Kehancuran.

147 59 6
                                    

Kirana terjatuh kelantai dengan keadaan darah mengalir dikaki mungil miliknya,Dimas mahir dalam menggunakan pistol maka tak heran tembakannya tepat sasaran.

"Brengsek kau dimas" ucap kirana dalam hatinya.

Semua Terkejut dengan apa yang terjadi dirumah ini,Kekacauan,kehancuran,kebencian kini menjadi satu.Sabit tidak pernah mengharapkan ini terjadi tpi mungkin ini sudah rencana tuhan.

"i...ibuu"Lirih sabit

"Nyo...nyaa kirana..."lirih bibi yang ikut terkejut saat melihat kejadian yg begitu menegangkan dengan kedua matanya sendiri.

"Hanya ini perlawanan mu kirana,wah aku kira bakalan seru taunya hanya ini benar benar gx asik kamu kirana,Lihatlah sabit ibumu sudah tak berdaya,bahkan untuk berdiri pun sulit"ucap dimas dengan senyum licik dibibirnya.

"Diam kamu brengsek,Pergi dari sini sebelum aku teriak dan memanggil warga untuk menyeretmu keluar!!"ucap kirana seraya menahan rasa sakit.

"Teriak kirana teriak,aku juga sudah muak dengan semua ini,dengar sabit jika kau tetap memilih ibumu maka ibumu akan mati ditanganku,jika kau ikut denganku maka ibumu akan selamat Faham!." ujar dimas.

Sabit Terjatuh kakinya melemas melihat darah segar yang terus menerus mengalir dari kaki ibunya,Sabit kecewa penantiannya berakhir sia sia,ayah yang dlu ia puja puja sekarang justru berubah menjadi seseorang yang paling ia benci.Sabit berusaha tegar sabit yakin dia bisa melewati ini semua,udah saatnya sabit yang berkorban untuk ibunya,sabit yakin ini sudah menjadi takdir hidupnya dan sabit akan melakukan apapun demi ibu kesayangannya itu,yg rela melakukan apapun demi ia.

"Oke sabit ikut ayah tpi ayah janji tidak akan menyentuh kehidupan ibu lagi!" ucap sabit

"Sabitt jangan ibu mohon nak tetap tinggal bersama ibu jngn ikut dengannya sabit"Ujar kirana yg terkejut saat sabit mengucapkan itu.

"Cukup bu sabit akan baik baik saja"jawab sabit dengan senyuman.

"Maafkan sabit bu hanya ini yang bisa sabit lakukan untuk ibu"umpatnya.

"Keputusan yg cerdas sabit,kamu benar-benar mirip dengan ayah,klo gitu kita pergi sekarang juga"Ucap dimas

"Tapi barang barang sabit gimna?"tnya sabit

"Hah barang?Sudah gx usah dipikirkan,ayah punya banyak uang, kamu nnti tinggal berbicara apa yang kamu mau maka akan ayah belikan"Jawab dimas.

"Hmm....Baiklah,bu jaga diri baik baik yh,sabit akan usahakan bertemu ibu seminggu sekali yh bu"Ucap sabit seraya memeluk kirana ibunya.

Kirana hanya terdiam memeluk erat anak kesayangannya itu,

"Ya tuhan lindungilah sabit,dia anak baik baik,dia sudah cukup menderita sejak kecil,buatlah ia bahagia yah tuhan"Lirih kirana dalam hati

"Wahh...Dramatis sekali,sabit cepat masuk kedalam mobil nnti ayah menyusul yh"Ucap dimas

"Bu sabit sayang ibu,ibu jangan mikirin sabit yh sabit akan baik baik saja,oh iyh pergilah kerumah sakit lalu hiduplah dengan bahagia,jika ibu bahagia sabit juga bahagia bu,selamat tinggal ibu" Pamit sabit yg mulai melangkah keluar dan memasuki mobil dimas ayahnya.

"Sabit...ibu juga sayang kamu nak...hiks...hiks".

Tangis kirana pecah melihat anak kesayangannya pergi,sekarang benar benar tak ada tujuan kirana hidup lagi karna sumber kehidupannya telah pergi.

"Berhenti menangis kirana,tangisanmu tidak akan membuatku iba,oiyh jangan pernah berharap kamu bisa bertemu dengan sabit karna dia sudah ada ditanganku.Pergi dari kehidupannya kirana sekarang giliran mu yang pergi."Ucap dimas.

Dreamcatcher. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang