10. Dimulai

3.1K 73 0
                                    

Suasana kantin begitu ramai. Ya siapa sih yang gak mau pergi kekantin untuk mengisi perut yg sudah keroncongan akibat pelajaran. Hehee...

Saat Simon Calvin Jourell dan Davi memasuki area kantin makin memmbuat suasana makin panas lagi. Ya teriakan kagum mulai terdengar. Simon seperti biasa dengan gaya yg urakan tidak mempedulikan sama halnya dengan Calvin. Lah? Yg dua lagi ngapain? Ya ngapain lagi kalau tidak tebar pesona. Dasar Jourell dan Davi.

Terduduk lah mereka ditempat yg sudah dicap sebagai kekuasaan nya. Silahkan saja coba untuk duduk disana kalau kalian mempunyai mental yg kuat!.

Masuklah Audy, Elsa dan Mischa memasuki area kantin. Langsung duduk ditempat yg masih kosong. Memesan makanan yg diinginkan.

"Simooonnnn...... Kamu mau mesan apa? Biar yg gue pesanin bby" Noura tiba-tiba datang dengan anteknya. Noura memeluk Simon dari belakang membuat Simon terkejut bukan main.

"Apaan nih!!! Lepasin tangan haram lo itu. Najiss tau gak!!" bentak Simon berdiri melepaskan tangan Noura.

"IIhh simon jangan kasar-kasar sama noura dong... Aku kan kangen tau gak. Lo terlambat lagi kan?" Ujar Noura dengan suara centilnya.

"Bukan urusan lo juga!" ketus Simon lalu duduk kembali setelah berhasil melepaskan tangan Noura.

"IIIhh Simon kamu mau mesan apa. Biar aku nyuruh luna yg mesanin" ujar Noura.

"Loh kok jadi gue yg mesan Noura?" tanya Luna tercengo melihat Noura.

"Diem lo! Lo mau gue keluarin dari cheers?" Ancam Noura yg membuat Luna bungkam.

"Eh lo ngapain dah ancam anak orang segala?" Sahut Jourell menautkan dahinya.

"Kenapa lo gak suka gue ancem dia. Atau lo suka sama Luna iya?" sengaja suara Noura dikuatkannya agar kedengaran Elsa.

"Eh lo apaan sih Noura" Luna risih dengan ucapan Noura. Karna memang benar dia menyukai Jourell sejak ospek awal masuk. Tapi dia takut untuk mengungkapkan karna gebetan Jourell yg terlalu banyak tapi hanya berakhir dengan di gantung saja. Bukan gantung leher ya? Di Gantung perasaan. Xixixixi...

"Emangnya temen lo tuh mau jadi gebetan keberapa gue ha? Mau jadi tersekian kali? Kalau mau ya gue mau-mau aja siapa yg nolak rezeky yegak Dav?" Tanya Jourell pada Davi yg melihat aksi mereka.

"Yoi brayy" sahut Davi selo menyilangkan kakinya.

"Tapi sorry banget nih ya? Cuman gebetan bukan pacar!!! Gue ulangin nih GE-BE-TAN. Tekan Jourell dengan suara halus wae.

"Emang nya kenapa kalau dijadiin pacar?" bukan. Bukan Noura yg membalas tapi Luna. Luna merasakan hati nya seperti teriris pisau tajam mendengar perkataan Jourell.

"Ada deh" cengir Jourell.

"Heh... Kok pada ceritain kalian sih?" Simon gue mau duduk disamping lo boleh gak?" Ujar Noura memgalihkan pembicaraan lagi.

"Gak!" singkat Simon.

"Boleh dong Simon ya ya ya?" paksa Noura.

"Brrrakkk!!!... Gue bilang gak ya gak!!!. Lo gak tuli kan?" Gebrak Simon pada meja membentak Noura membuat perhatian teralih pada mereka.

Tubuh Noura serasa mau pingsan. Panas dingin menjalar ke sekujur tubuhnya akibat bentakan seorang Simon. Semua melihat kearah mereka termasuk Audy dan temannya.

"Apaan lo lihat kesini. Ini bukan tontonan" teriak Noura pada mereka yg melihat kearahnya. Membuat mereka pun kembali seperti biasa lagi. Dasar Noura uda salah. Malu mungkin.

Tanpa sengaja tatapan Audy yg dari tadi memandang Noura beralih pada mata Simon yg juga memandangnya. "tamat" satu kata yg keluar dari dalam hati Audy. Audy langsung mengalihkan tatapan nya pada makanannya. Iya tamat sudah kesenangan Audy menyantap makanannya.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang