22. Tawuran

2K 54 2
                                    

Happy reading.....

"Berani berbuat berani bertanggungjawab"

Diruang BK sudah terdapat dua siswa yang mempunyai masalah sedang berhadapan dengan guru berkumis tebal layaknya inspektur dalam film india. Tapi, nyatanya seorang guru yang ditakuti kalangan murid, siapa lagi kalau bukan Pak Darno, guru BK yang taat aturan.

Brrak....

Pak Darno mengebrak meja didepannya yang sudah berhadapan dengan dua siswa yang sedang bermasalah. "Ada masalah apa kalian, hah?"

"Tanya dia aja pak!" ujar Simon santai.

"Simon, kamu selalu bermasalah, gak capek masuk-keluar ruangan ini?!" ujar Pak Darno kesal.

"Saya mulu perasaan, Pak," Simon memutar bola matanya malas.

"Handy! Kamu ketua OSIS, harusnya mencontohkan yang benar, Nak," ujar Pak Darno.

"Maaf Pak, saya memang salah. tapi, saya begitu ada alasannya kok," ujar Handy sopan.

"Sok sopan lo, caper amat, dih!" sindir Simon dengan gaya ngeselin.

"Lo, Yang gak ada sopannya," ujar Handy menatap Simon.

"DIAM!" teriak Pak Darno kembali membuat mereka kembali bungkam. "Emangnya apa alasannya, Handy?" lanjut Pak Darno.

"Sahabatnya, bawa Audy pulang malem, Pak," ujar Handy membuat Pak Darno membulatkan matanya sempurna.

Tiba-tiba Pak Darno bangkit dari tempat duduknya lalu menutup-mengunci pintu serta orden rapat-rapat, membuat Simon dan Handy terkejut sampai menga-nga kan mulutnya terbuka sempurna.

Setelahnya, Pak Darno langsung mendekati mereka sambil memutar kumisnya. "Oh, masalah ceue rupanya, hohohoho," ujar Pak Darno sambil tertawa ngeselin.

Pak Darno membuat Handy dan Simon bingung, mereka pun bertatapan aneh sambil menelan salivanya. "Bapak, punya dua kepribadian, ya?" tanya Simon sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hohohoh.... Jangan salah, saya juga pernah kayak kalian, saya sudah sangat berpengalaman," ujar Pak Darno tertawa mengingat masa mudanya.

"Hehheh.... Mantap Pak," Handy malah mengacungkan jempolnya tertawa garing.

"Iya dong. Jadi kalian berantem gara-gara ngerebutin cewe ya? Bapak tahu solusinya. Biar dia yang milih perasaannya, jangan ada paksaan dinamanya cinta. Kalau cinta jangan dipaksa, jika dia cinta maka, cinta akan datang kepada cinta," ujar Pak Darno ngawur.

Sedangkan, Simon dan Handy hanya mengangguk pura-pura paham, padahal mereka sudah dibuat pening kata-kata nya yang ngawur.

"Mendingan gue dihukum, dah. Daripada diceramahin gajelas," gumam Simon pelan sambil tertawa garing pada Pak Darno.

"Kalau gini, gue insaf aja deh, berantem sama lo!" ujar Handy pada Simon sambil diiringi tawa garing juga.

"Hohoho... Oke, selamat berjuang anak muda! Ayo sana belajar yang benar, kali ini bapak gak akan hukum kalian. Tapi, jika mengulang kesalahan yang sama, kalian bapak jemur satu harian!" ujar Pak Darno berbaik hati.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang