Lexus hari ini sedang mengadakan kebersihan kembali. Semua siswa dan siswi disuruh untuk membersihkan kelas masing-masing. Ini merupakan salah satu misi untuk mendorong keakuran dan kerja sama bergotong-royong dilingkungan sekolah.
Semua muridnya pun mulai membersihkan kelas masing-masing dengan bekerja sama sesuai arahan ketua kelasnya masing-masing.
Mischa dan Elsa menyapu kelas sebagai arahan ketua kelas. Vonya menghilang entah kemana, kemungkinan dia melarikan diri ke gedung olahraga, agar ia tidak ikut serta.
Dan Audy di suruh ketua kelas mereka untuk membuang sampah ke luar. Ntah, mempunyai dendam apa ketua kelasnya itu, sampai selalu menyuruh Audy membuang sampah. Padahal Audy ingin sekali membersihakan hanya di dalam kelas.
Audy mulai mengangkat karung sampah yang sudah di berikan ketua kelasnya itu sama dia. "Untung aja Audy baik," senyum tipis Audy.
"Kalau Audy jahat, udah dari dulu aku laporin sama ketua OSIS yang di segani di Lexus ini," tawa Audy.
Saat hendak ke luar, Audy berpapasan dengan Jerry. Buru-buru ia membuang muka agar tidak menatapnya. Tapi, sepertinya takdir berkata lain. Jerry melihat Audy dan mulai mendekatinya.
"Hai," sapa Jerry. "Mana teman lo? Kok lo ke luar buang sampah sendirian?" tanya Jerry.
Audy tersenyum, "Mereka lagi bersih-bersih, jadi aku bagian buang sampah," sahut Audy.
"Lo, gak jijik?" tanya Jerry menatap intens Audy.
"Jijik kenapa? 'Kan udah dibungkus plastik," jawab Audy lembut.
Jerry tersenyum lebar, sungguh aura berada didekat Audy sungguh positif. Jerry seperti melihat malaikat tanpa sayap dihadapannya ini.
"Sini, aku bantuin!" ujar Jerry.
"E-eh ... gak usah," tolak Audy. "Audy bisa sendiri kok. Memangnya Jerry ngapain di sini? Gak bantuin teman sekelas kamu?" tanya Audy.
"I-iya tadi, gue. Gue tadi buang sampah juga keluar," bohong Jerry.
Audy menelusuri wajah Jerry. Dan tatapannya jatuh ke sebatang rokok yang berada di atas telinga Jerry. Sebatang rokok itu, Jerry selipkan di daun telinganya. Tapi, ia tidak menyadarinya.
"Jerry, merokok ya?" tuduh Audy sangat tepat sasara.
Jeryy tertangkap basah, Jerry mengernyit bingung, "Sok tahu lo!" racau Jerry.
"Itu, ada rokok di daun telinga kamu," jawab Audy.
"Shit!" decak Jerry.
"Oi! Oi! Oi!" teriakan Jourell yang baru masuk berhasil menarik perhatian Jerry dan Audy.
Audy menatap mereka berempat yang baru saja memasuki sekolah. Padahal mereka sudah terlambat, tapi dengan beraninya mereka santai berjalan dari arah belakang sekolah.
Audy mulai cemas sekarang! Sungguh Audy tidak ingin bertemu dengan mereka. Yang ada mereka hanya betengkar saja. Audy tidak mau hal-hal yang kemarin terjadi lagi.
Inilah hal yang tidak di sukai Audy saat dia disuruh untuk membuang sampah keluar menuju arah belakang sekolah.
Belakang sekolah itu tempat berkumpulnya dan keluar-masuknya murid nakal. Seperti merekalah diantaranya.
Jourell menatap Jerry, "Berdua aja nih? Nyari kesempatan lo ya sama calon ibu ketua kami?" canda Jourell.
Jerry menatap malas Jourell dan tiga orang lainnya, "Ganggu aja!" decaknya.
Davi tertawa lucu, "Lo yang ganggu jalan Audy, Joko!"
Jourell tertawa lebar sampai bahunya ikut terguncang kencang, "Joko?" beo nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Famous (END)
Fiksi Remaja(SEBAGIAN PART DIPRIVAT! FOLLOW KALAU MAU LENGKAP) High School Lexus sekolah Elite paling terkenal dengan diisi oleh siswa dan siswi dengan kalangan atas. Siapa sangka kebanyakan siswi berebut untuk bersekolah disitu hanya untuk menaklukan hati seor...