43. Lihat aja!

1.3K 46 9
                                    

Aduh up nih,,, heheh.... Maafin kelamaan up-nya. Masih adakah yang stay? Kalau ada coba komen dong... Okeh lanjut...

Happy reading....

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

####

Simon dan sahabatnya sedang berada dikantin untuk mengisi perut yang sedang keroncongan. Padahal bel belum menunjukkan jam istirahat, tapi mereka malah menjadi orang pertama diarea kantin.

"Gimana jadi traktirannya gak nih?" tanya Jourell menyindir Simon.

"Oke! Lo pesan aja," sahut Simon santai.

Jourell dan Davi bertos-ria mendengarnya. Mereka lalu mengelus saku baju sekolah, "Aman lo selama 3 bulan sayang," ujar Davi menye-menye.

"Ini maksudnya gimana ya? Kok gue gak tau?" tanya Kevin bingung.

"Oiya, jadi gini. Semalamkan elu gak bisa keluar karna lo les malam. Nah, jadi Simon itu udah ngakuin kalau dia itu suka sama Audy, terus-"

"Diem lo!" ketus Simon memotong ujaran Jourell.

"Terus?" tanya Kevin makin penasaran.

"Kita kerumah Audy, buat mastiin Audy itu siapanya Handy! Soalnya kita curiga mereka itu kakak-adik. Dengan jaminan kita bakal ditraktir ngantin sama Simon selama 3 bulan," sambung Davi melanjutkan ujaran Jourell yang terpotong tadi.

"Oh," angguk Kevin.

"Lo, gak mau tau apa hasilnya?" tanya Davi.

"Gue udah tau dari lama, kaliannya aja yang bolot," ejek Kevin.

Jourell dan lainnya terkejut,"Terus lo gak mau ngasih tau kita gitu?" histeris Jourell.

"Ngapain? Gak penting!" ketusnya.

"Tau dari mana lo?" tanya Simon buka suara.

"Pernah kepergok sama gue, kalau gak salah waktu dia bicara sama temannya, Raka," sahut Kevin santai.
Membuat sahabatnya mengangguk paham.

Sesaat kemudian, bel pertanda istirahat pun bergema memenuhi Lexus, tak lama dari itu mulailah siswa-siswi berkeluaran dari kelas masing-masing menuju area kantin. Hingga kantin tak menunggu lama sudah sangat ramai dipenuhi murid Lexus yang menuju stan jualan makanan yang berada dikantin.

Simon terus memperhatikan arah pintu masuk kantin, seperti sedang menantikan kehadiran seseorang dari arah sana.

Hingga 4 orang gadis masuk dari arah pintu kantin sedang tertawa, Simon menatap satu diantara mereka. Simon terus saja menatapnya tanpa melepaskan arah tatapannya pada gadis mungil itu. Bagaimana tidak? Gadis itu sangat menarik, hari ini dia menguraikan rambutnya begitu saja tanpa ikatan seperti biasa dia kesekolah. Ah! Rasanya jantung Simon sudah tidak aman saja!

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang