02. RASA SAKIT

127K 10.7K 702
                                    

🚫FOLLOW AKUN INI YA, KARENA ADA SEBAGIAN PART YANG DIPRIVAT!🚫

🚫FOLLOW AKUN INI YA, KARENA ADA SEBAGIAN PART YANG DIPRIVAT!🚫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

02. RASA SAKIT

Satu bulan berlalu.

Selama itu juga Kiyara menghindar dari Sagara. Kecanggungan dan perasaan tidak nyaman tumbuh ketika Kiyara melihat Sagara. Kejadian malam itu masih terbayang dan membekas, tidak akan pernah Kiyara lupakan seumur hidupnya.

Hubungan Kiyara dengan orang tuanya pun merenggang. Kiyara sadar diri. Tidak mungkin ia memilih kabur dari rumah keluarga angkatnya itu dan hidup sebatang kara di luar sana. Kiyara tidak seberani itu.

Terpaksa, dia menerima perjodohan yang sudah dirancang oleh ayahnya dengan berat hati. Dan rencana selanjutnya, pertunangan paksaan itu akan digelar bulan ini. Sedangkan pernikahan, akan dilaksanakan ketika Kiyara lulus SMA.

Kiyara sedikit bersyukur orang tuanya masih waras untuk tidak menikahkannya di saat gelarnya masih seorang siswi sekolah. Padahal Kiyara sudah berburuk sangka sebelumnya, takut Erwin akan menggelar pernikahannya dalam waktu dekat. Seperti cerita wattpad yang kebanyakan ia baca. Tentang nikah muda.

Tapi ternyata ketakutannya itu tidak akan terjadi.

Perihal orang yang akan menjadi calon tunangannya, Kiyara belum tahu siapa. Lebih tepatnya tidak peduli. Perempuan itu sudah pasrah dengan jalan takdir hidupnya.

"Lo agak gemukan ya, Ra." Flora memerhatikan Kiyara yang saat ini tengah lahap memakan mie ayam di kantin sekolah.

Sontak saja Kiyara mendongak. Ia mengedikkan bahunya acuh dengan ucapan sahabatnya itu. "Emang iya?"

"Hooh. Apalagi pipi lo. Tebel hehe."

Kiyara gendutan? Awalnya Kiyara juga sudah merasa. Akhir-akhir ini ia banyak makan dan sering merasa lapar. Moodnya juga tidak stabil. Entah lah pertanda apa. Sudah dibilang, Kiyara tidak peduli lagi.

"Ra, lo liat depan deh." Flora berbisik pelan dengan mata menyorot depan mereka, yaitu bangku paling strategis yang ada di tengah kantin-biasanya meja itu hanya ditempati oleh orang-orang famous dan bintangnya sekolah.

Kiyara menurut. Mengarahkan bola matanya pada apa yang Flora maksud, seketika selera makannya hilang. Ada sedikit getaran aneh ketika netranya bertemu tatap dengan pemilik mata tajam berwarna coklat yang juga tengah menatapnya.

Buru-buru Kiyara mengalihkan pandangan dan buang wajah. Sekelebat bayangan malam itu terlintas. Kiyara muak. Ia menyesal telah melakukan hal tersebut. Namun Kiyara tidak bisa menuntut Sagara. Sepenuhnya Kiyara sadar. Dia menerima dan menikmati permainan itu. Dan benar, penyesalan akan datang di akhir. Itu yang Kiyara rasakan saat ini.

SAGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang