41. Tamu tak diundang

1.3K 43 16
                                    

Happy reading....

✉ ✉ ✉

"Halo Sa? Kamu sibuk gak?" tanya Jourell dengan telpon yang dia genggam dan didekatkan ke telinganya.

Orang diseberang sana sangat malas, "Ya, sibuk banget!" ketusnya.

"Elsa, please... Kali ini aja! Bantu aku ya," mohon Jourell pada Elsa yang dia telpon. Ya, Jourell sedang menelpon Elsa untuk membantu menjalankan misi-nya.

Elsa diseberang sana menghela nafas panjang, "Apaan?" tanya-nya.

Jourell lalu tersenyum, "Aku jemput kamu sekarang, kita pergi kerumah Audy. Mau ya?" sahut Jourell.

"What? Ngapain malam-malam gini kerumah Audy? Sakit lo ya?" pekik Elsa membuat Jourell meneguk saliva-nya susah payah.

"Sa, tolongin. Karna kita mau mastiin sesuatu. Jadi, kita ajak lo juga Mischa buat jadi alasan," ujar Jourell nyengir menggaruk kepala-nya yang tidak gatal.

Tidak ada sahutan beberapa detik, membuat Jourell dan dua yang berada dekat Jourell penasaran.

"Oke, gue mau. Tapi, tolong juga ya, lo gak usah nganggu gue lagi. Kali ini lo harus benar janji jangan lo ingkari kayak kemarin-kemarin!" sahut Elsa, hal yang membuat bahu Jourell merosot kebawah, tidak semangat.

Mau tidak mau Jourell pun meng-iyakan saja permintaan Elsa demi sahabatnya, "O-oke, kok itu mau lo! Siap-siap sekarang, gue jemput!" sahut Jourell merubah nada bicaranya, lalu mematikan sepihak.

"Gimana?" tanya Davi penasaran.

"Dia mau kok," sahut Jourell memaksa senyum.

Simon yang sangat pandai membaca pikiran dan raut wajah sahabatnya pun mengetahui ada yang tidak beres, "Gak usah dipaksa, Rell. Batalin aja rencana-nya. Gue cari tau sendiri aja," ujar Simon paham.

"E-eh, selow... Masa lo mau nyia-nyiain gitu aja. Ya gak bisalah," sahut Jourell cepat. "Cewek mah bukan Elsa aja, masih banyak yang ngantri," lanjutnya sombong.

"Yakin?" goda Davi.

"Diem lo!" ketus Jourell. "Telpon Mischa cepetan, biar Elsa punya teman," suruh Jourell.

Davi berdecak, "Males banget sebenarnya gue telpon kereta api."

Davi mulai mencari nama kontak 'kereta api' lalu menekan tanda telpon pada nomor tujuan. Davi lalu mendekatkan benda pipih itu ketelinganya.

"Hei, Kereta api! Lo sibuk gak?" tanya Davi saat orang diseberang sana mengangkat telponnya.

"Gila lo ya? Salah sambung gue bukan stasiun kereta api tempat lo mesan tiket, byee!" teriak Mischa dari telpon, lalu mematikan sambungan sepihak.

Davi yang mendengar suara cempreng Mischa pun menjauhkan benda pipih itu dari telinganya. Davi menggorek telinganya, "Gila nih anak ngomongnya gak bisa pelan," kesal Davi.

Jourell tertawa keras melihat wajah Davi. Seperti anak yang dimarahi Ibu-nya, begitulah ekspresi Davi sekarang. Simon hanya tersenyum melihat kelakuan Sahabatnya itu.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang