44. Nge-begal Audy?

1.3K 38 3
                                    

↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔

Simon masih menatap kepada Handy dan Audy yang masih berdebat. "Eh.. Ketos, adik lo kagak mau! Pemaksaan banget lo jadi kakak," ujar Simon dengan santai.

"Lo, ngapain masih disini? Pulang lo," usir Handy pada Simon yang masih memandangi mereka.

"Tuh murid baru, pulang sama gue aja. Gak bakal lecet juga," ujar Simon menunjuk Audy dengan dahi-nya.

"Gak percaya gue! Terakhir kali Audy diculik sama Jerry, yang ngantar siapa?" tanya Handy membuat Simon terdiam.

Audy sangat serba salah sekarang, "Udah kak. Iyadeh, Ody pulang naik taksi," putus Audy tak mau melihat mereka berdua berdebat lagi.

Handy langsung membawa Audy untuk menunggu taksi online yang sudah dia pesan. Audy mengikuti Handy saja, sesekali dia mencuri pandang kearah Simon yang sudah kembali kearah parkiran menuju motornya, ada rasa kecewa dalam benak Audy. Sepertinya Audy sudah seperti gadis di Lexus yang menyukai Simon. Padahal salah satu orang yang hendak dia hindari itu, siapa lagi kalau bukan pentolan Lexus Simon Revando Darren, cowok famous itu!

"Kak, padahal Simon itu anaknya baik kok," ujar Audy pelan, tapi masih dapat terdengar oleh Handy.

Handy menoleh kearah adiknya yang hanya sedada-nya itu, "Dy, jangan mulai ya?" ujar Handy membuat Audy nyengir melihat raut wajah kesal kakaknya.

Audy hanya memanyunkan mulutnya. Audy sangat malas naik taksi, disana dia takut diajak bicara oleh sang sopir taksi. Pasti ujung-ujungnya rata-rata mereka menanyakan sesuatu yang menurut Audy sangat tidak jelas, ya walaupun hanya sebagian yang pernah Audy jumpai, pengalaman yang aneh.

Audy masih setia berdiri disamping kakaknya yang memegangi tangannya sembari menunggu taksi online yang sudah Handy pesan.

Tak menunggu lama, datanglah taksi yang akan membawa Audy. Handy membukakan pintu mobil menyuruh Audy untuk masuk. Lalu, Handy memberi alamat pada sopir tersebut.

"Jangan ngebut ya pak," pesan Handy pada sopir.

"Siap," sahut supir ramah. Lalu, sopir tersebut melaju membawa Audy.

Handy memfoto plat taksi yang membawa Audy. Saat dirasa gambar sudah jelas Handy kembali melangkahkan kaki-nya kedalam sekolah. Tapi, saat dekat area parkiran Handy menghentikan langkahnya melihat tatapan Simon seperti mengejek dirinya.

"Apa lo lihat-lihat?" tanya Handy ketus.

Simon tersenyum menatap Handy, "Kenapa emang? Ohiya, gue mau ngingetin sama lo! Lo tau kan gue raja jalanan? Gue bisa balap buat ngejar orang!" ujar Simon yang membuat Handy mencerna baik-baik perkataan Simon.

Setelah berpikir beberapa detik, akhirnya Handy paham kemana arah ujaran Simon. Handy membulatkan pupil mata-nya dan saat ingin mengucapkan sesuatu pada Simon, semua sudah terlambat Simon sudah melesat dengan motornya keluar sekolah.

"Woii!! Simon lo gak usah macam-macam!" teriak Handy.

"Terlambat lo!" balas balik Simon berteriak hingga akhirnya melesat hilang.

Handy memegangi kepalanya dan memijit pangkal hidungnya pusing. Handy kemudian menghembuskan nafasnya pasrah. Ya, setidaknya Handy masih bisa mempercayai Simon. Lanjut dia melangkahkan kaki keruangan OSIS.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang