7. Pertemuan

4.6K 93 2
                                    


"Hah? Dia? Ketua osis kita? Trus dingin kata lo? Heheheheh...." tanya Audy tiba-tiba tertawa melihat sosok yg ditunjukkan Mischa.

Elsa dan Mischa pun keheranan melihat Audy malah tertawa.

"Dia itu kakak laki-laki gue, gausah takut kali dia gak makan orang" ujar Audy pada temannya itu.

"Hah?" sahut Elsa dan Mischa serentak.

"Oh iya nama kalian hampir mirip ya, nama belakangnya juga sama Chessa. Kok gue baru tau ya?" Ujar Elsa berpikir panjang.

"Ohh iyaa, emang otak lo itu pinter banget ya Elsaa" kekeh Mischa .

"Udahan yok masuk kelas aja malas lama-lama disini" sahut Elsa berdiri lalu beranjak kekelas.

"Ehh... Gue ketoilet bentar ya, kalian diluan aja" ujar Audy kepada Elsa dan Mischa.

"Okeeyy jangan lama-lama" sahut Mischa. Lalu Mischa dan Elsa berdua balik kekelas meninggalkan Audy.

Saat diperjalanan menuju toilet Audy teringat akan sesuatu

"Aduh.. Kok gue goblok ya. Kan gue gak tau toiletnya dimana" Ujar Audy menepuk jidatnya mengingat hari pertama nya disekolah ini.

"ahh tanyain orang yg lewat ajalah" ujar Audy bergegas.

"Ehh boleh nanyak gak? toilet mana ya?" Tanya Audy pada salah satu siswi rambut blonde dengan kedua temannya .

"Berapa tahun lo sekolah disini, jadi orang tuh jangan ambigu oke. Lo gak tau! Lo sedang bicara dengan siapa?" Ujar siswi rambut blonde tersebut sinis.

"So..sorry.. Gue murid baru jadi gak tau srius..."gugup Wudy.

"Kerjain aja noura, pasti mau nganggu Simon tuh cewek" bisik Luna pada Noura. Iya cewek yg sedang berhadapan dengan Audy adalah Noura dan kedua anteknya Fika dan Luna.

Lalu Noura mengeluarkan senyum palsu nya yang membuat Audy bergedik ngeri karna mengingat ucapan Elsa beberapa menit yang lalu tentang siswi itu " tuh kamar mandi nya lurus lalu belok kiri" ujar Noura lalu melenggang pergi.

"Huh... Untung aja gue gak diapain, aduh kebelet lagi.." ujar Audy lalu berlari menuju arah yg di tunjuk Noura.

Ketika Audy ingin memasuki toilet tiba-tiba dari dalam sana keluar seorang cowok yg sangat tak asing lagi bagi Audy.

Brrukkkk... "Aduhh....maaff.... " Ujar Audy terkejut melihat siapa yg dia tabrak.

"Lo cewek yg dikantin tadi kan?" ujar Simon menaikkan alis nya sebelah meneliti apakah dia gadis yg sama.

"I..iy..iyaa... Tapi bicara nanti aja ya, kasih gue lewat gue uda kebelet ni..." Ujar Audy gugup dan greget karna sudah kebelet.

"Eetttssss.....enak aja. Lo buta atau gimana?" Sahut Simon dengan nada dingin menghadang jalan Audy dengan tangannya sebelah menutupi pintu masuk toilet dengan gaya yg terbilang cool buat cewek-cewek.

"Gue gak buta, gue kebelet, lo gak budegkan?" Ujar Audy gemetar keringat dingin karna sudah lama menahannya dari tadi atau dapat dibilang kebelet.

Shit... Simon terpaku mendengar jawaban dari Audy. Baru kali ini anak cewek yg berani mengatakan seorang simon seperti itu. Biasanya yg dia dengar hanyalah ucapan pujian yg membuat dia muak.

"Kalo lo gak buta kenapa masuk sini? Dasar cewek sinting" ujar Simon sinis dengan ucapan pedasnya.

"haduh... Emang nya kenapa sih? Ni kamar mandi angker? Banyak setannya? Trus ngapain lo keluar dari sana,,, apa jangan-jangan lo hantu? Atau....." Ujar audy polos lalu berpikir panjang.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang