revan melihat sosok wanita cantik dengan rambut hitam tebal tergerang dengan indah.
"Haii..."sapa revan.
"Ka-kamu.." ucap citra.
"Gx disuruh masuk dlu nih?"tanya revan seraya tersenyum.
Citra mematung bagaimana bisa suaminya datang diwaktu yg kurang tepat ini.
10 tahun bukanlah waktu yg sebentar,citra membesarkan kedua anaknya sendirian tanpa suami yg membantunya,10 tahun lamanya citra berusaha melupakan kejadian itu dan melupakan semuanya yg terlibat didalamnya.
"Pergi kamu.."ucap citra dengan tegas.
"Hai aku baru sampai masa sudah disuruh pulang"jawan revan.
"Pergi!"ucap citra dengan sedikit keras
Revan tidak terkejut dengan ucapan dan tingkah citra padanya ia tau betul 10 tahun bukan waktu yg sebentar untuk citra bisa bertahan hidup tanpa bantuan dri nya.
"Aku mau ketemu anak kita dlu apa boleh?"tanya revan.
"Mereka lgi tidur jd pergi sekarang!!"ucap citra yg mulai kesal.
Karna suara citra yg lumayan kencang rasya yg sedang menonton tv pun mendengar ucapan bundanya.
"Itu bunda knp marah marah sih"ucap rasya seraya melangkah menuju bundanya.
"Tapi aku-" ucapan revan terpotong dengan kehadiran rasya yg muncul dibelakang tubuh citra,sontak membuat citra dan revan terkejut.
"Ada apa sih bun...Ayah!!"ucap rasya yg tak percaya ayahnya ada didepan mata nya.
Revan hanya tersenyum hangat melihat anak sulung nya sudah sebesar ini dan tumbuh dengan baik.
"Rasya.."sapa revan.
"Rasya masuk.!"ujar citra
"Tapi bun-" jwb rasya
"MASUK!!" ucap citra
Rasya pun terkejut dengan ucapan bundanya,lalu rasya hanya menunduk dan berjalan menuju kamarnya.
"Hei kamu gx perlu bentak rasya seperti itu citra"jawab revan
"Diam dan pergi lah!!"ucap citra seraya menutup pintunya namun sayang revan telah lebih dulu menahan pintu agar tidak dapat citra tutup dengan rapat.
"Cukup citra,aku hanya mampir sebentar!" ucap revan.
"Gx!!pergi sekarang"ucap citra
"Aku mohon hanya sebentar saja yh"bujuk revan.
Dan yh citra berhasil luluh dengan ucapan lembut revan,revan memang dikenal sebagai laki laki yg lembut dan juga penyayang.
"Oke hanya sebentar"ujar citra seraya meninggalkan revan.
Revan pun berjalan menelusuri tiap tiap ruang rumah nya itu tidak ada perubahan sedikitpun dari rumahnya itu,revan terpaku pada sebuah bingkai foto yang berukuran lumayan besar yg terletak didinding memperlihatkan citra yg tersenyum dan rasya yg sedang menggendong anak perempuan yg sangat cantik dan sangat mirip dengan citra senyuman yg manis dan hangat.
"Loh om siapa..."ucap aca seraya mengendong boneka kesayangannya.
Sontak revan yg sedang fokuspun terkejut dengan suara imut anak perempuan yg sedang berdiri disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher. [END]
Teen Fiction•COMPLETE√ • Rasa Hampa Karena Tidak Mengingat apapun Rasa Benci Yang Selalu Menghampiri Rasa Dendam Yang Menghancurkan Diri. Hingga Pertemuan Yang Merubah nya Menjadi Rasa Hangat & Memiliki Menghampiri Aku Dengan Dia. Start : 09 Februari 2020. En...