17. Penasaran?!

2.1K 58 3
                                    

Happy reading.....


***

Brumm....brummm.....brummmmm....

Suara deruman motor bersahutan memasuki area parkiran Lexus. Terlihat keempat cowok yang sangat diidamkan para Siswi mulai memasuki Lexus dengan gaya khas masing-masing. Simon selalu menjadi pusat perhatian karena sifatnya yang selalu membuat Siswi berdebar tak karuan.

Teriakkan histeris dengan tatapan mengagumi mulai terdengar dilorong sekolah saat Simon dkk berjalan dilorong kelas IPS. Lalu Mereka mulai menaiki tangga menuju kelasnya yang berada dibagian lantai 2.

Tapi mereka tidak langsung memasuki kelas, mereka nongkrong didepan kelasnya memandang kebawah Murid yang berlalu-lalang memasuki area parkir sekolah dan Murid yg memasuki gerbang sekolah.

Para Siswi yang melintas dibawah pun menyempatkan melihat mereka berempat termasuk seorang Simon yang famous ke atas yang memandang kebawah.

Hingga ada yang mengira Simon menatap mereka sampai menimbulkan ke-baperan pada Siswi yang ge-er. Simon yang melihat tingkah mereka pun bergidik jijik.

"Jijik gue. Cih...." ujar Simon membuat gelak tawa ketiga sahabatnya.

"Lo napa sih? Gak normal lo?" ujar Davi nyengir.

"Jangan lihat aku! Aku jijik! Aku jijik!" ujar Jourell dengan nada mengejek.

Davi tertawa sangat kencang hingga menarik perhatian murid yang masih berkeliaran disekitar lorong.

"Suara lo jamet" Calvin menoyor kepala Davi sambil tertawa garing

"Defenisi goblok ya kayak gitu-tu! Waktu pembagian kepedean mungkin berdiri paling depan tu jablay" ujar Simon geleng kepala menatap jijik kepada Siswi yang baper tadi.

"Hahahahhaha... Maybe" ujar mereka serentak.

Tiba-tiba raut wajah Simon berubah menjadi tatapan tajam saat Simon kembali melihat arah bawah. Sahabat Simon yang melihat perubahan raut wajahnya pun langsung mengernyitkan dahi mereka lalu bertatapan satu sama lain dengan tatapan bertanya.

Detik itu juga mereka mengikuti arah pandang Simon melihat keadaan ke arah bawah. Lalu Davi dan Jourell menatap dengan senyuman jahil dengan apa yang membuat Simon begitu. Sedangkan Calvin merasa bodoamat.

"Cieee ada yang cemburu buta nih!" Jourell menyindir Simon.

Simon lalu menatap tajam ke arah suara "Gausah sok tau lo nyet!".

"Hahahah... Iyain biar fast" sambung Davi.

"Gengsi lo tinggi amat!" Calvin melenggang memasuki kelas mereka ingin membaca buku Ekonominya. Anak rajin.

Entah apa yang dirasakan Simon saat melihat kebawah yaitu melihat keberadaan Audy yang sedang memasuki sekolah dengan Handy. Audy memeluk Handy erat saat berada di motor Handy membuat Simon mengeram ditempatnya. Tak biasanya Simon seperti itu. Lalu Simon melenggang ke arah Rooftop cabut untuk menghesap rokok meluangkan pikirannya yang aneh saat ini.

"Mau kemana wooiiii?!" teriak Davi saat Simon meninggalkan mereka berdua.

"Cabut!" Simon melenggang meninggalkan lorong kelasnya.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang