Meet Family.

29 21 22
                                    

Hendra,Dimas,Vita,Asraf,Adria dan juga pak Damar kini sudah berada di bandara Indonesia, mereka dengan terburu-buru pergi menuju rumah Tiffany untuk membicarakan pernikahan Khenzie & Sabit, Nada & Ali, Tiara & Rasya.

Sekitar 30 menit mereka menempu perjalanan dari bandara untuk sampai di rumah Tiffany.

Sesampainya disana mereka langsung melangkah menuju ruang tamu untuk bergabung dengan yang lainnya.

"AYAHHH-!!! " Teriak Sabit dan juga Khenzo secara bersamaan seraya berlari menghampiri Dimas Dan juga Hendra.

Dimas dan Hendra tersenyum lalu membalas pelukan dari anak mereka dengan hangat.

Sabit dan Khenzo sama-sama menangis, mereka sangat-sangat merindukan ayah mereka.

"Ka udah ih jangan nangis malu sama yang lain.." Ucap Dimas.

"Ihhh gx perduli, Sabit kangen ayahh~" Jawab Sabit dengan mempererat pelukan nya.

Dimas terkekeh melihat anaknya yang masih bersikap manja padahal sudah  berusia 20 tahun lebih.

"Zozo udah nangis nya ayah pegel ni.." Ledek Hendra.

"Ishh ayah tuh orang Zozo kangen" Jawab Khenzo yang langsung melepaskan pelukan nya.

"Udah 12 tahun juga masih aja manja, malu tuh sama Aca"Ujar Hendra.

Khenzo menoleh ke arah Nissaca yang tengah menahan tawa nya ketika melihat Khenzo yang menangis itu.

"Ck.Lagian ngapain coba Aca ngeliatin hah-!? " Tanya Khenzo.

"Dih Aca punya mata sih, ya suka-suka Aca dong" Jawab Nissaca.

"Astaga malah berantem, udah ah kalian duduk dulu.Bi ijah tolong siapkan Minum " Ujar Tiffany.

"Baik nyonya" Jawab Bi ijah dari dapur.

"Mas Hendra, Dimas, Vita, Asraf, Adria dan Pak Damar ayok duduk pegel loh berdiri mulu" Ujar Tiffany.

Merekapun duduk dengan santai,Ouh Iyah hari ini tuh semua anggota keluarga kumpul bersama untuk membahas pernikahan anak-anak mereka.

"Ouh Iyah kenalin ini anak kedua ku... Namanya Daffin Jacob " Ucap Kirana seraya mengusap surai Daffin.

"Halo om tante aku Daffin, kalo namanya kepanjangan panggil aja Afin~" Ujar Daffin seraya tersenyum manis.

"Astagaaa gemesssss banget ihhhh" Ucap Sabit seraya mencubit pipi kiri Daffin.

"Ishh kakak Abit-!!!!! Ibu kakak Abit nya nakalll-!!! " Adu Daffin yang kesal dengan sikap jahil kakaknya itu.

"Sabit ahh kamu ini jahil terus" Tegur Kirana.

Sabit hanya terkekeh saat kena omelan dari Kirana.

"Dek kenalin ini ayah Dimas, ayah nya kakak Sabit dan ka Meira~" Ucap Sabit seraya menggenggam tangan Dimas.

Semua orang yang ada di sana sedikit terkejut, ketika Sabit memperkenalkan Dimas kepada Daffin, Mereka takut terjadi kesalah fahaman lagi.

"Kaa~" Tegur Kirana.

Sabit menatap Kirana dengan bingung, kenapa memangnya jika Sabit memperkenalkan ayah nya sendiri?? Apa Salah???.

"Kenapa bu? Afin harus tau juga kan ayah aku yang sebenarnya siapa? " Tanya Sabit.

"Sayangg~" Ujar Khenzie , agar Sabit tau kondisi.

"Kenapa si? Salah Sabit memperkenalkan ayah Sabit sendiri? " Tanya Sabit.

"Belum saat nya sayang" Jawab Khenzie.

Dreamcatcher. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang