49. THE CLUE

51.2K 4.9K 996
                                    

49. THE CLUE

*******

Setelah lima belas menit berada di kamar mandi untuk membersihkan diri, Sagara keluar dengan handuk yang melilit tubuh bawahnya. Sagara menatap perempuan yang masih lelap terbaring di kasur itu. Dia bahagia pagi ini, bukan, maksudnya sangat bahagia. Mengingat kejadian tadi malam tak henti Sagara tersenyum.

Cowok itu menaikkan selimut tebal hingga batas leher Kiyara untuk menutupi tubuh polosnya. Ia mengelus rambut Kiyara pelan membuat sang dara menggeliat kecil dalam tidurnya. Sagara terkekeh saat melihat bibir Kiyara mengerucut. Sangat imut di matanya. Ditambah wajah manis dengan pipi yang sedikit memerah terpancar cahaya matahari yang masuk lewat gorden kamar itu makin membuat pesona Kiyara terpancar.

Kiyara sangat cantik. Dan mungkin jadi orang tercantik yang pernah Sagara lihat.

Sagara tersenyum tipis sambil mengelus pipi Kiyara. Wajah cantik itu terlalu polos untuk disakiti. Bahkan untuk membangunkan Kiyara tidur saja Sagara tidak tega. Mulai saat ini, Sagara berjanji akan menjaga Kiyara. Tidak akan ia biarkan seorang pun menyakiti perempuan yang dicintainya itu.

***

"ABANG!" Amora memekik sambil memeluk tubuh Sagara secara tiba-tiba. Membuat Sagara terkejut dan hampir terjungkal ke belakang.

"Mora, pelan-pelan, Sayang," tegur Ana di sebelah Amora. Wanita anggun dengan rambut tergerai itu masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi.

"Wangi banget! Abis mandi, ya, Bang?" tanya Amora menghirup aroma tubuh kakaknya yang maskulin dan fresh.

"Gue wangi setiap saat, bukan cuma abis mandi aja. Btw, lo makin gendutan deh," tukas Sagara memperhatikan penampilan Amora sengaja menggoda adiknya itu.

"ABANG!" Amora merajuk dengan bibir cemberut, kesal.

"Bercanda. Sini peluk, Abang kangen Mora." Kakak beradik itu berpelukan kembali. Berkali-kali Sagara mengecup rambut Amora menjabarkan betapa sayang dia dengan gadis itu.

Setelah pelukan terlepas, Sagara beralih ke mommy-nya dan menyalami punggung tangan wanita itu.

"Menantu Mommy mana, Bang?"

Sagara menatap Ana datar. "Seperti ini kah rasanya dianak tirikan?" sebut cowok itu sengaja.

"Gitu aja jealous. Btw Abang keliatan berseri banget, abis dapat lotre?"

"Lebih beruntung dari itu, Mom." Cengir Sagara tersenyum penuh arti. Ya iyalah berseri, orang abis dapat jatah!

"Nih Mommy bawa gado-gado tadi abis beli di depan. Abang sama Ara belum sarapan, kan?"

"Bisa kebetulan gitu ya, Mom, mumpung Abang juga laper cus lah kita sarapan," sahut Sagara bersemangat.

"Sayang, tolong ambilin piring, ya." Ana tersenyum lembut pada putrinya dan dibalas Amora dengan anggukan serta hormat patuh.

"Ara nya mana, Bang, kok sepi gini?"

"Ara masih tidur. Kecapean dia," balas Sagara duduk di kursi lalu meneguk air putih yang baru ia tuang.

SAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang