15. TIDUR SERANJANG

80.9K 7.1K 849
                                        

15. TIDUR SERANJANG

******

"Kakak udah jatuh cinta sama gue?"

"Kakak udah jatuh cinta sama gue?"

Kalimat Kiyara itu terus berputar di kepala Sagara. Ia memijat pangkal hidungnya dan menyandarkan tubuhnya sambil menghela napas berat. Benar kah Sagara memang telah jatuh cinta pada Kiyara?

"Nggak mungkin. Masa secepat ini?" Sagara terus menyangkalnya.

Bukan tanpa alasan Sagara mengatakan demikian. Jika ia memang telah jatuh cinta pada Kiyara, pasti jantungnya akan berdebar tak biasa saat berdekatan dengan perempuan itu. Nyatanya, itu tak pernah terjadi.

Sagara pernah jatuh cinta. Dan rasa cinta itu masih menjadi milik gadis lain. Bukan Kiyara.

Mungkin ketidaksukaannya saat Kiyara berdekatan dengan Rio memang cemburu. Tapi alasan cemburunya bukan karena cinta, melainkan cemburu karena tidak suka milik Sagara dibagi.

Simpel saja. Kiyara istrinya. Miliknya. Dan Sagara tidak suka saat sesuatu yang sudah menjadi miliknya dibagi pada orang lain. Apalagi sampai direbut.

"Kalau ini emang rasa cinta. Gue gak papa sih. Lagian, kan, Kiyara istri gue. Sudah sepantasnya juga harus gue cintai. Tapi masa iya, cinta datang secepat ini?"

Sagara membuka laci meja kerjanya. Ia mengambil sebuah foto perempuan. Dan seketika darahnya berdesir hangat melihat senyum manis yang terukir indah di bibir perempuan itu.

Ini yang namanya cinta. Sagara tidak munafik. Satu tahun lebih ditinggalkan tanpa kabar, tidak mengikis rasa cintanya pada gadis itu. Perasaannya masih sama. Namun ada yang bertambah. Rasa kecewa, benci, dan rindu.

Sagara kecewa karena gadis itu pergi tanpa memberi kabar padanya.

Sagara benci karena gadis itu meninggalkannya di saat ia dalam masa terpuruk.

Dan Sagara rindu dengan gadis itu. Sampai detik ini. Kalau Sagara boleh jujur, ia menginginkan gadis itu ada di sini, memeluknya erat dan membisikkan kata penyemangat untuknya.

"Aku berharap perasaanku ke kamu segera lenyap. Menghilang seperti kamu menghilang dari aku."

"Dan aku akan belajar mencintai istriku. Hidup bahagia lagi bersama dia dan..., anak-anakku nanti."

"Tapi kalau seandainya kamu kembali..., apa semua berjalan sesuai sama yang aku rencanain?"

Sagara membuang napas kasar. Kini hatinya di isi oleh dua orang. Dari masa lalu dan masa sekarang. Tapi siapa yang akan menjadi masa depannya?

"Pemenangnya pasti Kiyara. Harus," gumam Sagara mencoba yakin.

Saat ini Kiyara pemegang tahta tertinggi di hidup Sagara. Status perempuan itu istrinya. Dan sekarang Kiyara tengah hamil anaknya. Terlalu brengsek kalau Kiyara terbuang dan orang lain yang menjadi masa depan Sagara. Laki-laki itu akan terus berupaya mempertahankan hubungan mereka semampunya.

Kecuali jika author berkehendak lain.

Sagara harus memutuskan. Ia berpikir beberapa menit. Setelah yakin, laki-laki itu menarik napas panjang.

SAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang