Happy reading.....
***
Sepulang sekolah Audy langsung berganti pakaian sekolahnya. Audy lalu mengambil salah satu novel di rak buku khusus koleksi novel yang dia beli di gramedia.
"Gak enak kalau gak ada cemilan," gumamnya.
Lalu Audy bergerak hendak menuju dapur tempat dimana berisi lemari makanan. Saat membuka lemari cemilan, ternyata stok yang dia punya tinggal sedikit lagi. Sedangkan, novel yang hendak dia baca itu tebal, mana bisa Audy membaca dengan nyaman.
"Yah.... Mana cukup ini," gumam Audy.
Audy kemudian mengambil hoddie putih miliknya untuk bergegas ke mini market yang tak jauh dari rumahnya. Jalan kaki sekalian olahraga pikirnya.
Sesampainya, Audy langsung memilih cemilan. Setelah dirasa sudah cukup, Audy bergegas ke kasir untuk membayar makanan yang dia ambil.
Audy keluar dari minimarket tersebut lalu dengan tidak sengaja melihat pemandangan yang membuat bibirnya tersenyum lebar. Entahlah, baru kali ini dia melihat seorang batu tertawa lebar saat berbicara pada seorang anak yang memakai baju lusuh.
Kaki Audy tidak bisa dibohongi, Audy hanya mengikuti kakinya yang langsung membawanya pada orang tersebut, rasanya susah diajak kompromi.
"Hai... Gue ganggu gak?" tanya Audy pada mereka yang terkejut melihatnya.
Simon mengernyit heran, "Ngapain lo? Ngikutin gue lo ya?" tanya Simon menyerang Audy kembali dengan nada kurang menyenangkan.
"Gausah ge-er, gue tadi mau beli cemilan Simon," ujar Audy. Audy lalu beralih menatap anak tersebut dengan senyum.
"Hai..." sapa Audy pada anak tersebut.
"Hai juga kak," jawab anak tersebut.
"Tadi kamu diapain sama cowok ketus itu?" tanya Audy dengan nada pelan.
Simon pun langsung kepo dengan nada yang cukup terbilang pelan Audy, "Ngomong apa lo?"
Audy langsung menoleh pada Simon dengan wajah cengir, "ha-h? Ga-gak kok, cuman nanya nama adiknya, gak boleh ya?"
Anak yang berada ditengah-tengah mereka berdua pun tertawa melihat tingkah mereka.
"Abang ini baik kok, kak. Malahan abang ini beliin makanan sama baju buat aku, ini aku sudah pakai bajunya. Bagus kan kak?" ujar anak tersebut.
Audy tersenyum lebar, "Iya bagus," jawabnya.
"Aku pulang dulu ya kak, bang, mau ngasih makanan sama adik aku juga," ujar anak tersebut girang.
"Abang anterin, rumahnya dimana?" tanya Simon.
"Gausah bang, deket kok. Itu masuk gang kecil," sahut anak itu sambil menunjuk ke gang kecil yang berada di depan mereka.
Simon lalu menganggukinya sambil tersenyum lebar, anak tersebut kemudian pergi meninggalkan Simon dan Audy ditempat.
Simon lalu menatap Audy, "Lo? Kenapa masih disini?" tanya Simon ketus.
Audy membulatkan matanya,"Dih... Galak. Ini mau pulang," ujar Audy kikuk lalu berjalan.
Simon menahan tawanya melihat Audy yang sudah meninggalkannya, "Woi... Murid baru, gue anter ayok," ajak Simon sedikit teriak.
"Gausah, rumah gue dekat kok," sahut Audy tanpa menoleh.
Audy berjalan sambil mengerutkan keningnya tidak mendengar suara sahutan Simon lagi. Apalagi suara kepergian deruman motornya. Audy penasaran lalu menoleh kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Famous (END)
Fiksi Remaja(SEBAGIAN PART DIPRIVAT! FOLLOW KALAU MAU LENGKAP) High School Lexus sekolah Elite paling terkenal dengan diisi oleh siswa dan siswi dengan kalangan atas. Siapa sangka kebanyakan siswi berebut untuk bersekolah disitu hanya untuk menaklukan hati seor...