42. DROP OUT

49.3K 4.8K 1.6K
                                    

42. DROP OUT

******

Begitu pintu kamar tersebut terbuka, refleksi Kiyara dan Flora beralih pada Sagara. Sagara baru saja pulang dan membawa sesuatu di tangannya.

"Tuh, suami lo udah balik. Gue juga mau balik kalau gitu." Flora berpelukan sebentar dengan Kiyara sebelum pergi.

"Makasih, Flo," ucap Kiyara dan dibalas anggukan oleh Flora.

Flora mengambil selempangnya, kemudian beranjak. "Kak, pamit," izin gadis itu pada Sagara.

"Iya, thanks udah jagain Ara." Sagara menganggukkan kepalanya berterima kasih. Sekarang ia berjalan menghampiri Kiyara kemudian merentangkan tubuhnya di atas kasur empuk itu.

Kiyara berbalik ke samping memposisikan tubuhnya menghadap Sagara. "Kakak abis dari mana?"

Sagara membuka matanya ikut menatap Kiyara. "Ada lah. Bukan urusan penting juga kok."

Jawaban dari Sagara membuat Kiyara mendengus. "Jawab, Kak. Abis dari mana?"

"Kenapa pengin tau? Kangen ya?" Sagara malah menggoda yang membuat Kiyara memutar bola matanya jengah.

"Abis dari mana, sih? Jawab jujur." Kiyara makin menuntut penasaran.

"Sayang?" Bukannya menjawab, Sagara malah duduk, mengelus rambut Kiyara pelan. Dan hal itu membuat jantung Kiyara berdebar tak karuan. Sagara sering memanggilnya sayang akhir-akhir ini.

Kiyara terkejut ketika Sagara tiba-tiba memeluk tubuhnya erat. Lelaki itu membenamkan kepalanya di bahu Kiyara, menghirup wangi rambutnya begitu dalam.

"Kak..." cicit Kiyara pelan.

"Lo gak akan ninggalin gue, kan, Ra?" tanya Sagara lirih. Ia semakin mengeratkan pelukannya.

Sedang Kiyara dilanda rasa bingung. Ia sangat jarang melihat Sagara bersikap seperti ini, apa lagi pada dirinya.

"Gue takut. Gue gak mau kehilangan lo, Ara," gumam Sagara mengungkapkan rasa gulandah di hatinya.

"Shttt, ngomong apa sih?" Kiyara membalas dekapan itu kemudian mengelus pelan rambut Sagara.

"Gue kalah, Ra. Gue kalah sama perasaan gue sendiri. Gue udah jatuh cinta sama lo. Gue sayang banget sama lo." Ungkap Sagara menyatakan perasaannya.

Kiyara tersenyum mendengar itu. Ia melepas pelukan mereka, lalu membelai pipi Sagara. Kiyara menatap mata itu lama, sedikit mendongak kemudian Kiyara mencium pipi Sagara yang mampu membuat Sagara terkejut.

"Tanpa gue sebut, Kakak pasti udah tau perasaan gue apa. Gue percaya sama yang Kakak ungkapin barusan. Tapi gimana perasaan Kakak sama Sasya, apa masih ada cinta?"

***

"ARAAA!" seru Fikri heboh begitu baru tiba di kelas. Ia menghampiri meja Kiyara dengan terengah-engah karena berlari disepanjang koredor tadi.

Flora mengepalkan tangannya begitu buku yang ia tulis tercoret sambil menatap tajam pada Fikri. Pasalnya cowok itu pakai gebrak meja, jadi Flora kaget.

SAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang