16. PANTI ASUHAN

74.3K 6.6K 1.1K
                                        

16. PANTI ASUHAN

*******

Sinar sang surya merambat ke seluruh penjuru dunia. Cahaya tersebut juga masuk melalui celah gorden salah satu kamar apartemen yang saat ini tengah dihuni oleh dua anak manusia.

Kiyara mengerjapkan matanya lalu menggeliat kecil. Ia melenguh ketika merasakan berat di perutnya. Tatapannya mengarah bawah dan melihat sebuah tangan yang melingkar di sana. Ah Kiyara hampir lupa kalau semalam ia dan Sagara tidur dalam satu ranjang.

Perlahan Kiyara memindahkan tangan Sagara dari perutnya. Perempuan itu bangkit duduk lalu menguap lebar seraya menutup mulutnya.

Diliriknya jam menunjukkan pukul enam pagi, Kiyara memilih untuk membangunkan Sagara lebih dulu. Perlahan ia menggoyangkan lengan laki-laki itu seraya berkata, "Kak, bangun udah pagi. Sekolah, nggak?"

Karena tidak mendapat respon, Kiyara pun beralih menepuk pipi Sagara. Tidak kasar tapi cukup ampuh membuat Sagara segera sadar dari tidur lelapnya.

"Eunghh..." Sagara melenguh panjang merasa terganggu, laki-laki itu meraih selimut dan menutupi seluruh tubuhnya beserta wajah. Pagi ini rasanya Sagara sangat malas bangkit. Ia terlalu nyaman dalam posisinya sekarang.

"Ish, Kak, bangun, ih!"

"Sepuluh menit lagi. Masih ngantuk eum...," gumam Sagara dengan suara seraknya yang sialnya membuat dada Kiyara berdesir hanya dengan mendengar suara seksi itu.

Kiyara tidak lagi membangunkan suaminya itu. Ia beranjak dari kasur dan melenggang ke kamar mandi sambil membawa ikat rambutnya untuk sekedar cuci wajah, gosok gigi, dan berwudhu.

Usai itu, Kiyara menggelar dua sajadah di samping kasur, ia memakai mukenanya lalu kembali menghampiri Sagara.

"Kak bangun. Sholat dulu," ucap Kiyara tanpa menyentuh suaminya. Ia takut wudhunya batal dan malas ambil wudhu lagi.

"Ngantuk, Ra...," tutur Sagara tanpa mau membuka matanya.

Kiyara menghela napas jengah. "Ini pasti setan di samping Kakak ketawain Kakak kenceng banget karena Kakak berhasil dia perhasut. Sholat tuh wajib. Perintah Allah yang nggak boleh ditunda apalagi ditinggalkan. Jadi kepaksa atau enggaknya harus tetep dikerjain. Ayo bangun, Kak."

Perlahan mata Sagara terbuka sedikit. Hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah cantik Kiyara yang dibalut mukena. Sagara memuji perempuan itu dalam hati. Tersenyum manis, ia pun bangkit duduk.

"Kumpulin nyawa dulu, jangan nyengir gitu. Mata masih merem juga jangan-jangan ada setan yang duduk di atas bulu mata Kakak tuh."

"Tidur gue enak banget."

"Iya enak. Udah sana wudhu gih," cetus Kiyara lalu berbalik lagi membuat Sagara bersuara.

"Jangan sholat duluan. Tunggu gue dulu, biar gue imamin lo."

"Hm."

Setelah Sagara berwudhu, dua pasangan muda itu pun menjalankan ibadah sholat subuh dengan khusuk. Sagara mengimami istrinya dengan baik. Jangan heran, walau pun Sagara termasuk badboy nakal, ia masih menjalani salah satu perintah Tuhannya itu dengan benar.

SAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang