12. Simon Ngambek?

3.4K 65 2
                                    

Happy reading.....

***

Audy nampak terburu-buru memasuki kelasnya berharap tidak menjumpai seseorang yg selalu membuatnya ketakutan. Ntah itu cewek yg melabrak dia atau cowok yg selalu mempersulitnya.

Tiga langkah lagi Audy bernafas lega karna hampir sampai dikelasnya. Audy sudah mendengar suara berat khas yg diyakini Audy adalah----

"Ikut gue!. Gak pakek lama!" suara berat lelaki tersebut dengan kedua tangan kedalam saku celananya.

"IIIhhh... Simon ini kan masih pagi? Bentar aja ya istirahat. Oke? Nego Audy ngeles pada Simon yg sudah memandangnya tajam. Sudah Audy duga itu pasti Simon.

"Gak ada negosiasi!. Lo pikir ini pasar!! Rooftop!!!. Terlambat dikit hukuman lo gue tambahi" lalu Simon pergi meninggalkan Audy yg menghentakan kaki nya sebelah ke lantai.

"huuuh... Sabar Audy" Sembari mengelus dadanya.

***

Dirooftop Simon berkumpul dengan sahabatnya. Seperti biasa mereka cabut jam pelajaran dikarenakan guru nya yg sakit jadi jam pertama mereka kosong.

Simon saat ini mengeram ditempatnya sambil menghesap rokoknya. Yang dilakukan hanya melihat pintu masuk rooftop sesekali dia mondar-mandir.

"Napa Lo mon? Lo nunggu siapa? Gue perhatiin lo mengeliat mulu kayak cacing kepanasan" sindir Calvin yg duduk mengangkat sebelah kakinya di paha sambil membaca buku matematikanya.

"Tuh murid baru. Berani banget bohongi gua. Sialan! Simon menendang meja yg sudah rewok membuat ketiga sahabatnya melunjak kaget..

"Kalau mau nendang bilang-bilang dulu napa boss. Kan gak lucu kita mati kenak serangan jantung" ujar Davi langsung di ditatap tajam Calvin. Yang ditatap pun malah cengengesan.
"Emang nya kenapa tuh Audy? Tanyak Davi mengalihkan percakapan konyolnya.

"Gue nyuruh dia kesini buatin tugas kita malah gak datang tuh cewek" ujar Simon mengepulkan asap rokonya.

"Semua cewek emang nunduk dihadapan Lo. Tapi tuh cewek satu memang beda. Lain dari yg lain" ujar Jourell menatap Simon yg menatapnya.

"Lagian lo kan tau dia tuh pacarnya si ketos anjingg!" kekeh Calvin tersenyum manis.

"Justru itu. Gue mau tuh si Ketos gak usah songong dengan memperalat ceweknya. Diajak tempur diluar sekolah malah sembunyi di markas gajelasnya sama geng cepunya" ujar Simon.

"Geng Handy mah banci semua isinya" kekeh Jourell menghesap rokoknya.

***


Kantin hari ini sangat padat didatangi murid yg sedang mengisi perut mereka dengan makanan. Kantin yg ricuh pun semakin ricuh melihat kedatangan simon and friend dari pintu masuk kantin. Siapa sih yg gak mau melewatkan ciptaan Tuhan kayak mereka.

Simon and friend selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum hawa yg mendambakan mereka. Lalu mereka menyuruh junior mereka untuk memesankan makanan mereka. Tanpa ada penolakan. Ingat mereka benci jika ada yg melawan mereka!

Audy yg duduk tak jauh dari mereka pun hanya memperhatikan Simon. "kok simon gak manggil gue?atau jangan-jangan dia marah? Biasanya langsung manggil gue beli pesanan?. Etss...gue mikrin apaan sih?!" bathin Audy bergelut.

"Akhh... Gak tau ahhhh. Bodo!!" tanpa sadar Audy menguatkan volume suaranya sambil mengebrak meja kantin yg mereka duduki membuat Elsa dan Mischa terkejut bukan main.

"Uhuukk....Uhukkk" Mischa tersedak bakso yg dia makan membuat Elsa buru-buru memberi minum es jeruknya.
Setelah keselek Mischa hilang, mereka langsung menatap Audy intens.

"Lo kenapa?! Lo kesurupan hantu siapa sih?!" ujar Mischa cempreng.

Audy hanya menampilkan senyum manisnya cengengesan sambil mengangkat kedua jarinya hingga berbentuk peace.

"Lo kenapa dy? Cerita dong sama kita, kalau lo ada masalah" ucap Elsa masih menatap Audy intens.

"Huuuh.... Oke gue cerita nih!. Simon kayaknya marah deh sama gue! Soalnya biasanya dia nyuruh gue kesana! Sekarang kok gak?" lesuh Audy merosotkan kedua bahunya.

"Emang lo apain dia? Kok bisa marah?" tanya Mischa penasaran.

"Simon tadi nyuruh gue ke rooftop, tapi gue gak datang. Lo kan tau tadi kita ulangan?" Keluh Audy.

"Pantesan Simon ngambek! Dia kan gak suka dibohongi orangnya" balas Mischa

"Tunggu-tunggu. Hahahahha..... Bukan nya itu maunya lo?" tawa Mischa

"Ya. Bagus donk jadi lo gak jadi babu dianya lagi! Kok lo marah?" Sambung Elsa.

"Gue juga gak tau. Ahh... Bodo ah.." putus Audy.

" Jangan-jangan lo udah mulai suka ya sama Simon, cieee" ejek Mischa yg membuat Audy membeku ditempatnya.

"Ih... Apaansih? Gak ahh... Cowok cuek kayak dia? Gak mungkinlah" Audy berusaha menyembunyikan gugupnya.

"Itu nama nya lo cinta dy! Masa lo gak tau sih?"

"Mischaaa! Lo ihh! Tapi gue kayak merasa bersalah aja gitu" Audy menghela nafas panjang.

"Yaudah lo samperin aja sana! Minta maaf!" balas Elsa.

"Tapi gue takut" Audy melirik Simon yg berkutak dengan benda pipihnya.

"coba aja dulu. Kita perhatiin dari sini!" Mischa mendorong bahu Audy pelan.

"Hhuuhh..."Audy menarik nafas panjang dan menghembuskannya gusar. "Oke." lalu Audy berdiri menuju meja Simon dkk.


***

Heyoo.... Part ini singkat bat ya? Heheh.... Besok-besok Double up deh.. Wkwkwk... Jangan lupa votenya dan comen jugaa...Thankyouu

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang