Tangisan.

73 48 3
                                    

Hari ini dimas mengambil cuti untuk menghabiskan waktu bersama istri kesayangannya itu.

"Mas...Sini turun kita sarapan"ucap maharani seraya menyiapkan menyusun menu makanan hari ini.

Dimas yang mendengarnya pun bergegas turun untuk sarapan bersama istrinya.

"Wahhh harum sekali makasakanmu sayang.."ucap dimas seraya memeluk erat istrinya dari belakang.

"Jelas dong kan aku yang masak,sudah jangan meluk meluk aku terus ah,cepat sarapan kamu nanti terlambat kerja loh"jawab maharani

"Aku ngambil cuti hari ini.."jawab dimas seraya melepaskan pelukannya.

"Cutii??Untuk apa?.."tanya maharani.

"Aku akan kehilangan kamu jika aku terus saja bekerja bukan?aku gx mau kejadian masa lalu terulang lagi sayang"jawab dimas seraya duduk dan menatap mata indah istrinya itu.

Maharani tersentuh namun dia merasa suaminya ini masih memiliki rasa kepada istri pertamanya itu tapi ntahlah maharani enggan menanyakan hal itu demi kedamaian rumah tangganya.

"Sepertinya sih begitu,sudahlah jangan bahas itu lebih baik kita sarapan lalu pikirkan selanjutnya kita akan melakukan apa"jawab maharani.

"Baiklah..."ucap dimas.

Dimas menyantap makanan dengan tenang,namun tidak dengan maharani yang terus menerus memikirkan sabit sejak kepergiannya itu.

"Hm..Mas.."ujar maharani dengan keraguan.

"Iyh sayang ada apa?."tanya dimas.

"Itu mas...anu..."ucap maharani dengan hati hati.

"Maharanii..!!!"ucap dimas yang sudah faham jika maharani sedang ragu untuk menanyakan sesuatu kepadanya.

"Sabit mas..."Ujar maharani

"Y knp"ketus dimas.

"Yuk cari dia mas...aku khawatir dengannya mas"ujar maharani.

"Aku bingung sama kamu dia udh menghina kamu bahkan dia gx menganggap kamu ibunya tapi kamu masih khawatir!"ucap dimas yang selalu kesal dengan istri nya yang selalu baik kepada siapapun.

"Mas denger dlu.." saat maharani belum menyelesaikan ucapannya dimas terlebih dahulu memotong ucapannya.

"Maharani bisa gx kamu egois sedikit,kamu tau gx aku selalu kesel sama tingkah kamu ini.." maharani pun kembali memotong ucapan dimas.

"SEKARANG AKU YANG EGOIS DIMAS.KAMU BILANG AKU BERTINGKAH BAIK?APA MENGHANCURKAN KEBAHAGIAANYA KELUARGA SESEORANG ITU TINGKAH YANG BAIK?DENGER YH MAS SABIT MENGHINA KU JUGA KARNA KESALAHANKU,SABIT MEMBENCIKU KARNA TINGKAHKU.KEMANA HATI KAMU DIMAS ANAK KAMU UDH GX PULANG DARI SEMALAM,KITA GX TAU DIA TIDUR DIMANA,MAKAN PAKAI APA,TAPI KAMU MALAH DENGAN GAMPANGNYA NYURUH AKU EGOIS DALAM HAL INI. SABIT BENAR SEMUA INI SALAH AKU DIMAS SALAH AKU. JIKA KAMU MERASA AKU ORANG BAIK MAKA KAMU SALAH,AKU CUMAN SEORANG PELAKU YANG HARUS BERTINGKAH BAIK KEPADA KORBAN!!!." teriak maharani yang sudah tidak habis fikir dengan ucapan dimas barusan.

Dimas terkejut baru kali ini maharani berani membentak dan membangkang ucapannya.

"BERANI BERANINYA KAMU MEMBENTAK KU DAN MEMBANGKANG KEPADAKU.!!HANYA KARNA ANAK SIALAN ITU KAMU RELA MELAKUKAN INI!!! APA KAMU SUDAH SIAP UNTUK KEHILANGAN NYAWAMU ITU HAH APA KAMU...."

Maharani memotong kembali ucapan suaminya itu tanpa rasa takut sekalipun.

"AKU AKAN APA?AKAN TERBUNUH?AKU TIDAK TAKUT DENGAN ITU...LEBIH BAIK AKU TERBUNUH SEKARANG DARI PADA NANTI AKU JUGA AKAN TERBUANG!!!KALO KAMU MASIH BERSIKERAS UNTUK TIDAK MENCARI SABIT MAKA AKU JUGA AKAN KELUAR DARI RUMAH MEWAH MU INI FAHAMM!!!." ucap maharani seraya melangkah pergi meninggalkan dimas yang masih emosi.

Dreamcatcher. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang