9. Hukuman

3.5K 77 0
                                    

Hari ini cerah langit biru seakan mendukung sang surya untuk memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru angkasa.

"Pagi kak" Audy turun menyapa sang kakak yg masih sibuk berkutak dengan hp nya .

"Pagi Ody" sambut Handy pada Audy yg baru turun dari kamarnya. " sarapan cepat, kakak mau ngerjakan tugas osis yg belum kelar di sekolah, biar kita berangkat." hadeh sabar kak Handy capcaydeh.

"IIIhh kakak kalau mau luan aja, Ody bisa kok naik angkutan umum" rajuk Audy ngambek. Udah dy gausah ngambek ntar jelek lo.xixixix...

"Gakboleh, ntar Ody alergi, gue juga ribet berurusan sama mama... Noo" ujar Handy cepat-cepat. Lebay amat Handy yak? Yaiyalah adik semata wayang tuh. Ibarat Ody tuh barang berharga yg tak bisa dibayar pakai apa-apa.

"Napa kak, gapapa sekali aja kok. Seru kayaknya hmmm...." Audy terbayang adegan novel yg sering dia baca. Aduh Ody halu mulu. Sama kayak yg baca. Hehehe....ngaku deh..

"Udahan halu nya sayang, makan cepetan, kakak tunggu di depan okee, mau manasin joki dulu" lalu Handy berdiri melanjukan kakinya keluar rumah.

Lalu Audy hanya mengacungkan jempolnya lalu kembali sarapan nasi goreng buatan bibi cuti dengan susu hangat. Bi cuti adalah pengurus rumah keluarga chessa yg sudah lama bekerja dengan mereka hingga mereka sendiri bahkan sudah menganggap seperti keluarga sendiri bukan layaknya pembantu.

Setelah Audy menyelesaikan sarapannya langsung beranjak lah Audy menuju Handy lalu mereka berangkat kesekolah yg terfamous.

***

Semua mata tertuju pada Audy. Bukan tatapan kagum melainkan tatapan iri sinis. What? Kenapa mereka sinis woii.

Audy mengernyitkan keningnya melihat tatapan mereka lalu berbisik pada handy.

"kak...Mereka kayak mau nerkam ody" adu Ody pada Handy kakaknya. Sejauh ini belum ada yg mengetahui status mereka.

Handy yg mendengar bisikan Ody pun langsung menatap mereka

"ngapain ngeliat kayak gitu. Huh? Masuk kelas sana gak tau bentar lagi bel. Mau gue tarik lo keruangan eksekusi?" teriak Handy setengah suara kepada siswi yg melihat Audy adik kesayangannya itu dengan tatapan tajam.

Lalu mereka pun langsung tunduk ketakutan bubar sudah mereka. Tidak mau terlibat dengan Ketos yg displin. Sama saja masuk kandang eksekusi". Nah gak tau eksekusi? Itu loh BK. Iya BK itu ibarat ruangan eksekusi menakutkan jika masuk situ.

"Udah masuk sana dy bentar lagi masuk" ujar Handy lalu memasang Almameter OSIS nya. Menambah kegantengan nya saja. Jeritan mulai terdengar melihat Handy. Aduhhh..
Sedangkan Audy hanya mengeleng saja melihat kakaknya.

Saat Audy memasuki kelas nya dia sudah disambut teman karibnya yg sudah di-cap Audy sendiri.

"Pagi Audy zeyenkkkk" kalian tau suara lebay nan cempreng ini? Iya Mischa dengan segala kejailannya.

"Pagi Mischa, Elsa, aku rindu" ujar Audy tak kalah dengan Mischa. Sedangkan Elsa? Ya kalian pasti tau Elsa gimana? Iya Elsa hanya senyum geleng kepala melihat mereka..

"Elsa gue mau tau satu hal boleh ya?" Ujar Audy memohon.

Elsa menyatukan alis nya mengernyit pada Audy " apaan dy? Balas Elsa penasaran.

"Kok gue tadi datang kesekolah sama kak handy banyak banget yg natap gue?" Ujar Audy bingung.

"Gue kira apaan dah, ya karna kak handy juga termasuk salah satu siswa terfamous disini" ujar Elsa santai lalu diangguki kepala Audy pertanda paham.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang