24. Sebuah Ancaman

2K 60 9
                                    


Happy reading.....

"Jangan mendekati sasaran gue, jika lo masih sayang nyawa"
#Simon Revando Darren#

***

Simon melajukan motornya sesuai dengan arahan lokasi yang dibagikan Vonya. Setelahnya, Simon lalu sampai ke alamat yang diberi padanya. Lalu, Simon langsung menghubungi Vony, untuk menyuruhnya segera keluar.

Tak menunggu lama Vony segera keluar, diikuti Audy di belakangnya. Ya, Vony berada dirumah Audy karena suruhan Simon sewaktu pulang sekolah.

Simon langsung menatap kearah Audy yang masih berbincang dengan Vony. Audy saat ini menggunakan baju kaos putih polos dengan celana sedikit diatas lutut. Simon sempat terbius sebentar, mengapa tidak? Audy sangat natural dibandingkan cewek lainnya yang menggunakan make-up tebal walau hanya tidur.

Lalu Simon menatap kearah lain dan matanya menangkap pemandangan yang membuat hatinya gelisah. Simon melihat motor yang tak asing berada di garasi rumah Audy.

"Itukan motor si ketos!" gumamnya pelan. Rahang tegas Simon langsung mengeras. ada apa ini? Kenapa Simon malah marah?

Simon langsung mengklakson motornya kuat, hingga Vony dan Audy menatapnya bingung. "Von, Simon udah ngamuk tuh, sudah sana," ujar Audy gugup melihat mata elang Simon.

"ada yang aneh," batin Vony. "Gue luan ya, makasih loh," ujar Vony, setelah mendapat anggukan Audy. Dia langsung menghampiri Simon yang sedari tadi ribut menbunyikan klakson motornya.

Audy melihat kepergian Simon dan Vony. Kemudian, dia masuk kerumahnya menuju kamarnya. Audy merebahkan badannya dikasur empuk miliknya.

"Simon, lo susah ditebak," ujarnya lalu perlahan menutup matanya menuju alam mimpi.

***

"Bunda, Vony pulang," ujar Vony pada bunda nya.

"Astaga, sayang kamu darimana aja, tumben pulang jam segini," sahut Vina bunda Vony.

"Maaf Bun, Simon tadi-"

"Tadi Vony, ngerjain tugas Bun, sama temen," sahut Vony memotong pembicaraan Simon.

"Oh ya sudah, kalian tunggu dimeja makan. Bunda mau bantu bibi Ida didapur nyiapin makanan buat kalian berdua," ujar Vina.

Simon dan Vony lalu menyusul keruang makan dirumah Vonya. Setelahnya, makan sudah siap di meje makan. Mereka lalu menyantap makanannya.

Simon menatap kearah Bunda Vony, "Bun, Simon nginap disini lagi ya? Malas ada Bokap dirumah," ujar Simon malas.

"Sampai kapan kamu marahan sama Papa kamu?" tanya Vina lembut pada Simon.

"Gak tau, Bun," ujar Simon singkat.

"Terserah kamu saja," sahut Vina pada Simon.

"Bun, Vony kekamar dulu ya? Mau mandi," pamit Vony lalu diangguki Bunda nya.

"Simon masuk kamar juga ya bun," ujar Simon lalu bangkit dari kursinya.

Tapi, bukannya Simon masuk kekamar yang telah disediakan untuknya, malahan dia mengikuti Vony ke kamarnya.

Vony lalu terkejut saat dia menoleh kebelakang mendapati Simon yang mengikutinya, "Astaga, Simon lo ngapain, gue kira setan," ujar Vony mencubit perut Simon.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang