Kantin adalah tempat dimana surganya anak sekolah datang beramai-ramai hanya untuk mengisi perut mereka yg kosong karena pelajaran.
Sampai la geng Simon dan kawan-kawan memasuki kantin. Riuh jeritan khas siswi terdengar melihat sosok Simon dan Gengnya. Banyak kaum hawa yg terkagum melihat ciptaan Tuhan yg satu sekolah dengan nya.
Simon dan gengnya itu pun duduk ditempat dimana tidak seorangpun yg berani mendudukinya.
"Pesan apa ni biar gue pesanin tapi simon yang bayar," ucap Davi cengengesan.
"Cakep juga ide lu Dav, mau gue ketok tuh kepala," ucap Jourell sambil tertawa.
"Iya dong, siapa dulu Davian gitu loh" sahut Davi sambil merapikan kerah bajunya.
"Udah aahh kebanyakan bacot, pesanin kaya biasa aja," ucap Simon.
"Sepp tunggu ya," ucap Davi lalu pergi.
Tak menunggu lama pesanan mereka pun datang, ya pesanan mereka terlebih dahulu datang karna saat davian ingin memesan semua siswa-siswi memilih mundur dahulu karna tak mau berurusan dengan siswa terfamous di High School Lexus.
"Enak banget dah bakso buatan kang budi," ucap Jourell
"Makan tuh yg benar, keseleg baru tau rasa lu," ucap Calvin yg sedari tadi diam.
"Aduhh abangg perhatian dehhh, kan dedek orell jadi baper," ucap Jourell dengan suara di manjakan.
"Jijik gue," ucap Calvin singkat.
Tiba-tiba seorang gadis datang ketempat duduk mereka dan mendekati simon.
"Haii kak simon nama aku caca, aku kelas 10 murid baru di sekolah sini, aku pikir kk tampan di medsos aja ternyata aslinya lebih hehehhehe,," ucap seorang gadis mungil tanpa gugup sedikitpun.
Sedangkan simon hanya makan dengan tenang tak melihat sedikit pun dan tak perduli seolah-olah tidak ada seorang pun.
Caca pun meneguk salivanya dikerongkongannya dengan susah payah, karna yg dia lihat sekarang pandangan sinis dari siswi yg berada dikantin tersebut dan pandangan menahan tawa dari siswa yg ada disitu.
"Malu ya? Makanya duduk sono, nganggu orang makan aja lo!" ucap Calvin pedas pada Caca tanpa melirik Caca sedikit pun.
"Kak Simon, kakak gak dengar aku ya, aku adek kelas kakak loh, salam kenal ya kak," ucap Caca lagi tak tahu malu.
"Brrrakkkk........!!!" Hentakan meja tersebut berasal dari pukulan Simon di tempatnya.
"GUE GAK PEDULI MAU LO ANAK BARU, MAU LO ANAK LAMA, MAU LO ANAK SIAPA GUE JUGA GAK PEDULI...!! TAU GAK LO..?!" Sahut Simon emosi pada Caca.
Caca pun terkejut bukan main. Malu, iya itu la yang dia rasakan sekarang.mukanya memerah dan tangannya yang gemetar karna teriakan oleh seorang Simon. Pipinya sudah dibasahi oleh air yang keluar dari matanya.
"Denger kalian semua siapa pun yg nganggu gue atau teman gue, siapa pun yg attitude nya MURID BARU siap-siap jadi bahan bully gue MENGERTI!!!!" teriak Simon lagi sambil menekan kata demi kata lalu berdiri dan keluar kantin.
Suasana kantin yg ribut pun senyap sejenak. Lalu menatap Caca dengan tatapan benci.
Calvin pun mengikuti simon keluar kantin dan diikuti Jourell dan Davi.
Sedangkan Caca sudah linglung mau kemana, pikirannya sudah kacau. Hingga dia terduduk disalah satu bangku kantin, karna kakinya tak tahan lagi menopang badannya. Caca pun terduduk lemas.
"Kasihan deh lo, dimaluin sama Simon, gimana rasanya jadi murid baru di lexus, bahagia kan???" ejek Noura yang datang tiba-tiba bersama kedua anteknya luna dan Fika.
"Ooh iyaa satu lagi gue ingetin ke lo, mending lo pindah aja dari sini. Lihat tuh banyak banget yg uda gak suka lihat lo disini. Gue cuman kasihan sama lo, malu banget kan?" ujar Noura lagi memanasi Caca, lalu melenggang pergi keluar kantin.
***
"Gara-gara tuh cewek bakso gue tadi belum habis. Mana perut gue masih lapar lagi. Nasib banget gue hari ini." ucap Jourell lemas bray.
"Nanti kita singgah di cafe gue aja lanjut disana, puasin dah sampek bangku mejanya sekalian," ucap Simon santai.
"Nah nah nahh gini baru temen gue, peka cuyyy," teriak Jourell di depan Simon.
"Gausah teriak-teriak kali, udah gaya pak Darno aja main teriak-teriak," Tawa Simon diikuti ketiga temannya. Hanya bersama mereka la Simon bisa tertawa.
"Gue heran deh sama lo Mon," ucap Davi tiba-tiba. "Banyak banget murid baru hanya mau naklukkin lo, emangnya lo makhluk gaib ya?" Ucap Davi sambil menahan tawa.
"Anjirrr teman sendiri dibilang makhluk gaib, dimana akal lo anjir, ntar pulang sekolah lo gausah mampir ke cafe gue ya njingg" ucap Simon menahan tawa.
"Jangan gitu, yaelah sama temen sendiri juga, kidding bro," Ucap Davi cengengesan.
"Banyak tuh cewek cantik body gitar spanyol suka sama lo lo tuh," Ucap Jourell pada Simon dan Calvin.
"Atauuu jangan-jangan kalian gak normal ya? Omegadddd,,, " Teriak
Jourell.Sedangan Simon dan Calvin membekam mulut jourell. "Mulut lo ini ya, iya kali gue gay!" ucap Calvin
"Lah gue juga gak mungkin gay ikhh,," ucap Simon bergidik ngeri.
Mereka berempat pun tertawa dilapangan basket. Cheerleaders yg melihat mereka tertawa pun baper sendiri melihat mereka.
"Astaga gak nyesal gue sekolah disini," ucap salah satu cheers.
"Simoonnn....." teriak salah satu gadis cherrs berteriak.
Keempat nya melihat kearah suara. "Penyihir datang!" ucap Simon ketus sambil menaikan alisnya sebelah.
"Iihhhhh Simon aku tuh mau nyemangati kamu tauuu," ucap Noura ketua cherrs dengan dimanja-manjakan
Simon malah tertawa renyah "Gue gak butuh penyemangat kayak lo, jijik...." ucap Simon lalu mengambil bola basket dan meninggal Noura.
"Lihat aja, gue bakalan bikin lo jatuh cinta sama gue" batin Noura sambil tersenyum sendiri.
"Wwaahhhh,,,, gak benar nih, woii Nora ngapain lo senyum sendiri....?" Teriak Jourell padahal jarak mereka dekat.
"Udah gak waras dianya gara-gara Simon..." sahut Calvin lalu pergi.
"Sabar ya nora masih ada yayang Davi kok," ucap Davi sambil tertawa dan pergi.
"Woii tungguin kampret..." teriak Jourell ditinggal pergi. "Masa gue ditinggalin sama ni penyihir!" eriak Jourell sambil tertawa pergi.
Noura malu ditempatnya berdiri sekarang.
"Yahh gue baru mau beliin Calvin minum, uda main pergi aja..." Sahut Fika baru datang bersama luna.
"Di otak lo selain Calvin apaan sih..." ucap Luna pada Fika.
Fika hanya cengengesan ditempatnya."Lo diapain simon lagi noura?" ucap Luna lagi.
"Bukan urusan lo... " ketus Noura pada anteknya lalu pergi.
Lalu beberapa menit kemudian berbunyi lah bel sekolah yg menandakan sudah waktunya pulang. Semua berteriak senang karna penyiksaan mata pelajaran disekolah sudah berakhir.
Simon, Calvin, Jourell dan Davian pun keparkiran mengambil motornya lalu pergi meninggalkan sekolah High School Lexus.
"Semoga besok tidak ada lagi murid baru disekolah ini..." batin Simon sambil melihat plang sekolah lexus. Lalu menancapkan gas motor sport nya meninggalkan kepungan asap.
Haiii.... Jangan lupa follow dan vote ya, dan komen jugaa...
Gimana part ini kurang greget ya..? Tenang Part selanjutnya bakal menarik lagi percaya dehh..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Famous (END)
Teen Fiction(SEBAGIAN PART DIPRIVAT! FOLLOW KALAU MAU LENGKAP) High School Lexus sekolah Elite paling terkenal dengan diisi oleh siswa dan siswi dengan kalangan atas. Siapa sangka kebanyakan siswi berebut untuk bersekolah disitu hanya untuk menaklukan hati seor...